Kecintaan Donat
Donat merupakan camilan yang disukai oleh banyak orang di seluruh dunia. Kudapan adonan yang digoreng ini hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan rasa, tetapi donat klasik berbentuk cincin dengan lubang di tengah mungkin yang paling mudah dikenali.
Meskipun lubang tersebut mungkin terlihat sebagai pilihan desain yang unik, sebenarnya memiliki tujuan, dan asal-usulnya sama menariknya.
Inovasi Praktis
Salah satu cerita paling populer tentang penemuan lubang donat mengaitkan hal tersebut dengan seorang pelaut Amerika bernama Hanson Gregory. Pada tahun 1847, saat bekerja di atas kapal yang berdagang kapur, Gregory yang berusia 16 tahun merasa frustasi dengan kue-kue yang digoreng yang disajikan di kapal. Meskipun pinggirannya renyah, bagian tengahnya seringkali masih mentah dan berminyak. Gregory mengemukakan ide untuk menusuk lubang di tengah adonan sebelum menggorengnya. Penyesuaian sederhana ini memungkinkan adonan matang secara merata, memecahkan masalah bagian tengah yang tidak matang. Metode ini berhasil karena di dalam penggorengan, pinggiran adonan memasak lebih cepat daripada bagian dalam. Dengan membuat lubang, panas dapat tersebar merata, memastikan bahwa baik bagian dalam maupun luar matang dengan sempurna.
Donat dalam Perjalanan
Teori lain mengaitkan lubang dengan kepraktisan dalam penjualan donat. Sekitar waktu yang sama ketika donat mulai populer di Amerika Serikat, bagel juga menjadi makanan jalanan umum. Pedagang sering menumpuk bagel di tongkat atau tali untuk transportasi dan penjualan yang mudah. Lubang-lubang di donat mungkin memungkinkan para pembuat roti untuk menjualnya dengan cara yang sama, membuat mereka nyaman untuk ditampilkan dan dibawa.
Bagaimana dengan Lubang Donat?
Kesalahpahaman umum adalah bahwa adonan yang dipotong dari donat berbentuk cincin digunakan untuk membuat camilan kecil bulat yang dikenal sebagai lubang donat. Meskipun ini mungkin benar untuk beberapa resep rumahan, produksi donat secara komersial sering menggunakan mesin khusus untuk membentuk bentuk cincin secara langsung, tanpa memotong tengahnya. Lubang donat, camilan berukuran gigitan yang populer di kalangan anak-anak dan orang dewasa, biasanya terbuat dari adonan terpisah, dipotong menjadi potongan kecil dan digoreng. Camilan ini bukan "sisa-sisa" tetapi dirancang khusus untuk memenuhi permintaan camilan kecil yang dapat dimakan dengan enak.
Warisan Manis
Donat, atau "doughnuts," memiliki sejarah yang kaya yang terjalin dengan tradisi budaya dan kuliner. Baik Anda menikmati varietas berlapis glazed klasik atau lebih suka kreasi yang diisi dengan krim, daya tarik mereka terletak pada kesederhanaan dan adaptabilitasnya. Cerita tentang lubang donat, dari penemuan yang praktis hingga menjadi warisan budaya, mencerminkan bagaimana perubahan kecil dapat memiliki dampak besar. Suatu saat ketika Anda menikmati donat, luangkan waktu sejenak untuk menghargai kecerdikan di balik bentuk ikoniknya dan mungkin bahkan mengambil segenggam lubang donat untuk tindakan yang baik pula!