Pembuatan Keju Camembert
Nikmati kelezatan keju Camembert yang lembut dan creamy, keju ikonik asal Perancis yang sempurna dipadukan dengan rasa manis atau gurih.
Keju ini telah memikat pecinta kuliner di seluruh dunia dengan teksturnya yang halus dan rasa yang khas. Baik disajikan di papan keju atau dipanggang dalam adonan puff pastry, kelezatan Camembert selalu memiliki tempat istimewa dalam dunia gastronomi.
Asal Usul Keju Camembert
Keju Camembert berasal dari wilayah Normandy, tepatnya desa Camembert yang cantik di Perancis, di mana keju ini pertama kali dibuat pada abad ke-18. Legenda mengatakan bahwa seorang petani bernama Marie Harel menciptakan keju ini selama Revolusi Perancis. Keju ini dikenal karena teksturnya yang lembut dan rasa yang kaya, sehingga menjadi favorit banyak orang.
Versi otentik dari Camembert, yaitu Camembert de Normandie, mendapatkan status Protected Designation of Origin (PDO) dari Uni Eropa pada tahun 1983. Status ini memastikan bahwa hanya keju yang diproduksi di wilayah tertentu di Normandy menggunakan susu mentah dari sapi Normande yang dapat membawa nama Camembert de Normandie. Di luar wilayah ini, istilah "camembert" menjadi lebih generik, merujuk pada keju dengan kulit lembut yang diproduksi di berbagai belahan dunia, termasuk di Tiongkok dan Amerika Serikat.
Proses Pembuatan Keju Camembert
Membuat Camembert adalah sebuah seni yang melibatkan beberapa tahap penting untuk menghasilkan keju dengan rasa dan tekstur yang khas. Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam pembuatan keju Camembert:
1. Pematangan Susu: Camembert tradisional menggunakan susu mentah, yang memberikan rasa yang lebih kaya dan kompleks. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat, susu pasteurisasi lebih umum digunakan.
2. Penggumpalan: Setelah susu dipanaskan, rennet ditambahkan untuk menggumpalkan susu dan menghasilkan endapan lembut yang dikenal sebagai dadih.
3. Pemotongan: Endapan dadih dipotong menjadi kubus-kubus kecil, kemudian dipindahkan ke cetakan berbentuk silinder untuk proses penyaringan.
4. Pematangan: Keju yang telah dicetak kemudian diberi garam dan didiamkan selama dua minggu atau lebih. Selama proses ini, Camembert mengembangkan kulit putih ikonik yang bisa dimakan. Kulit ini terbentuk berkat aktivitas mikroba seperti Penicillium candidum, yang mematangkan keju dari luar ke dalam. Seiring waktu, bagian dalam keju menjadi lebih lembut, dengan rasa dan aroma yang semakin kompleks.
Camembert vs. Brie
Camembert dan Brie sering dibandingkan karena keduanya memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang kaya, namun ada beberapa perbedaan yang jelas di antara keduanya:
1. Ukuran dan Bentuk: Roda Brie biasanya lebih besar dan lebih datar, sering kali dipotong menjadi irisan sebelum disajikan. Sebaliknya, Camembert adalah roda keju yang lebih kecil dan biasanya disajikan dalam bentuk utuh.
2. Rasa: Kedua keju ini memiliki rasa buttery dan sedikit asam ketika masih muda. Namun, seiring waktu, keduanya akan mengembangkan rasa yang lebih mendalam, dengan nuansa jamur yang khas.
3. Tekstur: Proses penuaan memengaruhi tekstur keju. Ketika terlalu matang, baik Camembert maupun Brie bisa mengeluarkan aroma seperti amonia, dan kulit keju bisa retak. Hal ini menunjukkan bahwa keju telah melewati tahap penuaan yang cukup lama.
Keju Camembert adalah salah satu keju ikonik yang mencerminkan tradisi kuliner Perancis yang kaya dan telah menjadi favorit di seluruh dunia. Baik sebagai hidangan pembuka yang elegan atau sebagai bagian dari hidangan utama yang menggoda, keju ini selalu berhasil memanjakan lidah. Dengan kulit putih lembut yang dapat dimakan dan bagian dalam yang semakin lembut seiring waktu, Camembert adalah pilihan sempurna bagi siapa saja yang ingin menikmati cita rasa keju yang autentik dan lezat.