Penyelamatan di Air
Ban renang dan lifebuoy adalah dua peralatan yang sering terlihat di sekitar air, tetapi perbedaan dan penggunaannya sangat jelas.
Lifebuoy adalah alat penyelamatan air yang dirancang dengan tujuan utama untuk menyelamatkan.
Biasanya terbuat dari gabus, busa, atau bahan ringan lainnya dengan densitas rendah, dilapisi dengan kanvas, plastik, atau bahan kuat lainnya. Di sisi lain, ban renang adalah mainan air yang diciptakan untuk memberikan dukungan dalam kegiatan renang santai atau bermain air. Bobotnya sangat ringan, sulit untuk dilempar dengan akurat, lebih rentan terhadap tekanan dan kerusakan, serta permukaan plastiknya cenderung menjadi licin saat terkena air, membuatnya sulit untuk digenggam.
Kualitas dan konstruksi lifebuoy jauh lebih ketat dan rumit dibandingkan dengan ban renang. Bahan inti lifebuoy menggunakan polistirena yang dilapisi dengan kain serat kaca dan tiga lapisan resin fenolik. Hal ini membuat lifebuoy tahan tekanan, tidak mudah pecah atau bocor, dan cukup kuat untuk melempar dengan akurat saat melakukan penyelamatan di air.
Lifebuoy sering digunakan di perairan dalam, dan ada persyaratan berat yang ketat. Massa keseluruhan lifebuoy setidaknya harus 1,5 kg untuk memastikan kekuatan yang cukup untuk melawan angin dan ombak ketika digunakan dalam penyelamatan nyawa. Pemeliharaan harian lifebuoy juga penting untuk memastikan kesiapannya dalam situasi darurat. Saat merawat lifebuoy, beberapa hal perlu diperhatikan:
1. Pemanasan: Rendam lifebuoy dalam air suhu 30-40 derajat Celsius sebelum digunakan. Ini akan melunakkan plastik lifebuoy dan udara di dalamnya, memungkinkannya beradaptasi dengan suhu air lebih baik.
2. Pengisian Udara: Pastikan untuk tidak mengisinya terlalu penuh saat mengisi udara ke dalam lifebuoy. Udara dingin di dalamnya dapat keluar saat terkena air panas, menyebabkan lifebuoy terlalu penuh dan mungkin meletus karena perubahan suhu.
Penggunaan lifebuoy dalam penyelamatan nyawa juga memerlukan teknik khusus. Orang di darat memegang tali hidup lifebuoy dan melemparkannya dengan akurat ke arah orang di air. Jika tidak ada arus air, tali hidup harus dilemparkan ke arah hulu. Orang yang jatuh ke air harus menggenggam tali pegangan dan menggunakan lifebuoy untuk mempertahankan diri di atas air hingga bantuan tiba.
Jika seseorang jatuh ke air saat sedang berlayar, mereka harus memanggil perhatian orang lain. Orang yang menyaksikan kejadian tersebut harus segera mengambil lifebuoy dan melemparkannya dekat orang yang jatuh ke air. Metode ini akan memastikan bahwa nyawa yang terjatuh tetap aman hingga bantuan datang. Dalam situasi lain, seperti ketika seseorang jatuh dari kapal, lifebuoy dengan tali apung akan digunakan. Setelah orang yang jatuh memegang lifebuoy, orang di kapal akan menarik tali apung untuk membantu menarik mereka kembali ke sisi kapal.
Secara keseluruhan, lifebuoy adalah alat penyelamatan air yang sangat penting yang dirancang untuk menyelamatkan nyawa di perairan. Kualitas dan perawatan lifebuoy yang baik dapat membuat perbedaan besar dalam situasi darurat.