Alat Setrika Klasik
Setrika pakaian bergaya lama adalah alat yang digunakan untuk menyetrika pakaian pada masa lalu, dengan desain dan fungsi yang lebih sederhana dan primitif dibandingkan dengan setrika listrik modern.
Alat ini biasanya tidak menggunakan sumber daya listrik, melainkan mengandalkan pemanasan dari sumber eksternal, seperti kompor atau batubara, untuk memanaskan bagian bawah setrika yang terbuat dari logam.
Setelah setrika mencapai suhu yang cukup, alat ini digunakan untuk menghilangkan kerutan pada pakaian melalui konduksi panas. Sejarah setrika ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Perkembangannya dimulai dari alat batu kuno, kemudian beralih ke perunggu, besi, dan akhirnya berevolusi menjadi peralatan rumah tangga seperti yang kita kenal sekarang. Alat setrika tertua dapat ditelusuri hingga zaman Romawi kuno, ketika orang menggunakan benda berat seperti batu atau batang logam untuk meratakan pakaian. Seiring dengan kemajuan teknologi pengolahan logam, alat besi mulai digunakan untuk menyetrika pakaian. Pada Abad Pertengahan, setrika mulai berevolusi menjadi bentuk logam seperti yang kita lihat saat ini.
Setrika ini sering terbuat dari besi cor atau tembaga, memiliki bobot yang cukup berat, dan membutuhkan waktu lama untuk dipanaskan sebelum bisa digunakan. Setelah dipanaskan, pengguna harus bekerja cepat dan hati-hati karena suhu setrika akan menurun secara bertahap. Salah satu ciri khas setrika pakaian bergaya lama adalah ketergantungannya pada pemanasan manual tanpa listrik. Berbeda dengan setrika listrik modern, setrika ini sepenuhnya menggunakan cara manual. Untuk memanaskan setrika, ibu rumah tangga zaman dahulu meletakkannya di atas api atau menggunakan model yang dapat membakar batubara di dalam rongga kecil, yang memungkinkan panas tetap terjaga lebih lama.
Meskipun demikian, karena tidak adanya kontrol suhu yang tepat, setrika ini seringkali menyebabkan luka bakar, terutama pada kain yang lebih halus seperti sutra atau linen. Meski demikian, meskipun fungsinya sederhana, setrika pakaian bergaya lama mencerminkan pentingnya menyetrika sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Pada masa itu, kerapihan pakaian bukan hanya sekadar soal penampilan, melainkan juga mencerminkan status sosial dan perhatian suatu keluarga. Banyak orang menghabiskan berjam-jam memanaskan setrika dan menekan pakaian keluarga mereka. Pekerjaan manual ini memerlukan keterampilan dan pengalaman, dan meskipun kini terdengar merepotkan, setrika ini tetap menjadi alat yang sangat penting di setiap rumah tangga.
Dengan berkembangnya Revolusi Industri, setrika pakaian bergaya lama mulai digantikan oleh setrika listrik pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Perkenalan setrika listrik mempermudah proses menyetrika. Dengan setrika listrik, pengguna hanya perlu mencolokkan kabel, dan elemen pemanas akan segera memanaskan setrika hingga suhu yang diinginkan. Setrika listrik juga memungkinkan kontrol suhu yang lebih tepat, sehingga pakaian dari berbagai bahan dapat disetrika pada suhu yang sesuai untuk mencegah kerusakan. Meski ada kemajuan ini, setrika pakaian bergaya lama masih digunakan di beberapa daerah terpencil atau di tempat yang tidak memiliki akses listrik.
Penampilan dan desain setrika bergaya lama bervariasi seiring waktu dan lokasi. Di Eropa, setrika sering terbuat dari besi cor yang cukup berat, dengan pegangan yang kadang-kadang terbuat dari kayu atau tulang untuk menghindari luka bakar. Di beberapa wilayah di Asia, seperti Tiongkok, setrika tradisional lebih kecil dan sering dihiasi ukiran rumit, yang mencerminkan keterampilan serta preferensi estetika zaman itu.
Meskipun setrika listrik kini menjadi standar dalam kehidupan modern, setrika pakaian bergaya lama tetap dihargai sebagai barang antik oleh para kolektor. Pedagang barang antik dan kolektor melihat setrika ini bukan hanya sebagai alat rumah tangga, tetapi juga sebagai simbol penting dari budaya dan sejarah. Bahan dan teknik pembuatan setrika ini mencerminkan kemampuan teknologi dan kondisi sosial-ekonomi pada masing-masing periode. Desainnya yang sederhana mengingatkan kita pada beratnya pekerjaan rumah tangga di masa lalu.
Setrika pakaian bergaya lama bukan hanya sekadar alat fungsional, tetapi juga membawa makna sejarah dan budaya yang kaya. Mereka menyaksikan perubahan dalam kehidupan keluarga, dari era pekerjaan manual yang melelahkan hingga era kenyamanan teknologi modern. Walaupun sulit membayangkan rutinitas sehari-hari menggunakan setrika ini saat ini, setrika pakaian bergaya lama memiliki tempat penting dalam sejarah kita. Oleh karena itu, setrika ini tidak hanya menjadi pajangan museum, tetapi juga bagian integral dari sejarah kolektif kita.