Burung Kolibri
Burung kolibri adalah spesies burung yang sangat menarik dan unik. Mereka adalah keluarga burung dengan 2 subfamili, 104 genus, dan 355 spesies.
Burung-burung ini dinamai dari suara desisan yang tercipta dari getaran sayap mereka saat terbang, yang menyerupai suara lebah.
Kolibri dikenal karena ukurannya yang kecil dan bulunya yang berwarna cerah, bersinar atau berkilau. Kolibri terkecil adalah kolibri lebah Kuba, dengan panjang tubuh dewasa hanya sekitar 5 cm dan berat sekitar 1,8 gram.
Bahkan kolibri terbesar, yaitu kolibri raksasa yang ditemukan di Amerika Selatan, hanya sepanjang 20 sentimeter dan berat sekitar 20 gram.
Sebagian besar spesies kolibri ditemukan di daerah terpanas, terutama di Amerika Selatan, di mana pupulasi mereka melimpah. Namun, beberapa spesies memperluas jangkauan mereka ke wilayah yang sedang berkembang selama musim panas, namun hanya untuk tinggal sementara. Kolibri aktif di antara dua garis regresi.
Ketika terbang, sayap kolibri bergetar dengan cepat, kuat, dan tahan lama. Frekuensi getaran sayap mereka bisa mencapai lebih dari 50 kali per detik saat terbang. Kolibri terampil dalam bersender di udara, di atas bunga untuk waktu yang lama dan bahkan bisa terbang terbalik.
Burung Kolibri dianggap sebagai burung pengarungan yang paling terampil di dunia. Mereka tidak hanya memiliki kemampuan terbang ke atas, bawah, dan ke depan, tetapi juga bisa terbang mundur, ke samping, dan mengambang di udara. Kemampuan terbang yang super tinggi ini disebabkan oleh berat badan ringan mereka, frekuensi sayap yang tinggi, persendian bahu yang fleksibel, dan keseimbangan yang sangat baik.
Burung Kolibri secara dekat terkait dengan Burung Cipoh dan tidak memiliki sistem penghidu yang berkembang. Mereka terutama bergantung pada penglihatan. Sekitar 90 persen makanannya berasal dari nektar dan sisanya dari artropoda, termasuk lalat, tawon, laba-laba, kumbang, dan semut. Paruhnya yang tipis dan panjang sempurna sesuai untuk minum nektar.
Burung Kolibri memainkan peran penting dalam penyerbukan bunga dan makanan, karena mereka adalah pengirim utama serbuk sari dan nektar. Ketika Burung Kolibri minum nektar, kepala dan tubuh mereka dilapisi serbuk sari, yang menyebar ke bunga lain pada penerbangan berikutnya, membantu tanaman membuahi dan berkembang biak.
Selain nektar dan artropoda, burung kolibri kadang-kadang juga makan buah dan serbuk sari. Mereka membutuhkan makanan dengan energi yang tinggi untuk mempertahankan metabolisme yang intens.
Burung Kolibri memiliki siklus reproduksi yang relatif pendek dan biasanya menyelesaikan perkembangan selama satu musim. Burung betina biasanya membangun sarang kecil di cabang atau daun tanaman dan merekatkannya dengan sutra laba-laba, serat tanaman, dan bahan lainnya. Sarang biasanya berbentuk cangkir atau bola dan sekitar setengah ukuran kepalan tangan.
Biasanya, Burung Kolibri hanya menetaskan dua telur, dan burung betina perlu mengerami selama sekitar 2-3 minggu setelah setiap perkawinan. Anak burung yang menetas menghabiskan beberapa minggu di sarang sampai mereka cukup kuat untuk pergi dan mulai hidup sendiri.
Meskipun jumlah populasinya melimpah di alam, namun burung Kolibri tetap menghadapi beberapa ancaman, termasuk hilangnya habitat, perubahan iklim, dan perburuan liar. Melindungi burung kolibri dan habitat yang mereka butuhkan sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan ekologi dan melindungi lingkungan alam.