Jajanan Tradisional
Hallo Lykkers! Siapa nih yang tidak tahu tentang jajanan khas dari Kabumen, Jawa Tengah yang satu ini?
Pastinya beberapa dari Lykkers sangat umum dengan jajanan satu ini kan? Arem-Arem!.
Arem-arem menjadi salah satu jajanan tradisional khas Kabumen yang memiliki citarasa asin dan gurih, sehingga arem-arem menjadi salah satu jajanan tradisional yang sangat disukai oleh banyak orang dan terkadang arem-arem dijadikan sebagai makanan pengganti sarapan. Di Artikel ini, akan membantu Anda untuk mengenal lebih dalam tentang arem- arem , mulai dari sejarah arem-arem, perbedaan lemper dan arem-arem , hingga keunikan yang dimliki oleh arem- arem.
Sejarah Arem-Arem : Hidangan Praktis
Arem-arem konon berasal dari kata ‘marem’ atau puas yang merujuk pada sifatnya yang mengenyangkan. Arem-arem awalnya disajikan sebagai hidangan praktis untuk sarapan sebelum berangkat kerja karena arem-arem merupakan versi lain dari penyajian nasi dan lauk dalam ukuran kecil yang dihidangkan untuk sarapan.
Selain disajikan sebagai menu untuk sarapan pagi, arem-arem juga sering dijadikan sebagai bekal oleh para petani. Arem-arem sangat praktis dibawa kemana-mana, sehingga banyak petani yang menjadikan arem-arem sebagai bekal dikala terasa lapar saat bekerja di sawah namun belum bisa pulang untuk makan siang di rumah.
Arem-arem dahulu tidak seperti sekarang, dahulu arem-arem hanya disajikan sederhana saja yaitu nasi yang diisi dengan sambal goreng seperti sambal tempe, tahu, sayuran dan hati ayam. Dahulu arem-arem hanya dijadikan hidangan sederhana untuk sarapan saja. Kini arem-arem dibuat dengan berbagai varian isian yang lezat dan sering disajikan di berbagai acara besar sebagai camilan.
Perbedaan Arem-Arem dan Lemper : Lemper dan arem-arem memiliki keunikan masing- masing
Lemper dan arem-arem memang sedikit sulit dibedakan kalau dilihat dari kemasannya karena sama-sama dibungkus pakai daun pisang serta terbuat dari beras, sehingga membuat keduanya nampak sama. Walaupun nampak sama, keduanya tentu memiliki banyak perbedaan yang membuat lemper dan arem-arem memiliki keunikan masing-masing.
Supaya tidak salah membedakan arem-arem dan lemper lagi, berikut ini beberapa perbedaan lemper dan arem-arem yang harus Anda tahu!
1. Perbedaan Cara Memasak
Dalam proses pembuatan lemper, beras ketan putih yang akan digunakan terlebih dahulu direndam. Kemudian, beras ketan putih akan dikukus bersama santan hingga matang. Setelah itu, beras ketan putih yang telah matang akan diberi isian dan dibungkus menggunakan daun pisang. Oleh karena itu lemper bisa langsung disantap setelah dibungkus.
Sedangkan dalam proses pembuatan arem-arem sendiri diawali dengan memasak beras putih bersama dengan santan hingga setengah matang. Kemudian, beras putih setengah matang itu diberi isian dan dibungkus daun pisang. Arem-arem harus dikukus hingga matang terlebih dulu sebelum disantap.
2. Perbedaan Isinya
Baik lemper maupun arem-arem, keduanya sama-sama memiliki isian. Hanya saja, bahan-bahan isian yang digunakan memiliki ciri khas yang berbeda-beda , walaupun kini telah banyak ditemukan varian isian lemper dan arem-arem yang cukup beragam.
Tetapi pada umumnya, lemper berisikan abon atau daging ayam yang disuwir dan dicincang. Sedangkan untuk arem-arem, pada umumnya berisi sambal goreng, tempe, dan potongan sayuran, seperti wortel dan kentang, yang dilengkapi cincangan daging ayam.
3. Perbedaan Ukuran
Dari segi ukuran, lemper dan arem-arem juga memiliki ukuran berbeda. Pada umumnya lemper menggunakan jenis beras ketan putih yang setengah matang dan diberi isian lalu dibentuk dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan arem-arem. Kebanyakan lemper dibuat dengan ukuran sekali lahap.
Arem-arem memiliki tekstur yang lebih padat dibandingkan lemper, arem-arem juga memiliki ukuran yang lebih besar dan arem-arem hampir tidak pernah merubah ukuran kemasannya. Karena itu, menikmati satu buah arem-arem saat sarapan dirasa sudah cukup sebagai pengganjal perut.
4. Menggunakan Jenis Beras Yang Berbeda
Arem-arem dan lemper menggunakan jenis beras berbeda sehingga hal tersebut dapat mempermudahkan Anda untuk mengenali perbedaan antara lemper dan arem-arem. Untuk membuat lemper dibutuhkan beras ketan putih atau pulut, sedangkan untuk membuat arem-arem dibutuhkan beras putih.
Penggunaan beras ketan putih pada lemper membuat teksturnya jadi lebih kenyal dan lengket. Sebelum dimasak, beras ketan direndam terlebih dahulu, karena poses perendaman ini akan mempengaruhi tingkat kekenyalan dan lengketnya beras ketan putih. Semakin lama direndam maka teksturnya akan semakin kenyal dan lengket.
Sementara itu, beras putih yang digunakan untuk membuat arem-arem cenderung membuat teksurnya sedikit lebih padat dan tidak begitu lengket. Arem-arem juga sekilas hampir mirip dengan lontong, bedanya lontong tidak memiliki isian.
Keunikan Arem-Arem
Tenyata arem-arem memiliki keunikan yang membuat banyak orang menggemari nya . Salah satu keunikan tersebut adalah cara pembungkusannya yang menggunakan daun pisang.
Pembungkusan arem-arem dengan daun pisang menjadi keunikan sendiri di mata Masyarakat . Tetapi cara pembungkusan arem-arem dengan menggunakan daun pisang ternyata untuk menghindari makanan tersebut lengket ke kemasan. Daun pisang di gunakan sebagai pembungkus karena daun pisang memiliki lapisan lilin sehingga makanan apapun tidak akan lengket .
Arem-arem yang awalnya disajikan sebagai hidangan praktis untuk sarapan sebelum berangkat kerja karena arem-arem merupakan versi lain dari penyajian nasi dan lauk dalam ukuran kecil yang dihidangkan untuk sarapan , Kini arem-arem dibuat dengan berbagai varian isian yang lezat dan sering disajikan di berbagai acara besar sebagai camilan. Kebanyakan orang juga sulit membedakan lemper dan arem-arem, karena keduanya sama - sama dibungkus pakai daun pisang serta terbuat terbuat dari beras, sehingga membuat keduanya terlihat sama. Arem-arem juga memiliki keunikan di mata Masyarakat .