Perjalanan ke Sumba
Pulau Sumba, sebuah permata tersembunyi di Indonesia, menawarkan pesona alam yang memukau, dari kudanya yang liar hingga pemandangan dramatis yang mirip dengan latar belakang film Wes Anderson.
Dengan bukit hijau yang bergelombang, laguna biru yang memikat, serta pantai-pantai yang eksotis, Sumba menjanjikan pengalaman yang tidak terlupakan. Berikut adalah panduan untuk merencanakan perjalanan Anda ke pulau ini, dengan informasi penting yang akan membantu Anda memaksimalkan petualangan Anda di sana.
Dasar-Dasar Perjalanan ke Sumba
1. Cara Ke Sumba
Penerbangan langsung dari Bali adalah cara paling mudah untuk mencapai Sumba. Terdapat beberapa penerbangan harian dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali (DPS) menuju dua bandara utama Sumba: Bandara Tambolaka (TMC) di Sumba Barat Daya dan Bandara Waingapu (WGP) di Sumba Timur. Perjalanan udara ini memakan waktu sekitar satu jam, sehingga Anda dapat dengan cepat tiba di pulau yang menawarkan petualangan alami ini.
2. Cara Terbaik Menjelajahi Sumba
Sumba memiliki luas sekitar 2,5 kali lipat dari Bali, dan 20 kali lebih besar daripada Singapura. Kebanyakan wisatawan memilih untuk menjelajahi Sumba Barat, yang menawarkan banyak objek wisata ikonik dan resor eco-luxury. Keuntungan dari wilayah barat adalah dekatnya lokasi wisata satu sama lain, yang mengurangi waktu perjalanan antar tempat. Sementara Sumba Timur menawarkan pesona alam yang lebih tenang, dengan daya tarik unik seperti pantai-pantai tersembunyi dan desa tradisional.
Waktu Terbaik untuk Mengunjungi Sumba
1. Festival Pasola: Festival ini diadakan antara bulan Februari dan Maret, dengan tanggal yang ditentukan berdasarkan munculnya cacing Nyale di pantai Sumba Barat. Keputusan tanggal festival diumumkan 1-2 minggu sebelumnya, jadi Anda perlu fleksibilitas dalam merencanakan perjalanan jika ingin menyaksikan acara ini.
2. Musim Hujan dan Kemarau: Musim hujan berlangsung dari November hingga Maret, memberikan pemandangan hijau yang segar, sedangkan musim kemarau (Mei hingga September) membuat lanskap berwarna keemasan seperti savana. Jika Anda ingin menikmati aktivitas luar ruangan, sebaiknya hindari musim hujan karena jalanan yang licin dan air terjun yang kurang jernih.
Rencana Perjalanan Sumba
Itinerary 7 Hari di Sumba
Perjalanan selama tujuh hari memungkinkan Anda untuk menikmati highlights terbaik Sumba. Untuk pengalaman yang lebih santai, Anda bisa memperpanjang perjalanan dan menikmati waktu lebih lama di resor mewah di Sumba Barat.
- Hari 1: Penerbangan dari Bali ke Waingapu, Sumba Timur – Desa Rende
- Hari 2: Bukit Palindi Piarakuku – Air Terjun Waimarang – Pantai Walakiri
- Hari 3: Air Terjun Tanggedu – Bukit Wairinding
- Hari 4: Air Terjun Lapopu – Desa Prai Ijing
- Hari 5: Laguna Weekuri – Desa Ratenggaro – Pantai Mandorak
- Hari 6: Air Terjun Padi Wee Kacura – Resor Pilihan Anda
- Hari 7: Penerbangan kembali ke Bali dari Tambolaka, Sumba Barat
Sumba Timur: Tempat-Tempat Menarik untuk Dikunjungi
1. Bukit Palindi Piarakuku
- Mengapa istimewa: Dari bukit ini, Anda dapat menikmati panorama luar biasa dengan bukit kapur yang membentang tak terhingga. Di musim hujan, pemandangan ini hijau subur, sedangkan di musim kemarau, bukit-bukitnya berubah menjadi warna keemasan. Tempat ini jarang dikunjungi, jadi Anda bisa menikmati keindahan alam dengan tenang.
2. Air Terjun Waimarang
- Mengapa istimewa: Air terjun yang tersembunyi dengan air berwarna biru muda ini sangat cocok untuk berendam. Perjalanan trekking selama 20 menit akan membawa Anda melewati pemandangan alam yang mempesona.
3. Pohon Menari di Pantai Walakiri
- Mengapa istimewa: Pohon bakau yang unik di pantai ini tampak "menari" saat matahari terbenam. Waktu terbaik untuk mengunjungi pantai ini adalah saat air laut surut, karena memberikan pemandangan yang lebih dramatis.
Sumba Barat: Tempat-Tempat Menarik untuk Dikunjungi
1. Laguna Weekuri
- Mengapa istimewa: Laguna ini memiliki air biru jernih yang sangat memikat. Anda bisa berjalan di atas jembatan kayu yang menyajikan pemandangan indah dari ketinggian, memperlihatkan tempat laguna bertemu dengan laut yang biru.
2. Desa Ratenggaro
- Mengapa istimewa: Desa ini terkenal dengan rumah adatnya yang memiliki atap alang-alang sangat tinggi, yang dapat mencapai lebih dari 20 meter. Terletak di tepi pantai, desa ini menawarkan pemandangan alam yang sangat eksotis.
3. Pantai Mandorak
- Mengapa istimewa: Pantai ini terkenal dengan tebing-tebing ikonik yang menghadap ke laut. Pantai yang bersih ini menjadi lebih memukau saat matahari terbenam, terutama pada bulan Juni-Juli, ketika matahari terbenam tepat di antara tebing-tebing tersebut.
Sumba menawarkan pengalaman perjalanan yang sangat beragam, mulai dari petualangan alam hingga budaya yang kaya. Dengan perencanaan yang matang, Anda dapat menikmati keindahan pulau ini dalam waktu yang singkat atau memperpanjang liburan untuk benar-benar meresapi pesonanya.