Puncak Tertinggi di Eropa.
Pegunungan Kaukasus, sebelumnya dikenal sebagai Pegunungan Taihe.
Membentang dari timur ke barat antara Laut Hitam dan Laut Kaspia.
Pegunungan ini menjadi batas nasional antara Georgia dan Azerbaijan.
Gunung Elbrus, yang menjulang setinggi 5.642 meter di atas permukaan laut, tidak hanya mengklaim gelar puncak tertinggi di Pegunungan Kaukasus tetapi juga menyandang predikat sebagai puncak tertinggi di seluruh Eropa.
Pegunungan Kaukasus terletak dekat dengan batas konvergensi lempeng Asia-Eropa dan Samudra Hindia dan sangat dipengaruhi oleh orogeni Alpen. Secara geologis, mereka termasuk dalam Sabuk Lipat Alpen Kenozoikum, yang mewakili pegunungan yang relatif muda.
Kekuatan orogenik yang kuat yang berperan di wilayah tersebut menyebabkan pengangkatan Kaukasus secara
terus-menerus, yang berpuncak pada pembentukan Pegunungan Kaukasus Besar. Dengan ketinggian rata-rata berkisar antara 3.000 hingga 4.000 meter, pegunungan ini termasuk dalam kategori “pegunungan tinggi”, yang memiliki banyak puncak yang melebihi 5.000 meter.
Puncak pegunungan megah ini tidak lain adalah Gunung Elbrus, yang tingginya 5.633 meter. Melebihi ketinggian
Mont Blanc, puncak tertinggi di Pegunungan Alpen (4.810 meter di atas permukaan laut), Elbrus dengan bangga menduduki puncak tertinggi di Eropa. Kaukasus Besar, yang dicirikan oleh usianya yang masih muda dan perawakannya yang menjulang tinggi, menghadirkan penghalang yang kokoh antara Asia Barat dan Eropa Timur, yang berfungsi sebagai batas alami dan batas air antara kedua wilayah tersebut.
Pegunungan tersebut memiliki medan yang curam dan terjal, yang diperkuat oleh aktivitas glasial aktif di kawasan tersebut. Gletser mengalir menuruni lereng sejauh ribuan meter, tampak seperti pita putih dari kejauhan.
Erosi yang disebabkan oleh gletser ini telah memunculkan bentang alam glasial yang berbeda, termasuk puncak tanduk yang memahkotai puncaknya, tumpukan es besar yang menempel di lereng gunung, punggung gunung yang tajam dan terjal, dan lembah lebar berbentuk U. Mencakup sekitar 440.000 kilometer persegi, wilayah Kaukasus menempati ruang antara Laut Hitam dan Laut Kaspia.
Kawasan pegunungan ini, dengan ciri khas pegunungannya yang tumpang tindih dan luas, memiliki danau berwarna biru kehijauan yang mempesona dan air terjun mengalir yang terletak di tengah-tengah puncaknya. Mengingat lokasinya yang sentral di benua Eurasia, kawasan Transkaukasus memiliki nilai geostrategis yang sangat besar.
Dengan ditemukannya sumber daya minyak dan gas secara signifikan di Laut Kaspia, wilayah sekitar laut tersebut siap menjadi Teluk Persia kedua. Hasilnya, wilayah Transkaukasus, yang berfungsi sebagai pintu gerbang ekspor sumber daya berharga ini, mengalami peningkatan kepentingan geostrategisnya.
Iklim Pegunungan Kaukasus menunjukkan variasi vertikal dan horizontal. Suhu umumnya menurun seiring bertambahnya ketinggian, dan terdapat juga variasi berdasarkan garis lintang dan lokasi.
Misalnya, Sukhumi di Republik Abkhazia, yang terletak di permukaan laut, mengalami suhu tahunan rata-rata 15 derajat Celcius. Sebaliknya, di lereng Pegunungan Kazbekistan yang terletak di ketinggian 3.700 meter, suhu rata-rata tahunan turun hingga
-6,1 derajat Celcius. Lereng utara Pegunungan Kaukasus biasanya tiga derajat Celcius lebih dingin dibandingkan lereng selatan. Dataran tinggi Kaukasus Kecil, yang terletak di selatan Georgia, Armenia, dan Azerbaijan barat, mengalami perbedaan suhu yang signifikan antara musim panas dan musim dingin karena kedekatannya dengan iklim kontinental.