Kualitas Tidur Anak
Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak harus mengembangkan kebiasaan tidur yang baik sejak usia dini. Tidur adalah keadaan vital dari aktivitas otak dalam manusia. Bagi anak-anak, hal tersebut bahkan lebih penting untuk kesehatan mereka dibandingkan dengan orang dewasa. Tidur yang cukup dapat mendukung pertumbuhan anak, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan membantu dalam perkembangan otak. Berbagai usia anak memiliki kebutuhan tidur yang berbeda. Secara umum, anak-anak lebih muda membutuhkan tidur lebih banyak.
Orangtua sering mencari saran untuk masalah tidur anak-anak mereka, seperti begadang, kesulitan tidur tanpa dipaksa, dan sering terbangun di malam hari. Dari sudut pandang pertumbuhan dan perkembangan, begadang dapat memiliki efek negatif yang signifikan. Pertama, hal ini mencegah otak untuk mendapatkan istirahat yang cukup, menyebabkan kantuk dan konsentrasi buruk, terutama pada anak sekolah, yang berdampak pada pembelajaran mereka. Kedua, sementara genetika secara utama menentukan tinggi badan, faktor nutrisi dan hormonal memegang peran penting. Kelenjar pituitari otak mengeluarkan hormon pertumbuhan, dengan sekresi tertinggi terjadi selama tidur, terutama antara jam 10:00 malam dan 1:00 pagi dan dari jam 5:00 pagi hingga 7:00 pagi. Tidur yang tidak mencukupi dapat mengganggu sekresi ini, memengaruhi pertumbuhan anak. Ketiga, tidur yang tidak mencukupi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit.
Bagaimana memastikan anak-anak mendapatkan tidur berkualitas?
Pertama, tetapkan rutinitas waktu tidur yang konsisten. Anak-anak harus menghindari aktivitas yang terlalu merangsang setengah jam hingga satu jam sebelum tidur. Orangtua sebaiknya tidak terlibat dalam bermain kasar, tetapi memilih aktivitas menenangkan seperti membaca. Rutinitas waktu tidur dapat membantu memberikan sinyal kepada anak bahwa saatnya tidur, yang mencakup aktivitas seperti mandi, minum susu, menyikat gigi, membaca cerita sebelum tidur, dan kemudian mematikan lampu. Setelah rutinitas ini terbentuk, coba untuk tidak sering mengubah aturan tersebut.
Kedua, perhatikan tanda-tanda tidur anak Anda. Anak-anak sering menunjukkan tanda-tanda seperti menggosok mata, menyentuh telinga mereka, atau terlihat mengantuk ketika mereka siap untuk tidur. Orangtua dapat membantu mereka beralih ke tidur selama momen-momen ini. Hal ini juga normal bagi bayi dan anak kecil untuk bangun di malam hari. Jika anak Anda tiba-tiba menangis saat tidur, tahan diri untuk segera mendekatinya. Sebaliknya, tunggu beberapa menit, karena kebanyakan anak bangun sebentar dan kembali tidur sendiri. Jika tangisan tersebut terus berlanjut, menenangkan anak Anda dengan cara yang nyaman bagi keduanya, seperti menawarkan dot.
Ketiga, ajarkan anak Anda untuk tidur dengan sendirinya di tempat tidur mereka. Ketika anak Anda mengantuk namun masih terjaga, letakkan mereka di tempat tidur untuk belajar cara tidur secara mandiri. Ketika anak-anak bisa tidur sendiri, mereka lebih cenderung kembali tidur tanpa menangis jika mereka terbangun di tengah malam. Keempat, dorong olahraga luar ruangan secara moderat selama siang hari. Mengatur aktivitas siang hari anak Anda dapat membantu mereka menghabiskan energi dan tidur lebih baik di malam hari.
Mengembangkan kebiasaan tidur yang sehat di masa kanak-kanak sangat penting untuk pertumbuhan, kekebalan, dan kesejahteraan keseluruhan anak. Dengan menjalankan rutinitas waktu tidur yang konsisten, mengenali tanda-tanda tidur, mengajarkan anak untuk menenangkan diri sendiri, dan mendorong aktivitas fisik siang hari, orangtua dapat secara signifikan meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan keseluruhan anak mereka.