Cinta Yang Sakral
Angsa adalah makhluk yang sangat sakral di mata manusia.
Banyak orang menyebut cinta antar angsa sebagai cinta tertinggi.
Pasalnya angsa jantan hanya akan melakukan perilaku kawin dengan satu angsa betina seumur hidupnya, dan kedua angsa ini akan membesarkan keturunannya bersama-sama dan menemani keturunannya untuk tumbuh subur bersama.
Ada banyak jenis angsa di bumi, dan angsa terompet adalah angsa yang sangat aneh yang telah menarik perhatian banyak peneliti. Mengapa angsa terompet mempunyai nama seperti itu? Apa hubungannya angsa terompet dengan terompet? Jika Anda pernah mendengarkan panggilan mereka, Anda akan tahu betapa tepat namanya, panggilannya sangat mirip dengan suara terompet.
Di mata banyak orang, warna angsa pastilah putih, namun angsa terompet merupakan pengecualian. Meski warna bulu tubuhnya putih, namun warna paruh angsa terompet adalah hitam, yang sangat kontras dengan bulu putihnya. Selain itu, ukuran angsa terompet juga relatif besar, lebih besar dari rata-rata angsa pada umumnya, sehingga menjadikannya angsa yang sangat unik.
Angsa terompet pernah tersebar luas di Amerika Utara tetapi diburu dan dibunuh dalam jumlah besar, dan pada tahun 1935, hanya tersisa kurang dari 70 angsa di Amerika Serikat. Untungnya, masih ada beberapa ribu angsa yang masih hidup di Alaska dan Kanada, dan setelah konservasi selama beberapa dekade, jumlah angsa meningkat menjadi lebih dari 10.000 pada tahun 2000. Pada tahun 2010, diperkirakan terdapat lebih dari 45.000 angsa. Perburuan angsa terompet sekarang dilarang di seluruh Amerika Serikat.
Angsa terompet lebih menyukai danau yang luas dan perairan dangkal dengan makanan berlimpah, seperti danau, kolam, dan sungai berarus lambat yang kaya akan tumbuhan air, terutama di kawasan hutan jenis konifera , lebih menyukai kawasan hutan birch dan danau serta kolam dataran tinggi yang bebas. Paruhnya yang panjang dapat menggali makanan yang tersembunyi di bawah lumpur sedalam 0,5 meter.
Seperti angsa lainnya, angsa terompet biasanya menjadi “teman seumur hidup” dan sering terlihat berenang berpasangan di danau atau bersama anak-anaknya. Baik jantan maupun betina bersarang bersama dan membesarkan anak-anaknya bersama-sama.
Sarang mereka seringkali sangat besar sehingga betina bahkan akan mencabut bulunya dan menempatkannya di dalam sarang untuk menyediakan lingkungan hidup yang luas dan nyaman bagi anak-anaknya. Tak perlu dikatakan lagi, cinta angsa memang sakral dan diinginkan.