Keramik
Manusia telah menggunakan keramik selama ribuan tahun untuk membuat berbagai produk, termasuk peralatan makan, ubin, kerajinan, dan insulator porselen listrik. Material mineral alami seperti tanah liat, kuarsa, dan feldspar diproses, dibentuk, dan dipanaskan untuk membuat keramik.
Keramik adalah material yang kuat, tahan terhadap suhu tinggi, dan tahan lama. Kelebihan lain termasuk daya tahan korosi yang baik, harga yang relatif tidak mahal, dan kemampuan untuk menyerap suara. Keramik juga tahan terhadap bahan kimia, dan sering digunakan untuk menyerap bahan radioaktif. Keramik juga dapat digunakan untuk menghasilkan produk yang sangat halus dan tahan lama.
Keramik dapat digunakan dalam berbagai aplikasi. Dalam industri, keramik digunakan untuk membuat produk seperti penyaring, insulator, dan pipa. Di rumah, keramik digunakan untuk membuat produk seperti ubin, panci, dan kompor. Keramik juga digunakan untuk pengobatan, seperti untuk membuat kapsul obat.
Keramik juga dapat difabrikasi menjadi berbagai bentuk dan ukuran yang dapat dipersonalisasi untuk berbagai aplikasi. Keramik dapat difabrikasi menjadi bagian kompleks dengan toleransi yang tinggi. Ini membuatnya cocok untuk aplikasi medis, elektronik, dan otomotif.
Keramik juga dapat difabrikasi menjadi berbagai warna dan tekstur. Ini membuatnya cocok untuk digunakan sebagai hiasan. Keramik bisa difabrikasi menjadi berbagai jenis desain, seperti gambar, lukisan, dan pola. Desain ini biasanya disebut “kaca keramik”.
Keramik dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai faktor, salah satunya adalah berdasarkan penggunaannya. Contohnya, penggunaan keramik sehari-hari, seperti mangkuk dan piring, digunakan untuk kebutuhan sehari-hari; sementara penggunaan keramik untuk tujuan pameran, seperti keramik seni, keramik sanitasi; keramik arsitektur; keramik listrik; keramik elektronik; keramik kimia; keramik tekstil; dan keramik transmisi gas.
Keramik sanitasi, seperti toilet, digunakan di kamar mandi dan area lain di mana kebersihan adalah hal yang penting, selain itu, ada juga keramik arsitektur, seperti tile, digunakan untuk tujuan konstruksi. Keramik listrik, seperti insulator yang digunakan dalam aplikasi listrik, selanjutnya keramik elektronik, seperti kapasitor digunakan dalam perangkat elektronik. Keramik kimia digunakan dalam proses kimia, sementara keramik tekstil digunakan dalam industri tekstil, dan keramik transmisi gas digunakan dalam industri minyak dan gas.
Keramik dapat dikelompokkan berdasarkan apakah mereka diberi glazur atau tidak. Keramik yang diberi glazur memiliki lapisan glazur yang diterapkan pada permukaannya, yang dapat menambahkan warna dan kilauan. Sedangkan keramik yang tidak diberi glazur tidak memiliki glazur yang diterapkan, yang dapat memberikannya tampilan yang lebih alami. Selain itu, keramik juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat dan kinerjanya, seperti keramik kekuatan tinggi, keramik feroelektrik, keramik tahan asam, keramik suhu tinggi, keramik piezoelektrik, keramik ketangguhan tinggi, keramik elektrolit, keramik optik, keramik magnetik, keramik dielektrik, dan biokeramik.
Keramik berkualitas tinggi dikenal karena kekuatannya dan ketahanannya, sementara keramik feroelektrik digunakan dalam aplikasi yang memerlukan sifat elektrik. Keramik tahan asam dirancang untuk tahan terhadap pajanan zat asam, sementara keramik tinggi suhu dapat menahan suhu tinggi tanpa hancur.
Keramik dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik dan kimia mereka. Keramik piezoelektrik dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik, sedangkan keramik tingkat ketangguhan tinggi dapat menahan retakan dan kerusakan. Keramik elektrolit dapat menghantarkan listrik, dan keramik optik transparan dapat digunakan dalam aplikasi optik. Keramik magnetik memiliki sifat magnetik, dan keramik dielektrik adalah isolator yang dapat menahan tegangan tinggi. Biokeramik direkayasa untuk digunakan dalam aplikasi medis, seperti implantasi. Akhirnya, keramik juga dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi mereka. Keramik tradisional terbuat dari mineral alami seperti tanah liat, dan memiliki komposisi kimia yang sama dengan kerak bumi. Keramik lain mungkin terbuat dari bahan sintetis, seperti alumina, silika, dan zirconia.
Memahami klasifikasinya, dapat membantu Anda dalam memilih dan menggunakan keramik yang berbeda untuk berbagai aplikasi. Komposisi kimia suatu keramik dapat mempengaruhi sifat dan kinerjanya, seperti kekuatan, kekerasan, dan resistensi terhadap panas dan bahan kimia. Keramik adalah bahan fleksibel dan penting yang digunakan dalam berbagai aplikasi dan dapat diklasifikasikan berdasarkan penggunaannya, apakah mereka berlubang atau tidak, sifat, kinerja, serta komposisinya.