Pelatuk yang Menawan
Pelatuk dikenal suka berburu serangga di kulit kayu dan menggali di kayu mati untuk sarangnya.
Spesies burung pelatuk hampir ada di seluruh dunia, kecuali Australia dan New Guinea.
Dengan jumlah persebaran terbesar di Amerika Selatan dan Asia Tenggara. Sebagian besar burung pelatuk adalah burung yang menetap, namun beberapa spesies yang tinggal di daerah beriklim sedang seperti burung pelatuk penghisap getah perut kuning Amerika Utara dan pelatuk kumbang memiliki kebiasaan bermigrasi.
Berikut ini adalah jenis-jenis burung pelatuk:
1. Pelatuk kayu ek
Burung pelatuk ek tersebar luas di Amerika Serikat bagian barat, Meksiko, dan Amerika Tengah, mempunyai mata yang lebar dan bulu yang indah, seperti badut sirkus. Pada musim kawin, umumnya banyak burung yang cenderung hidup menyendiri, namun burung pelatuk ek hidup berkelompok, makan bersama, dan menghasilkan keturunan bersama.
Di wilayah burung pelatuk ek, mereka mematuk ratusan lubang kecil di pohon ek untuk menyimpan biji ek. Kawanan burung ini menjaga pohon ek atau “lumbung” mereka, karena di sanalah mereka tinggal. Saat makanan dibutuhkan, biji ek dipatuk dari pohonnya. Kadang-kadang, rumah juga dianggap sebagai tempat penyimpanan yang baik oleh burung pelatuk ek dan mereka mematuk kusen pintu.
2. Geocolaptes olivaceus
Geocolaptes olivaceus hanya dapat ditemukan di Afrika Selatan, Swaziland, dan Lesotho, dan biasanya mendiami daerah perbukitan tandus dengan lereng terjal, rerumputan, dan kerikil. Pelatuk terbesar di kawasan ini, dapat tumbuh hingga 30 cm (1 kaki), memiliki mata seperti hantu dan bulu berwarna tanah bercampur dengan warna merah cerah yang serasi dengan warna batu dan tanah.
Geocolaptes olivaceus mencari makan di tanah, seperti sejenis semut, rayap dan serangga lainnya. Burung ini memiliki lidah yang panjang, dapat ditarik, dan berisi lendir dapat menangkap sasaran kecil dan mengeluarkan serangga yang tersembunyi. Geocolaptes olivaceus jantan dan betina bekerja sama menggali terowongan dengan paruhnya yang kuat, membuat sarang
di tanggul, dan bertelur di sarang tanah. Saat telur menetas, Geocolaptes olivaceus jantan dan betina memuntahkan serangga yang telah dimakan sebelumnya untuk memberi makan anak-anaknya.
3. Pelatuk penghisap getah
Pelatuk penghisap getah hanya dapat ditemukan di hutan Amerika Utara, memiliki kebiasaan membuat lubang pada pohon tertentu untuk menghisap getahnya dan memangsa serangga-serangga kecil yang terperangkap pada getah tersebut. Namun pelatuk ini hanya menggali lubang pada musim semi dan musim panas dan ketika getah mengering mereka akan memakan serangga, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
Pelatuk penghisap getah memelihara hubungan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan dengan burung kolibri. Burung kolibri mengikuti burung pelatuk penghisap getah dalam mencari makan di pohon yang mereka gali untuk menyedot getahnya. Burung kolibri akan mengusir burung yang lebih besar yang ingin mengambil getah, sehingga menyisakan makanan untuk dirinya sendiri. Meskipun ada banyak burung yang mengeluarkan air liur untuk mendapatkan getah, tetapi mereka tidak memiliki paruh yang tepat untuk menggali sendiri.
Burung kolibri sangat bergantung pada nutrisi dalam nektar untuk bertahan hidup. Namun, saat mereka bermigrasi ke utara pada musim semi, cuaca dingin dapat menunda pembungaan, sehingga menyebabkan kekurangan nutrisi. Dan karena komposisi getah mirip dengan nektar, mengandung gula, mineral, dan asam amino, maka ini dapat menjadi pengganti nektar yang sangat baik untuk burung kolibri.
4. Pelatuk pemakan serangga
Pelatuk Lewis atau yang biasa disebut sebagai pelatuk pemakan serangga ini dapat ditemukan di Amerika Barat, memiliki bulu berwarna hitam, berkilau dan mencolok di antara burung pelatuk lainnya, karena merupakan pelatuk terbesar di Amerika yang memiliki panjang 28 sentimeter (11 inci), memiliki kemampuan terbang dan meluncur yang luar biasa dibandingkan burung pelatuk lainnya.
Burung pelatuk ini mempunyai bakat dalam melubangi pohon untuk digunakan sebagai tempat tinggal dan memiliki kebiasaan mengawas sekitar dengan duduk di atas kayu mati atau tiang, kemudian terbang keluar untuk menangkap serangga. Di musim gugur dan musim dingin, burung pelatuk ini memakan biji-bijian (misalnya biji ek), buah-buahan, kacang-kacangan dan lainnya.