Memulai MPASI
Memulai pemberian makanan pendamping (MPASI) adalah langkah penting dalam perkembangan bayi. Proses ini membantu mereka mengenal rasa dan tekstur baru yang melampaui ASI atau susu formula.
Untuk memastikan transisi yang lancar dan aman, berikut adalah panduan praktis dalam memperkenalkan makanan padat pertama untuk bayi Anda.
1. Kapan Memulai MPASI?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemberian makanan pendamping disarankan dimulai pada usia sekitar 6 bulan. Pada usia ini, bayi Anda membutuhkan nutrisi tambahan, seperti zat besi, yang tidak dapat dipenuhi sepenuhnya oleh ASI atau susu formula. Namun, tidak semua bayi siap pada waktu yang sama. Beberapa tanda bahwa bayi Anda siap untuk memulai MPASI meliputi:
Dapat menahan kepala dan leher dengan baik.
Bisa duduk dengan sedikit dukungan.
Menunjukkan minat pada makanan, misalnya dengan mencoba meraih makanan atau memperhatikan Anda saat makan.
Kehilangan refleks dorong lidah, yang membuat mereka memuntahkan makanan.
2. Mulailah dengan Makanan Sederhana
Ketika memulai, pilih makanan berbahan dasar tunggal yang mudah dicerna, seperti sereal bayi yang terbuat dari satu jenis butiran, wortel, ubi jalar, apel, atau pir yang dihaluskan. Makanan ini ringan untuk pencernaan dan memberi kesempatan bagi bayi untuk mengenal rasa baru secara perlahan. Setelah memberi makanan baru, tunggu selama tiga hingga lima hari sebelum memperkenalkan jenis makanan lain. Hal ini berguna untuk memantau reaksi alergi yang mungkin timbul, seperti ruam, diare, atau ketidaknyamanan pada bayi Anda.
3. Sertakan Makanan Kaya Zat Besi
Pada usia sekitar 6 bulan, cadangan zat besi alami bayi mulai menurun, sehingga sangat penting untuk memperkenalkan makanan kaya zat besi. Sereal bayi, daging yang dihaluskan (seperti ayam atau sapi), sayuran berdaun hijau, serta kacang-kacangan bisa menjadi pilihan yang baik. Zat besi sangat penting untuk perkembangan otak bayi. Anda juga bisa memadukan makanan kaya zat besi dengan sumber vitamin C, seperti buah yang dihaluskan (misalnya jeruk atau stroberi), untuk meningkatkan penyerapan zat besi.
4. Kenalkan Berbagai Tekstur
Saat bayi Anda semakin nyaman dengan makanan yang dihaluskan, Anda bisa mulai memperkenalkan berbagai tekstur. Misalnya, setelah beberapa minggu, Anda dapat memberikan makanan yang lebih kasar, seperti sayuran yang dihaluskan sedikit lebih kasar atau potongan makanan yang mudah dikunyah. Pada usia 8 hingga 10 bulan, banyak bayi sudah bisa menangani makanan jari kecil dan lembut, seperti potongan pisang, alpukat, atau telur dadar yang diiris kecil-kecil. Variasi tekstur ini tidak hanya memberi bayi pengalaman baru dalam makan, tetapi juga membantu melatih keterampilan motorik mulut mereka.
5. Hindari Penambahan Gula, Garam, dan Madu
Ginjal bayi Anda masih dalam tahap perkembangan, sehingga penambahan gula atau garam pada makanan bisa membebani sistem mereka. Selain itu, madu sebaiknya dihindari sampai bayi berusia setidaknya satu tahun, karena ada risiko botulisme yang dapat membahayakan kesehatan bayi. Sebaiknya biarkan rasa alami makanan menjadi pengalaman pertama mereka. Biarkan bayi Anda mengeksplorasi berbagai rasa manis dari buah atau gurih dari sayuran tanpa perlu tambahan bahan lain.
6. Bersabar dan Ciptakan Pengalaman Positif
Penting untuk tetap bersabar saat memperkenalkan makanan baru. Mungkin bayi Anda akan menolak makanan pada awalnya, tetapi ini adalah hal yang biasa. Cobalah menawarkan makanan yang sama beberapa kali, karena paparan berulang dapat membantu mereka menerima rasa yang belum mereka kenal. Selain itu, makan bersama sebagai keluarga dapat memberikan contoh yang baik, karena bayi Anda mungkin akan lebih tertarik mencoba makanan jika melihat orang lain menikmatinya. Ingat, tujuan utama pada tahap ini adalah untuk memperkenalkan makanan, bukan memaksa bayi Anda menghabiskan semuanya.
7. Waspadai Alergi Makanan
Alergi makanan pada bayi bisa menjadi perhatian penting saat memperkenalkan MPASI. Makanan alergen umum seperti susu, telur, kacang, kedelai, gandum, ikan, dan kerang-kerangan sebaiknya diperkenalkan secara hati-hati. Beberapa ahli bahkan menyarankan untuk memperkenalkan makanan alergenik lebih awal, antara usia 6 hingga 12 bulan, untuk mengurangi risiko alergi. Berikan makanan ini dalam jumlah kecil dan perhatikan dengan cermat reaksi bayi Anda.