Cermin Iklim Bumi
Es adalah fenomena alam yang umum tetapi sangat kompleks.
Ini bukan hanya hasil dari air beku; itu juga merupakan indikator penting dari lingkungan Bumi dan perubahan iklim.
Gletser adalah tubuh air tawar yang besar yang terbentuk saat salju mengumpul dan perlahan-lahan menekan menjadi es. Gletser dapat bervariasi signifikan dalam ukuran, mulai dari beberapa ratus meter hingga ratusan kilometer, dan mereka hadir di hampir setiap benua. Formasi es ikonik ini memiliki kemampuan unik untuk perlahan-lahan bergerak melintasi lanskap.
Ketika gletser mencapai laut, pertumbuhan mereka berhenti saat air laut hangat mempercepat pelelehan mereka. Perubahan iklim, terutama peningkatan suhu air laut, dapat secara signifikan memengaruhi tingkat pelelehan gletser, membuat mereka menjadi indikator yang sangat sensitif terhadap perubahan iklim.
Gunung es adalah massa es besar yang mengapung di lautan yang berasal dari gletser, tutup es, atau rak es. Bagian dari gunung es yang terlihat di atas permukaan laut biasanya lebih dari 4,9 meter tingginya, dengan ketebalan berkisar antara 30 dan 50 meter dan menutupi area setidaknya 500 meter persegi.
Gunung es ada dalam berbagai ukuran dan bentuk. Misalnya, "gunung es" biasanya merujuk pada es kurang dari 5 meter lebar, "es mengambang" sekitar ukuran truk pikap, dan "es hancur" umumnya sekitar 5 meter lebarnya atau kurang. Gunung es bisa memiliki berbagai bentuk, dari puncak hingga datar, mencerminkan kondisi yang berbeda di mana mereka terbentuk.
Lempeng es mewakili tubuh es terbesar di Bumi, melintasi lebih dari 50.000 kilometer persegi daratan. Secara global, hanya ada tiga lempeng es utama: Lempeng Es Greenland, Lempeng Es Antartika Timur, dan Lempeng Es Antartika Barat.
Selama periode glasial terakhir, lempeng es ini menyebar ke area besar Amerika Utara dan Selatan dan Eropa bagian utara. Saat ini, lebih dari 99% air tawar Bumi disimpan dalam tutup es ini. Jika lempeng es ini luluh sepenuhnya, permukaan laut global akan naik secara dramatis. Namun, proses pelelehan ini akan berlangsung ratusan tahun. Pelelehan bagian dari lempeng es Antartika telah menyebabkan benua itu naik, mirip dengan apa yang terjadi di Islandia pada akhir periode glasial terakhir, menyoroti dampak pelelehan lempeng es pada kerak Bumi.
Tutup es adalah massa es besar yang mengapung di laut, biasanya terletak dekat pantai Antartika. Tutup es terbentuk saat es dari gletser atau lempeng es perlahan mengalir ke laut, bertambah menjadi tubuh es yang luas. Tutup es sangat penting dalam penelitian perubahan iklim karena perubahan mereka dapat mencerminkan aliran gletser ke laut dan kesehatan keseluruhan tubuh es.
Aliran es adalah "sungai" di dalam tutup es yang mengalir jauh lebih cepat dari es di sekitar. Misalnya, Gletser Jakobshavn di Greenland adalah salah satu aliran es tercepat di dunia, bergerak dengan laju 17 kilometer per tahun. Keberadaan dan kecepatan aliran es memiliki efek signifikan pada dinamika keseluruhan lempeng es dan perubahan permukaan laut.
Terakhir, es laut adalah es air garam yang ditemukan di samudra kutub. Es laut memainkan peran penting dalam ekosistem kutub dan iklim global. Bisa meredam gelombang dan aksi angin, mengurangi erosi tutup es dan gletser di dekat garis pantai, dan bertindak sebagai isolasi termal, membatasi penguapan air dan kehilangan panas. Es laut saat ini meleleh lebih cepat dari yang bisa membeku kembali, terutama di Arktik. Saat iklim menghangat, perubahan dalam es laut akan sangat memengaruhi iklim global.
Keanekaragaman bentuk es tidak hanya terlihat dalam karakteristik fisik mereka tetapi juga dalam peran mereka dalam sistem iklim global. Dengan mempelajari berbagai jenis es, ilmuwan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang perubahan iklim Bumi dan memprediksi tren iklim di masa depan.