Hewan Berharga
Kedatangan delapan "kucing besar" dari Namibia bertepatan dengan ulang tahun ke-72 perdana menteri India Narendra Modi, yang melepaskan " kucing " pertama ke taman safari.
Dalam upaya pemerintah, delapan Cheetah Namibia telah tiba di India. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan kembali spesies berbintik yang punah secara lokal beberapa dekade yang lalu. Mereka telah membagi pendapat di antara para ahli satwa liar.
Proyek ini adalah relokasi Cheetah antarbenua pertama di dunia, kata para pejabat. Cheetah adalah hewan darat tercepat di dunia.
Lima Cheetah jantan dan tiga Cheetah betina melakukan penerbangan 11 jam dari taman permainan di Namibia dengan pesawat Boeing 747 sewaan yang disebut Pesawat Cat.
Perdana menteri India Narendra Modi meresmikan pembebasan hewan ini di Taman Nasional Kuno pada hari Sabtu. Taman Nasional Kuno, cagar alam 320 kilometer (200 mil) selatan New Delhi, dipilih karena luas area, dan pemandangan rumputnya yang kaya.
"Cheetah telah kembali ke tanah India hari ini," kata Modi dalam pesan video pada saat kedatangan mereka, yang juga merupakan ulang tahun pemimpin ke-72.
"India juga telah sepenuhnya terbangun untuk mencintai alam. Kita tidak bisa membiarkan usaha kita gagal."
Setiap hewan, antara usia 2 dan 5 tahun, dilengkapi dengan kerah satelit untuk memantau pergerakan mereka. Mereka awalnya akan disimpan di penangkaran selama sekitar satu bulan sebelum dilepaskan ke kawasan hutan terbuka taman.
Makhluk-makhluk ini mungkin akan mengalami kesulitan beradaptasi dengan habitat India. Ada begitu banyak macan tutul di taman sehingga anaknya bisa menjadi mangsa predator lainnya, kata ilmuwan konservasi Ravi Chellam.
"Peluang untuk membangun populasi Cheetah yang berkelanjutan, liar, dan bebas di India sangatlah buruk," katanya, mengutip rencana aksi pemerintah saat ini.
"Habitat seharusnya sudah disiapkan sebelum membawa Cheetah dari Namibia. Ini seperti kita pindah ke kota baru dengan satu tempat yang tidak begitu baik untuk menjadi tempat tinggal. Bukan situasi yang baik sama sekali."
"Cheetah sangat mudah beradaptasi, dan mereka akan beradaptasi dengan baik dengan lingkungan ini," kata Laurie Marker, pendiri Cheetah Conservation Fund (CCF), sebuah badan amal yang berbasis di Namibia yang telah menjadi inti untuk logistik proyek.
Mereka diperkirakan akan bergabung dengan 12 Cheetah lain dari Afrika Selatan bulan depan.
India telah mengumpulkan lebih banyak uang untuk proyek, yakni sekitar 910 juta rupiah ($11,4 juta), yang sebagian besar didanai oleh Indian Oil Corp milik negara, yang diharapkan pada akhirnya akan meningkatkan populasi cheetah menjadi sekitar 40.