Hewan Purba
Kita sering tidak menyukai banyak serangga karena dampak negatif yang mereka miliki pada tanaman kita atau potensi bahaya bagi manusia.
Ada beberapa serangga, seperti capung, yang sebenarnya kita hargai dan anggap tidak berbahaya.
Meskipun kita memandang capung sebagai makhluk yang tidak berbahaya, kita mungkin telah meremehkan kekuatan dan kemampuan terbang mereka. Capung adalah serangga karnivora yang dikenal karena kemampuan terbang yang sangat kuat mereka.
Kemampuan terbang yang luar biasa ini bahkan telah menginspirasi insinyur manusia untuk meniru mekanika terbang mereka dan mendorong batas teknologi penerbangan. Capung adalah makhluk terawal yang dapat terbang. Sementara manusia dianggap sebagai spesies yang dominan di Bumi, banyak serangga dan makhluk lain muncul sebelum kita, termasuk capung.
Secara historis, capung bisa dianggap sebagai serangga yang relatif primitif. 300 juta tahun yang lalu, serangga yang memiliki sayap muncul, termasuk capung, muncul. Serangga ini adalah pelopor penerbangan, muncul lebih dari 70 juta tahun sebelum pterosaurus. Catatan fosil menunjukkan bahwa capung sudah ada jauh sebelum dinosaurus. Fosil capung purba berasal dari sekitar 320 juta tahun yang lalu. Pada saat itu, kandungan oksigen di atmosfer Bumi lebih tinggi, yang memungkinkan capung tumbuh lebih besar.
Sebagai contoh, fosil capung awal Permian yang ditemukan di Amerika Serikat memiliki rentang sayap yang mengesankan, yaitu 0,71 meter. Dengan munculnya mereka begitu dini, capung memiliki waktu yang cukup untuk mengoptimalkan kemampuan terbang mereka, yang menjelaskan mengapa mereka menjadi penguasa dunia udara.
Saat ini, sebagian besar capung memiliki rentang sayap antara 5 hingga 12 sentimeter. Meskipun ukuran mereka saat ini jauh lebih kecil daripada rekan-rekan purba mereka, spesies capung tetap banyak, dengan sekitar 5.000 spesies yang dikenal di seluruh dunia.
Capung memiliki dua set sayap dengan otot khusus yang membuat setiap pasang bekerja secara independen. Struktur sayap unik ini memungkinkan mereka untuk manuver dengan kegesitan yang mengagumkan.
Mereka dapat terbang maju dan mundur dengan mudah dan mampu terbang ke segala arah, termasuk terbalik. Mereka juga dapat dengan cepat melakukan putaran 180 derajat dan melayang di tempat untuk periode yang panjang, mirip dengan helikopter.
Tidak hanya tangkas, tetapi capung juga merupakan pengemudi yang sangat cepat. Kecepatan jelajah rata-rata mereka bisa mencapai 100 kali panjang tubuh mereka per detik. Capung yang lebih besar dapat mencapai kecepatan melebihi 100 kilometer per jam, sebanding dengan mobil yang melaju di banyak jalan raya. Bahkan capung yang lebih kecil dapat mencapai kecepatan 36-54 kilometer per jam, menjadikan mereka pengemudi tercepat di dunia serangga.
Selain itu, capung memiliki ketahanan luar biasa dalam terbang. Pantala flavescens, yang tersebar luas di seluruh dunia, diakui sebagai serangga migran global. Observasi telah menunjukkan bahwa mereka dapat menempuh jarak hingga 17.700 kilometer per tahun, menyeberangi Samudra Hindia. Ini membuat mereka menjadi serangga migran terpanjang yang diketahui.
Kemampuan terbang yang luar biasa membuat capung menjadi predator alami. Penerbangan vital untuk kelangsungan hidup mereka, dan capung dewasa melakukan semua kegiatan saat terbang, termasuk berburu mangsa. Capung yang diam pun bahkan tidak akan makan. Capung adalah makhluk yang menarik dengan keterampilan terbang yang luar biasa, dan keberadaan mereka di dunia serangga mengingatkan kita akan keajaiban alam yang luar biasa.