Peran Penting Harimau
Harimau Bengal kerajaan (Panthera tigris tigris) adalah simbol kekuatan, keindahan, dan ketahanan. Dengan mantelnya yang berapi-api dan peran pentingnya dalam menjaga keseimbangan alam, harimau ini memikat banyak orang di seluruh dunia.
Di Asia, harimau Bengal sangat dihormati, terutama karena kehadirannya yang megah dan pentingnya dalam ekosistem. Meskipun spesies ini menghadapi berbagai tantangan, ada harapan baru untuk masa depannya, berkat upaya konservasi yang luar biasa di Bhutan.
Pemulihan yang Menggembirakan
Penemuan terbaru di Bhutan memberikan angin segar bagi kelangsungan hidup harimau Bengal kerajaan. Tim peneliti melakukan survei ekstensif di seluruh negara tersebut, mencakup lebih dari 26.000 kilometer persegi, hampir dua pertiga wilayah Bhutan. Tujuan utama survei ini adalah untuk mendokumentasikan populasi harimau Bengal kerajaan yang masih ada. Hasilnya sangat menggembirakan: jumlah harimau di Bhutan kini tercatat 131 ekor, meningkat 27% sejak 2016. Peningkatan ini menunjukkan bahwa upaya konservasi yang telah dilakukan, yang didukung oleh Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), mulai menunjukkan hasil positif.
Dengan populasi harimau liar dunia yang menurun hingga 97% sejak abad ke-20, pencapaian ini sangat berarti. Hal ini membuktikan betapa pentingnya melindungi habitat alami mereka untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang vital.
Peran Penting Harimau dalam Ekosistem
Harimau Bengal bukan hanya predator yang megah, tetapi juga spesies kunci yang menjaga keseimbangan ekosistem. Sebagai predator puncak, harimau berperan dalam mengatur jumlah populasi hewan lain, seperti rusa sambar. Ini penting untuk mencegah overgrazing yang dapat merusak vegetasi dan ekosistem secara keseluruhan. Kehadiran harimau membantu menjaga kestabilan makanan dan memperkuat keberagaman hayati di seluruh hutan.
Selain itu, hutan-hutan Bhutan juga berfungsi sebagai penghubung antara populasi harimau di Nepal dan timur laut India. Hal ini memastikan keberagaman genetik yang sangat penting bagi kelangsungan hidup harimau di kawasan ini. Komitmen Bhutan untuk melestarikan harimau Bengal menunjukkan betapa eratnya hubungan antara spesies ini dan kesehatan ekosistem di kawasan Himalaya.
Tantangan yang Masih Dihadapi
Meski ada berita baik, perjalanan menuju pemulihan harimau tidaklah mudah. Beberapa tantangan besar masih mengancam kelangsungan hidup spesies ini. Salah satu tantangan utama adalah mengecilnya habitat alami harimau. Aktivitas manusia, seperti penebangan hutan, pertanian, dan pembangunan perkotaan, semakin mempersempit ruang hidup harimau. Akibatnya, harimau terpaksa mendekati pemukiman manusia, meningkatkan risiko terjadinya konflik.
Konflik antara manusia dan harimau sering kali berujung pada kerugian ekonomi dan bahkan korban jiwa. Sejak 2016, harimau di Bhutan telah membunuh ratusan orang, mengganggu mata pencaharian masyarakat setempat. Saat jumlah mangsa alami berkurang, harimau terkadang beralih ke ternak, yang menyebabkan kerugian ekonomi bagi petani. Selain itu, perubahan iklim, seperti kenaikan suhu dan berkurangnya gletser di Bhutan, memperburuk kerusakan habitat, yang pada gilirannya memperburuk situasi bagi harimau.
Upaya Konservasi di Bhutan
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, Bhutan telah mengambil langkah-langkah konkret dalam upaya pelestarian harimau. Salah satunya adalah program Vanishing Treasures yang didukung oleh UNEP. Program ini berfokus pada mengurangi konflik manusia-harimau dan memulihkan habitat harimau di seluruh Bhutan. Beberapa langkah utama yang telah diambil meliputi:
Pemasangan pagar listrik tenaga surya untuk melindungi ternak dan tanaman dari serangan harimau.
Pemulihan padang rumput seluas 93 hektar sejak 2019, untuk meningkatkan ketersediaan mangsa alami bagi harimau.
Pengelolaan lahan padang rumput secara berkelanjutan untuk mendukung koeksistensi antara manusia dan harimau.
Langkah-langkah ini tidak hanya bermanfaat bagi harimau, tetapi juga bagi masyarakat lokal yang bergantung pada sumber daya alam di sekitar mereka.
Implikasi Global
Keberhasilan konservasi harimau Bengal kerajaan di Bhutan memiliki implikasi yang jauh lebih besar bagi upaya pelestarian keanekaragaman hayati secara global. Dengan hanya tersisa sekitar 4.500 harimau liar di seluruh dunia, upaya global sangat penting untuk mencegah kepunahan lebih lanjut. Keberhasilan Bhutan menunjukkan pentingnya kerangka kerja internasional, seperti Kerangka Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal, yang bertujuan untuk melestarikan 30% dari daratan dan laut pada tahun 2030.
Kembalinya harimau Bengal kerajaan di Bhutan bukan hanya memberikan harapan bagi spesies ini, tetapi juga bagi ekosistem yang dilindunginya. Untuk memastikan kelangsungan hidup mereka dalam jangka panjang, diperlukan keseimbangan yang cermat antara kebutuhan manusia dan pelestarian alam. Dengan menjaga harimau, kita tidak hanya melestarikan keindahan dan nilai budaya mereka, tetapi juga melindungi masa depan keanekaragaman hayati planet kita.