Memilih Hadiah yang Tepat
Selama musim liburan, pertimbangan tentang siapa yang akan menerima hadiah.
Berapa banyak yang harus dibelanjakan, dan yang paling penting, apa yang harus dibeli seringkali membuat kita merasa bingung.
Di Inggris, rumah tangga rata-rata menghabiskan sekitar £500 untuk hadiah selama liburan dan Tahun Baru, sedangkan keluarga di Amerika mengeluarkan sekitar $650. Meskipun memberi hadiah dapat meningkatkan kebahagiaan, memperkuat hubungan, dan menunjukkan kasih sayang, memilih hadiah yang salah justru dapat memberi dampak sebaliknya.
Elizabeth Dunn, seorang profesor psikologi dan penulis buku Happy Money: The Science of Happier Spending, menekankan bahwa memilih hadiah yang tidak sesuai bisa merusak hubungan. Penelitiannya mengungkapkan bahwa menerima hadiah yang tidak diinginkan bahkan bisa mengurangi harapan untuk masa depan hubungan tersebut.
Untuk memastikan hadiah yang Anda berikan memiliki dampak positif, berikut adalah beberapa wawasan psikologis yang dapat membantu Anda memilih hadiah yang tepat.
Apakah Menghabiskan Lebih Banyak Berarti Hadiah yang Lebih Baik?
Bertentangan dengan intuisi banyak orang, studi menunjukkan bahwa hadiah yang mahal tidak selalu lebih dihargai oleh penerimanya. Penelitian menunjukkan bahwa pemberi hadiah seringkali menganggap hadiah yang lebih mahal akan lebih dihargai, dengan mengaitkan biaya hadiah dengan nilai emosional yang dirasakan. Namun, penerima hadiah jarang mengaitkan harga dengan makna emosional hadiah tersebut.
Jeff Galak, seorang profesor pemasaran di Universitas Carnegie Mellon, mencatat, "Kita cenderung berpikir bahwa harga berkorelasi dengan kualitas, tetapi bukti menunjukkan bahwa penerima hadiah tidak terlalu mempertimbangkan harga saat menilai makna di balik hadiah tersebut."
Meskipun ada norma sosial yang mengatur pengeluaran, berlebihan dalam mengeluarkan uang tidak selalu meningkatkan dampak positif dari hadiah. Sebaliknya, fokus pada relevansi hadiah yang diberikan lebih penting.
Bagaimana Memilih Hadiah yang Tepat?
Untuk memilih hadiah yang benar-benar berkesan, penting untuk berpikir lebih jauh dari reaksi langsung penerima. Galak bersama rekan-rekannya, Julian Givi dan Elanor Williams, menemukan bahwa sementara pemberi hadiah memprioritaskan momen pertukaran hadiah itu sendiri, penerima lebih menghargai kegunaan jangka panjang dari hadiah tersebut.
Misalnya, layanan langganan mungkin tidak memberikan kegembiraan besar saat diterima, tetapi dapat memberikan kebahagiaan yang berkelanjutan sepanjang tahun, menjadikannya hadiah yang sangat dihargai.
Hindari Mencari Hadiah yang Terlalu Unik
Galak menyarankan agar Anda tidak terlalu fokus pada keunikan hadiah yang Anda pilih. Barang-barang populer, yang mungkin sudah dikenal oleh penerima, seringkali lebih cocok dengan keinginan mereka. Studi menunjukkan bahwa berusaha memilih hadiah yang sangat personal, yang mungkin terkesan unik, justru dapat membuat Anda mengabaikan kebutuhan praktis penerima.
Sebagai contoh, jika teman Anda sudah mengagumi sepatu tertentu, mungkin lebih baik memberikannya sepatu yang sama, daripada berusaha mencari sesuatu yang lebih eksklusif atau berbeda.
Fokus pada Minat Bersama
Untuk memilih hadiah yang benar-benar berarti, cobalah untuk fokus pada minat bersama dengan penerima hadiah. Dunn menyarankan agar Anda mengeksplorasi hobi atau preferensi yang dapat Anda nikmati bersama. Hadiah dalam bentuk pengalaman bersama, seperti tiket konser atau kelas memasak, tidak hanya memenuhi minat bersama tetapi juga dapat mempererat hubungan.
Penelitian menunjukkan bahwa hadiah berupa pengalaman bersama dapat memperkuat ikatan antara pemberi dan penerima, bahkan jika mereka tidak terlibat langsung dalam aktivitas tersebut. Pengalaman seperti ini seringkali lebih berkesan daripada barang fisik, karena dapat menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
Tanyakan Apa yang Mereka Inginkan
Jika Anda kesulitan menemukan minat bersama, cara yang paling efektif untuk memastikan hadiah Anda dihargai adalah dengan bertanya langsung kepada penerima apa yang mereka inginkan. Meskipun hal ini mungkin terasa kurang kreatif, penelitian menunjukkan bahwa orang lebih menyukai hadiah yang telah mereka inginkan atau sebutkan sebelumnya.
Dunn menjelaskan, "Meskipun kejutan adalah sesuatu yang menarik, hadiah terbaik seringkali adalah yang sudah disebutkan oleh penerima secara eksplisit." Dengan bertanya langsung, Anda menghilangkan ketidakpastian dan memastikan bahwa hadiah yang Anda berikan sesuai dengan keinginan penerima.
Jangan Terlalu Khawatir
Terakhir, penting untuk diingat bahwa Anda tidak perlu terlalu khawatir tentang memilih hadiah yang sempurna. Hadiah yang buruk sangat jarang terjadi, dan sebagian besar penerima akan menghargai usaha yang Anda lakukan untuk memilih hadiah tersebut. Kecuali hadiah yang Anda berikan benar-benar tidak pantas, perhatian dan niat Anda dalam memberi hadiah akan lebih dihargai daripada kesempurnaan hadiah itu sendiri.
Penelitian yang dilakukan oleh Nicholas Epley, profesor di Sekolah Bisnis Booth Universitas Chicago, menunjukkan bahwa penerima seringkali bisa merasakan niat baik pemberi hadiah. Mereka menghargai usaha yang telah Anda lakukan, bahkan jika hadiah tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan harapan mereka.