Tenis
Tenis adalah olahraga di mana pemain memukul bola tenis melintasi jaring menggunakan raket tenis.
Tenis biasanya dimainkan antara dua pemain tunggal atau dua pasang.
Tenis berasal dari Perancis, dan diresmikan di Inggris, popularitasnya melonjak di Amerika Serikat, dan sekarang lazim di seluruh dunia. Tenis adalah aktivitas fisik yang bonafid. Gerakan memutarnya yang sering membantu menghilangkan lemak berlebih di sekitar pinggang, yang biasa dikenal dengan “pegangan cinta”.
Terlebih lagi, tenis adalah olahraga ketahanan, saat melakukan olahraga tenis akan mengeluarkan keringat, hal tersebut mendorong pembuangan sisa metabolisme dan dapat berkontribusi pada kesehatan kulit. Karena alasan ini, tenis telah berevolusi dari olahraga elit menjadi salah satu kegiatan rekreasi paling populer.
Pemanasan Tenis
Banyak orang datang ke lapangan tenis dengan keinginan untuk bermain tanpa pemanasan yang tepat, dan ini adalah sebuah kesalahan. Hampir semua olahraga memerlukan latihan pemanasan, tidak terkecuali tenis. Dengan mengambil tindakan pencegahan, risiko cedera dapat dikurangi secara signifikan, dan bahkan jika cedera, risiko tersebut dapat diobati dengan cepat dan tepat agar dapat kembali bermain secara aktif.
1. Gerakan Paru-paru
Rangkaian latihan pemanasan tenis yang pertama menyasar pinggul, betis, sendi kaki, dan paha depan, yang merupakan area rawan aktivitas intens dalam tenis.
Melangkah ke depan dengan kaki kiri, membungkuk dalam posisi lunge, menurunkan badan dengan lutut kanan dekat dengan tanah sambil menjaga punggung tetap lurus.
Dorong dengan kaki kanan, melangkah maju, lalu ulangi dengan kaki kanan menerjang ke depan dan lutut kiri menempel ke tanah. Kaki bergantian sekitar 20 langkah.
2. Tendangan Kaki
Rangkaian latihan pemanasan kedua berfokus pada batang tubuh dan tungkai, menekankan pentingnya pemanasan tungkai dalam tenis.
Berdirilah di atas kaki kiri dengan punggung lurus, dan tendang kaki kanan ke depan hingga sejajar, pastikan kaki lurus.
Ayunkan kaki kanan ke belakang dengan gerakan terkontrol, selesaikan satu tendangan. Lakukan 10 tendangan dengan masing-masing kaki.
3. Lingkaran Lengan
Rangkaian latihan pemanasan ketiga menyasar sendi bahu dan otot lengan tubuh bagian atas, area yang membutuhkan tenaga yang signifikan dan tidak boleh dianggap remeh.
Rentangkan kedua lengan ke atas, lalu lingkari ke belakang, gerakkan ke depan dan kembali ke posisi awal.
Lakukan 10 lingkaran dalam satu arah, lalu ganti dan lakukan 10 lingkaran dalam arah berlawanan.
4. Rotasi Batang Tubuh
Rangkaian latihan pemanasan terakhir untuk tenis menargetkan mobilitas tubuh bagian atas, memungkinkannya bergerak bebas karena akan digunakan lebih intens selama bermain.
Berdirilah dengan kaki terbuka, lengan direntangkan ke samping sejajar dengan tanah. Kontraksikan otot bokong, putar badan ke kanan, lalu ke kiri, lakukan 10 putaran di setiap sisi.
Pertolongan Pertama pada Cedera
Meskipun pemanasan mempersiapkan tubuh untuk berolahraga, hal itu tidak menghilangkan risiko. Cedera dalam tenis, meskipun mungkin tidak separah yang terjadi dalam sepak bola atau bola basket, hal ini tetap tidak boleh dianggap enteng, karena ketidaknyamanan kecil sekalipun dapat menandakan masalah yang signifikan.
1. Lecet
Lecet adalah cedera umum dalam tenis, melibatkan goresan kulit dangkal yang relatif mudah diobati. Bersihkan area abrasi. Gunakan penyeka antiseptik dari kotak P3K untuk membersihkan dan mendisinfeksi luka. Jika terjadi pendarahan, oleskan kain kasa steril dari kotak P3K ke area yang terkena.
2. Lepuh
Lepuh yang disebabkan oleh kelembapan, tekanan, dan gesekan selama bermain tenis, dapat menyebabkan infeksi bakteri jika pecah secara tidak sengaja. Bersihkan dan disinfeksi.
Jika lepuh pecah, segera bersihkan dan disinfeksi area tersebut menggunakan penyeka antiseptik. Setelah disinfeksi, gunakan kain kasa bersih dan usahakan luka tetap terkena udara untuk penyembuhan optimal selama beberapa hari ke depan.
3. Kram
Kram otot terjadi ketika otot yang lelah menjalani aktivitas yang intens, seperti gerakan kuat yang tiba-tiba saat bermain tenis. Saat mengalami kram, respons dasarnya adalah meregangkan otot yang terkena ke arah berlawanan dengan lembut. Lengkapi peregangan dengan teknik pijat untuk membantu pemulihan cepat.
4. Terkilir
Gerakan ekstensif yang diperlukan dalam tenis dapat menyebabkan keseleo, yang biasanya menyerang pergelangan kaki, lutut, dan pergelangan tangan. Untuk mrngatasi hal ini, lakukan hal-hal dibawah ini:
- Oleskan es:
Segera tempelkan kompres es dari kotak P3K ke area cedera selama 10 hingga 15 menit.
- Perban:
Gunakan perban untuk menstabilkan area yang cedera, pastikan tidak terlalu ketat sehingga menghambat sirkulasi darah.
- Pantau:
Jika terlihat pembengkakan atau terdengar bunyi letupan saat cedera, menandakan keseleo parah, istirahatlah minimal 15 menit, lalu dapatkan bantuan medis dalam waktu 24 jam.
Tenis dijuluki sebagai “olahraga terbesar kedua di dunia”, dengan daya tarik yang tiada habisnya. Diharapkan setiap orang dapat menikmati tenis dengan aman sesuai batas kemampuan mereka dan menikmati kegembiraan dalam olahraga.