Bertahan di Tengah Laut
Garde Pantai Amerika merilis statistik mengkhawatirkan mengenai kecelakaan perahu rekreasi, melaporkan 4,168 kejadian di seluruh negeri, dengan kerusakan properti mencapai $55 juta.
Saat menghadapi kesulitan di laut, mengetahui cara memberikan sinyal bantuan sangat penting bagi para pelaut dan pengemudi. Meskipun teknologi, piroteknik, dan metode manual sering digunakan, memiliki keterampilan untuk mencari bantuan sangatlah penting dalam situasi darurat.
1. Sinyal Flare Piroteknik: Kapal yang mematuhi peraturan keselamatan biasanya dilengkapi dengan set sinyal flare dalam kit mereka. Memahami jenis berbeda dan penggunaannya sangat penting. Flare dibagi menjadi varian siang dan malam, tersedia dalam versi mengapung, genggam, dan udara.
2. Flare Mengapung: Sinyal asap ini ditempatkan di atas air, mengeluarkan asap berwarna oranye eksklusif selama siang hari. Bertahan beberapa menit, mereka tetap terlihat hingga jarak 5 mil, membantu kapal-kapal terdekat atau penyelamat dalam menemukan bantuan.
3. Flare Genggam: Memberikan sinyal asap oranye dan flare siang yang terang, flare genggam berfungsi sebagai penanda visual bagi kapal-kapal terdekat saat bantuan diperlukan. Sebagai alternatif, flare piroteknik genggam, dapat digunakan siang atau malam, bisa ditembakkan ke udara untuk peningkatan visibilitas. Meskipun terbakar sebentar, mereka efektif menarik perhatian dari otoritas atau kapal-kapal terdekat.
4. Flare Udara: Ditembakkan dari pistol oranye genggam, flare piroteknik ini naik lebih tinggi, terlihat dari sekitar 21 mil jauhnya selama 6 detik. Sinyal api parasut roket, sesuai dengan standar konvensi SOLAS, terdeteksi dari 47 mil dan terbakar selama 40 detik. Hati-hati selama penanganan, karena penanganan yang salah bisa menyebabkan luka bakar dari slag panas. Flare memiliki umur simpan 42 bulan dan harus diganti dan dibuang dengan benar.
5. Sinyal Flare: Di siang hari, bendera darurat berwarna oranye seukuran 3 x 3 kaki, menampilkan sebuah persegi hitam di atas lingkaran hitam, berfungsi sebagai sinyal darurat.
6. Metode Sinyal Alternatif: Ketika metode konvensional gagal, beberapa alternatif masih dapat terbukti efektif. Pakaian berwarna cerah yang terpasang pada tongkat perahu, dayung, atau pengayuh dapat diayunkan dari titik tertinggi geladak. Mengayunkan tangan dari kepala ke pinggul adalah sinyal darurat yang diakui, sementara mengeluarkan cahaya sorot atau senter dengan cepat pada malam hari dapat menarik perhatian. Selain itu, membunyikan klakson dapat memberi peringatan kepada kapal-kapal terdekat, bahkan jika petunjuk visual tidak terlihat.
Teknologi modern menawarkan berbagai penanda bahaya elektronik yang mentransmisikan sinyal darurat melalui satelit. Emergency Position Indicating Radio Beacons (EPIRBs) dan Personal Locator Beacons (PLBs) adalah perangkat portabel yang bisa diaktifkan dalam situasi darurat, memberikan informasi lokasi yang akurat kepada otoritas pencarian dan penyelamatan. Perangkat-perangkat ini sangat berharga bagi para pelaut yang menjelajah ke perairan terpencil atau lepas pantai di mana metode sinyal tradisional mungkin kurang efektif.
Para pelaut sebaiknya memahami sinyal darurat yang diakui oleh hukum maritim internasional, seperti sinyal kode Morse SOS (tiga pendek, tiga panjang, tiga pendek), yang tetap menjadi panggilan universal untuk meminta bantuan. Pengetahuan tentang sinyal-sinyal ini dapat memudahkan komunikasi dengan kapal-kapal lain dan mempercepat upaya penyelamatan dalam situasi darurat. Kursus keselamatan berlayar dan program pelatihan sering kali mencakup instruksi mengenai teknik sinyal darurat, memberdayakan para pelaut dengan keterampilan dan pengetahuan penting untuk menavigasi keadaan darurat dengan efektif. Dengan tetap informasi dan siap, pelaut dapat meningkatkan keselamatan mereka di air dan meminimalkan risiko yang terkait dengan berlayar rekreasi.