Kenapa Bumi Miring?
Pertanyaan mengenai mengapa Bumi tidak berdiri tegak melibatkan persimpangan menarik antara geografi, fisika, dan ilmu bumi.
Untuk memahami fenomena ini, beberapa faktor kunci perlu diperiksa.
Pertama, Bumi tidak berputar dengan posisi yang benar-benar tegak. Sumbu rotasi Bumi atau garis imajiner yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan, tidak tegak lurus terhadap bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari. Sebaliknya, sumbu ini miring sekitar 23,5 derajat terhadap bidang orbit.
Akibatnya, kutub-kutub Bumi tidak mengarah langsung ke “atas” atau “bawah” relatif terhadap Matahari, tetapi miring terhadap jalur orbit Bumi. Kemiringan ini merupakan faktor penting dalam menentukan iklim Bumi dan perubahan musim. Kemiringan sumbu Bumi bukanlah hal yang tetap; ia berubah secara bertahap dari waktu ke waktu. Fenomena ini, yang dikenal sebagai "preesi," merujuk pada getaran lambat sumbu Bumi akibat gaya tarik gravitasi dari benda langit lainnya.
Meski proses ini berlangsung lambat, hal ini menyebabkan pergeseran bertahap dalam arah sumbu Bumi, yang berdampak jangka panjang pada iklim Bumi. Selama ribuan tahun, preesi dapat mengubah orientasi sumbu Bumi, mempengaruhi pola cuaca dan iklim.
Mengapa Bumi memiliki kemiringan seperti itu? Para ilmuwan percaya bahwa kemiringan ini mungkin merupakan sisa dari peristiwa tumbukan besar selama pembentukan awal Bumi. Pada masa awal tata surya, planet dan asteroid masih berupa embrio yang sering bertabrakan dan bergabung karena gaya tarik gravitasi mereka. Tumbukan-tumbukan ini mungkin telah menyebabkan Bumi miring pada sumbunya. Kemiringan ini telah bertahan selama miliaran tahun, membentuk berbagai fenomena alam yang kita amati di planet kita.