Proses terjadinya Gerhana Bu
Gerhana bulan adalah fenomena alam yang terjadi ketika sebagian atau keseluruhan penampang bulan ditutupi bayangan bumi. Fenomena gerhana bulan mudah diamati lantaran tidak memerlukan teleskop ataupun alat khusus lain untuk melihatnya. Namun, apabila kamu menggunakan teropong atau teleskop, kamu bisa melihat detail gerhana bulan secara jelas. Terdapat warna merah yang muncul saat terjadinya gerhana bulan total. Warna tersebut seakan-akan memancarkan aura magis.
Pada waktu bulan berevolusi mengitari bumi selama sekitar 30 hari lamanya, kadang posisi antara matahari, bumi, dan bulan secara berurutan berada tepat dalam satu garis lurus. Akibatnya, bulan tidak mendapatkan cahaya dari matahari akibat tertutup bulatan Bumi.
Menurut NASA, siklus maksimal gerhana bulan dalam setahun hanyalah terjadi sebanyak tiga kali. Gerhana bulan tidak terjadi dua kali dalam sebulan dikarenakan orbit bulan di sekitar bumi, miring tergantung dengan orbit bumi di sekitar matahari.
Gerhana bulan dapat dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu.
1. Gerhana Bulan Total
Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi bulan, sehingga matahari, bumi dan bulan berada tepat di satu garis yang sama.
2. Gerhana Bulan Sebagian
Gerhana bulan sebagian disebut juga sebagai gerhana bulan parsial. Gerhana bulan sebagian terjadi ketika bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari. Sebagian permukaan bulan berada di daerah penumbra, sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan.
3. Gerhana Bulan Penumbra
Gerhana bulan penumbra terjadi ketika seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Semoga informasi di atas bermanfaat untukmu, ya!