Penyebab Alergi Mangga
Mangga dikenal karena rasanya yang lezat, berair, dan warna yang cerah, menjadikannya buah favorit banyak orang.
Namun, seperti banyak buah lainnya, mangga dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa individu.
Hal ini mungkin mengejutkan bagi banyak pecinta mangga, tetapi ini adalah kenyataan bagi beberapa orang. Jadi, apa yang menyebabkan mangga memicu respons alergi, dan siapa yang berisiko? Mari kita telusuri fakta-faktanya.
Apa yang Menyebabkan Alergi pada Mangga?
1. Urushiol pada Kulit Mangga
Penyebab utama alergi pada mangga adalah zat yang disebut urushiol, senyawa yang ditemukan di kulit buah mangga, dedaunan, dan getahnya. Urushiol juga terdapat pada poison ivy, poison oak, dan poison sumac. Ketika seseorang yang alergi terhadap urushiol bersentuhan dengan kulit mangga, mereka dapat mengalami dermatitis kontak, yaitu ruam merah yang gatal yang bisa bervariasi dari ringan hingga parah.
2. Reaktivitas Silang dengan Alergen Lain
Alergi pada mangga juga dapat terjadi karena reaktivitas silang dengan alergen lain. Hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru menganggap protein dalam mangga sama dengan protein yang ditemukan dalam alergen lain, seperti serbuk sari pohon birch atau lateks. Kondisi ini, yang dikenal sebagai Sindrom Alergi Oral (OAS), sering kali menyebabkan gatal atau pembengkakan di mulut, bibir, atau tenggorokan setelah mengonsumsi mangga.
Gejala Alergi pada Mangga
1. Reaksi Kulit
Jika Anda alergi terhadap kulit mangga, Anda mungkin mengalami dermatitis kontak. Gejalanya termasuk kemerahan, gatal, pembengkakan, atau gelembung di kulit, terutama di sekitar mulut, bibir, atau tangan. Reaksi ini biasanya terjadi beberapa jam hingga beberapa hari setelah terpapar.
2. Gejala Mulut
Individu dengan Sindrom Alergi Oral mungkin mengalami gatal, sensasi kesemutan, atau pembengkakan di bibir, lidah, mulut, atau tenggorokan segera setelah mengonsumsi mangga. Dalam beberapa kasus, ini mungkin disertai dengan tenggorokan gatal atau batuk ringan.
3. Gejala Gastrointestinal
Dalam kasus langka, mengonsumsi mangga dapat menyebabkan gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, diare, atau nyeri perut. Gejala ini biasanya lebih parah pada individu dengan alergi yang lebih menonjol.
4. Gejala Respirasi
Bagi mereka dengan alergi yang lebih parah, gejala pernapasan seperti bersin, hidung berair, batuk, atau mengi bisa terjadi. Dalam kasus ekstrim, anafilaksis, reaksi alergi yang mengancam jiwa dan memerlukan perhatian medis segera, dapat terjadi.
Siapa yang Berisiko?
1. Individu yang Alergi Terhadap Poison Ivy atau Lateks
Jika Anda memiliki alergi yang diketahui terhadap poison ivy, poison oak, poison sumac, atau lateks, Anda mungkin lebih rentan terhadap pengembangan alergi terhadap mangga. Ini disebabkan oleh adanya urushiol pada kulit mangga, yang memiliki sifat mirip dengan alergen yang ditemukan pada tanaman-tanaman tersebut.
2. Orang dengan Alergi Serbuk Sari
Mereka yang alergi terhadap jenis tertentu dari serbuk sari, seperti serbuk sari pohon birch, mungkin juga berisiko karena reaktivitas silang. Sistem kekebalan tubuh Anda mungkin salah mengidentifikasi protein mangga sebagai mirip dengan protein serbuk sari, yang memicu respons alergi.
Bagaimana Mengelola Alergi pada Mangga
1. Hindari Kontak dengan Kulit Mangga
Jika Anda curiga memiliki alergi terhadap kulit mangga, hindari kontak langsung dengan kulitnya. Menggunakan sarung tangan saat menangani atau mengupas mangga, serta mencuci tangan secara menyeluruh setelahnya, dapat membantu mencegah reaksi. Anda juga bisa meminta orang lain untuk mengupas mangga untuk Anda.
2. Konsumsi Mangga dengan Bijaksana
Jika Anda mengalami gejala ringan seperti gatal atau pembengkakan setelah makan mangga, cobalah membatasi konsumsi atau menghindarinya sama sekali. Dalam beberapa kasus, individu mungkin mentoleransi jumlah kecil tanpa masalah, tetapi jumlah yang lebih besar mungkin memicu reaksi.
3. Gunakan Antihistamin atau Kortikosteroid
Untuk reaksi alergi ringan, antihistamin yang bisa didapatkan tanpa resep dapat membantu mengurangi gejala seperti gatal, pembengkakan, atau kemerahan. Dalam kasus dermatitis kontak, krim kortikosteroid juga bisa diresepkan oleh penyedia layanan kesehatan.
4. Temui Penolong Medis untuk Reaksi yang Parah
Jika Anda mengalami gejala yang parah, seperti kesulitan bernapas, pembengkakan wajah atau tenggorokan, atau tanda-tanda anafilaksis, segera cari pertolongan medis. Membawa auto-injektor epinefrin (EpiPen) disarankan bagi mereka yang memiliki alergi berat yang diketahui.
Apakah Masih Bisa Menikmati Mangga?
1. Coba Produk Mangga yang Diproses
Dalam beberapa kasus, orang yang alergi terhadap mangga mentah mungkin mentoleransi produk mangga yang diproses, seperti mangga kering, jus mangga, atau mangga kalengan. Pemanasan dapat mengubah protein yang menyebabkan alergi, mengurangi risiko reaksi. Namun, selalu konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mencoba produk mangga yang diproses.
2. Pilih Varietas Mangga dengan Kandungan Alergen Rendah
Berbagai varietas mangga mungkin mengandung tingkat urushiol dan alergen lain yang berbeda. Jika Anda alergi, cobalah bereksperimen dengan berbagai jenis untuk menemukan yang mungkin tidak memicu gejala Anda.
Meskipun alergi pada mangga tidak terlalu umum, hal ini bisa terjadi karena kontak dengan urushiol pada kulit, reaktivitas silang dengan alergen lain, atau sensitivitas individu yang khusus. Gejalanya bisa bervariasi mulai dari reaksi kulit ringan hingga respons alergi yang lebih parah. Jika Anda curiga memiliki alergi pada mangga, penting untuk mengambil tindakan yang tepat dan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mengelola gejala Anda dengan efektif. Dengan pendekatan yang tepat, Anda masih bisa menikmati buah lezat ini dengan aman.