Kota Bersalju
Terdapat empat musim dalam setahun, yakni musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
Setiap musim memiliki karakteristiknya sendiri, dan setiap orang memiliki ketertarikan dan kesenangan mereka sendiri terhadap masing-masing musim ini.
Musim semi sering kali dianggap sebagai waktu kebangkitan alam setelah musim dingin yang dingin dan gelap. Ini adalah saat di mana taman-taman mulai berbunga, pepohonan kembali berdaun, dan udara menjadi lebih hangat. Musim panas adalah waktu panas dan cerah, di mana banyak orang merencanakan liburan dan waktu bersantai di pantai, berenang, atau melakukan kegiatan outdoor lainnya. Musim gugur membawa perubahan warna yang indah pada pepohonan, dengan dedaunan berubah menjadi warna-warni yang spektakuler.
Musim dingin adalah waktu salju, es, dan dingin yang tajam. Beberapa orang menunggu musim dingin untuk menikmati kegiatan seperti ski, snowboarding, atau berkumpul di sekitar perapian. Liburan Natal dan Tahun Baru juga sering kali menjadi sorotan musim dingin, dengan perayaan dan tradisi khas yang menyertai mereka.
Hidup di kota yang banyak hujan salju bisa menjadi pengalaman yang sangat bahagia! Pernahkah Anda bertanya-tanya kota-kota mana di dunia yang menerima salju terbanyak?
Kota yang menerima salju terbanyak adalah Aomori, Jepang. Terletak di wilayah pesisir utara Jepang, Aomori terkena badai salju dan badai es setiap tahunnya karena konvergensi arus udara dan topografi. Akibatnya, kota ini memiliki musim salju selama tujuh bulan dalam setahun, menjadikannya salah satu kota yang paling bersalju di dunia.
Kota yang menerima salju terbanyak adalah Aomori, Jepang. Terletak di wilayah pesisir utara Jepang, Aomori terkena badai salju dan badai es setiap tahunnya karena konvergensi arus udara dan topografi yang unik. Akibatnya, kota ini memiliki musim salju yang sangat panjang, yang berlangsung selama tujuh bulan dalam setahun, menjadikannya salah satu kota yang paling bersalju di dunia.
Musim salju yang berkepanjangan di Aomori menciptakan lanskap yang menakjubkan dengan lapisan salju yang tebal, dan ini juga memengaruhi gaya hidup penduduk setempat. Warga Aomori telah beradaptasi dengan kondisi cuaca yang ekstrem ini dan bahkan menggelar festival salju yang terkenal setiap tahunnya untuk merayakan keindahan musim dingin mereka. Meskipun cuaca yang keras dapat menjadi tantangan, keindahan alam dan budaya unik Aomori menjadikannya tempat yang menarik untuk dikunjungi bagi mereka yang ingin merasakan pesonanya yang berbeda.
Karena salju yang berkepanjangan, ketebalan salju rata-rata 6,4 meter dan maksimum 11 meter. Ketinggian seperti itu berarti bahwa ketebalan salju saja dapat mengubur rumah tiga sampai empat lantai. Salju di Aomori sangat persisten sehingga bahkan pada bulan April, dimana salju dan es sulit meleleh, mengelilingi seluruh kota dengan warna putih. Atap, bukit, dan trotoar semuanya tertutup salju, dan banyak jalan di kota tersebut dipisahkan oleh tembok es yang terbentuk selama proses pelelehan. Selain Aomori, ada sebuah kota Jepang lainnya yang mengalami salju berat yakni, Sapporo.
Terletak di Hokkaido, Sapporo adalah kota terbersalju kedua di dunia, dengan rata-rata salju tahunan sekitar 16 kaki. Kota ini menjadi tuan rumah Festival Salju Sapporo tahunan, di mana penduduk setempat berkumpul untuk melihat patung es dan salju, dan pada tahun 1972, kota ini menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin.
Kota terbersalju ketiga di dunia adalah Toyama, juga terletak di Jepang, di pantai barat dengan rata-rata salju hampir 12 kaki per tahun. Pada musim panas, Toyama memiliki iklim subtropis lembap, tetapi suhu turun drastis antara Desember dan Maret, yang merupakan waktu untuk salju. Letaknya di pantai dan posisinya langsung di bawah sabuk salju Jepang yang dipercaya menjadi penyebab dari salju musim dingin yang besar.
St. John's di pulau Newfoundland di Kanada menerima rata-rata hampir 11 kaki salju setiap tahunnya. Daerah ini dikenal karena cuaca ekstremnya, dan St. John's adalah kota yang paling berkabut, berangin, dan paling banyak awan di Kanada, dengan bulan terdingin adalah Februari dan suhu rata-rata yang bisa turun hingga -8,6°C.
Di provinsi Quebec Kanada, ibukota provinsi tersebut menerima rata-rata 10,3 kaki (sekitar 3,14 meter) salju setiap tahunnya. Musim salju berlangsung antara Desember dan April, dan untuk merayakan salju yang melimpah, sebuah festival musim dingin diadakan setiap bulan Februari. Udara dingin yang datang dari Greenland setiap tahun membuat musim dingin di Washington sangat dingin, yang mengakibatkan salju tahunan yang banyak.
Syracuse, New York, merupakan salah satu kota terbersalju di Amerika Serikat dan juga menduduki peringkat sebagai kota terbersalju kelima di dunia. Keberadaannya di negara bagian New York yang terletak di wilayah timur laut Amerika Serikat menjadikannya sangat rentan terhadap cuaca musim dingin yang keras. Musim salju di Syracuse bisa berlangsung cukup lama, dan curah salju yang signifikan terjadi setiap tahunnya.