Film Wicked
Studio produksi film Wicked benar-benar berusaha keras untuk menciptakan dunia Oz yang memukau dan mendalam.
"Kami mendapat kesepakatan bagus!" ujar desainer produksi Nathan Crowley.
Salah satu elemen paling menarik dalam film yang diadaptasi dari buku laris ini adalah ladang tulip yang menakjubkan. Sebanyak 9 juta umbi tulip ditanam khusus untuk adegan pembukaan film yang diproduksi oleh Universal Pictures dan disutradarai oleh Jon M. Chu, sutradara Crazy Rich Asians. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop pada 22 November mendatang.
Jon M. Chu dikenal dengan kemampuannya menciptakan dunia visual yang menakjubkan, dan film Wicked tidak akan kalah megah. Mulai dari jalan bata kuning yang terbuat dari batu bata asli hingga lokomotif yang masih berfungsi sepanjang 106 kaki, bahkan Kota Zamrud terinspirasi dari desain neoklasik Chicago's World's Fair tahun 1893, film ini benar-benar membawa penonton ke dunia yang luar biasa. Namun, salah satu elemen yang mencuri perhatian adalah ladang tulip yang membentang luas menuju Munchkinland. Lokasi ini difilmkan di Norfolk, Inggris, dan menjadi pusat perhatian dalam pengambilan gambar film ini.
Desainer produksi Nathan Crowley mengingat percakapan yang membimbing ide tersebut. "Jon mengatakan, 'Aku butuh warna—aku ingin pelangi,'" kenangnya. Lalu, bagaimana cara mewujudkannya? "Mari kita cari petani tulip," jawab Crowley. Sebuah ide yang terinspirasi dari pengalaman Crowley sebelumnya, ketika ia pernah menanam 500 hektar jagung untuk film Interstellar. Di Wicked, tulip bukan hanya sebagai elemen visual; mereka juga berfungsi sebagai pewarna alami untuk pakaian sutra dan beludru yang dikenakan para Munchkin. Crowley menambahkan, "Mereka adalah seniman-alkimis, mengeluarkan pelangi dari mekarnya." Meski sempat ragu, Crowley yakin dengan kemampuan petani yang tepat, ide ini bisa terwujud dengan sempurna.
Untuk mewujudkan visi ini, manajer lokasi Wicked, Adam Richards, menghubungkan tim produksi dengan Mark Eves, seorang petani bunga dari Norfolk yang dikenal karena ladang tulipnya yang mempesona. Mark Eves segera tertarik dengan ide tersebut setelah tim produksi melihat video viral yang memperlihatkan ladangnya yang penuh dengan tulip berwarna cerah. "Aku butuh tulip sejauh mata memandang," kata Crowley kepada Mark. Dengan penuh semangat, Eves menjawab, "Aku harus mengirim umbi dari Belanda dan menanamnya sebelum cuaca dingin datang." Tentu saja, ia siap menghadapi tantangan besar ini.
Seiring berjalannya waktu, Crowley mulai menyadari betapa besar proyek ini. Awalnya ia berpikir mereka membutuhkan satu juta tulip, namun Eves mengungkapkan bahwa mereka akan membutuhkan sembilan juta tulip untuk memenuhi kebutuhan adegan tersebut. Saat umbi-umbi tulip itu tiba, Crowley pun menyadari bahwa mereka benar-benar mendapatkan kesepakatan yang luar biasa dari petani ini.
Tulip ditanam di lahan seluas 25 hektar di Belmont Tulips, dengan pola warna yang sangat mencolok: ungu gelap, jingga cerah, dan kuning yang menyala. Crowley menggambarkan ladang tulip ini sebagai "perayaan warna" yang luar biasa. Hasilnya adalah lanskap yang begitu memukau dan berperan penting dalam menciptakan suasana di adegan pembukaan film.
Namun, pertanyaan besar muncul: Mengapa repot-repot menanam 9 juta tulip jika teknologi CGI bisa saja menyelesaikan pekerjaan ini? Crowley menjelaskan, "Sinema adalah tentang membawa penonton ke dunia baru. Jika terlalu banyak bergantung pada CGI dan kurangnya elemen nyata, kita akan kesulitan merasakan kedalaman cerita. Di sini, para aktor benar-benar berlari melalui ladang bunga, dan kita bisa melihat tulip berayun tertiup angin. Rasanya sangat autentik."
Yang menarik adalah bagaimana tulip-tulip ini tidak hanya diperlakukan sebagai dekorasi semata. Begitu syuting selesai, kepala bunga tulip yang dipanen digunakan kembali sebagai atap hidup untuk rumah-rumah Munchkin, sementara umbinya ditanam kembali oleh petani dari Norfolk Tulips. Musim semi mendatang, ladang-ladang tulip ini akan kembali mekar, dan semua orang bisa datang untuk menikmati keindahan alam yang dihasilkan. Crowley menutup ceritanya dengan mengatakan, "Mereka semua hanya mekar kembali."
Dengan pendekatan yang sangat mengedepankan kerajinan dan keindahan alami, Wicked bukan hanya sebuah film, tetapi juga sebuah penghargaan terhadap keindahan dunia nyata yang tak bisa tergantikan oleh efek visual semata. Ladang tulip 9 juta ini adalah bukti nyata bahwa dalam dunia sinema, kadang-kadang yang terbaik adalah yang paling sederhana—sebuah ladang bunga yang indah, sebuah pemandangan yang tak terlupakan.