Mengubah Warna Hydrangea
Hydrangea macrophylla atau bunga hortensia dikenal karena keindahan warnanya, terlebih lagi saat mekar. Bunga ini sering digunakan sebagai tanaman hias dan ekstraknya dipercaya mempunyai sejumlah manfaat baik untuk tubuh.
Bunga Hortensia normalnya memiliki warna ungu lembut yang mana terkadang berubah menjadi warna biru bergradasi hijau. Bunga yang membutuhkan cahaya matahari teduh ini tumbuh subur di Asia Timur, Asia Selatan, Amerika Utara, juga Amerika Selatan. Di Indonesia, bunga ini dapat ditemukan di daerah Bandung. Warna-warna bunga Hortensia bisa berbeda-beda karena dipengaruhi oleh kadar pH pada media tanamnya. Semakin asam kadar pH media tanam warna bunga akan lebih condong ke biru kemerahan.
Itu sebabnya mengapa hydrangea yang ditanam di bawah pohon pinus sering memiliki bunga biru, karena jarum pinus bersifat asam. Secara umum, tanah asam memiliki pH tanah lebih rendah dari 5,5–6. Jika menggunakan campuran tanah yang diformulasikan untuk tanaman yang menyukai asam tinggi maka pH tanah menjadi lebih rendah sehingga bunga yang berwarna biru atau biru lavender akan muncul.
Bagian daun bunga hortensia dianggap beracun karena kandungan senyawa glikosida sianogen. Apabila tertelan, bunga ini akan mengeluarkan senyawa hidrogen sianida yang sangat berbahaya untuk tubuh. Meski memiliki racun pada bunga, dalam situs Healthline, disebutkan jika bagian akar serta batang bawah tanah hydrangea telah digunakan dalam pengobatan tradisional, khususnya untuk melindungi ginjal. Ekstrak akar bunga hortensia dapat menurunkan peradangan ginjal serta kematian sel.
Perlu diingat, mengubah pH tanah membutuhkan waktu. Perubahan warna tidak terjadi dalam semalam. Diperlukan beberapa minggu, bahkan berbulan-bulan, untuk memperbaiki tanah serta mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan pada musim-musim berikutnya. Semoga informasi ini bermanfaat!