Pembelajaran Teka-teki
Secara tepat, mainan edukatif dapat dikelompokkan menjadi dua kategori: mainan edukatif untuk anak-anak dan mainan edukatif untuk orang dewasa.
Meskipun batasan antara keduanya tidak selalu jelas, perlu untuk membuat perbedaan.
Mainan yang disebut edukatif, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa, seperti namanya, adalah mainan yang dapat meningkatkan kecerdasan dan keterampilan dalam proses bermain.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Royal Academy of Sciences di Inggris, mereka yang sering bermain dengan mainan edukatif memiliki IQ sekitar 11 poin lebih tinggi daripada mereka yang tidak bermain, dan juga memiliki kemampuan berpikir terbuka yang lebih besar. Para pakar medis Amerika juga menemukan bahwa angka kejadian penyakit Alzheimer pada orang yang bermain dengan mainan hanya 32% dari populasi umum, sementara pada mereka yang bermain dengan mainan edukatif sejak masa kanak-kanak kurang dari 1% dari populasi umum.
Semakin banyak orang tua muda yang menyukai produk pengajaran Teka Teki. Orang tua generasi baru lebih memperhatikan penggunaan skenario produk dan peduli terhadap penyempurnaan produk. Mainan tradisional yang hanya untuk bermain saja tidak lagi cukup memenuhi kebutuhan pengasuhan baru. Oleh karena itu, semakin banyak orang tua yang secara sadar memilih produk "spesialisasi", "personalisasi", dan "Teka Teki".
Namun, mainan edukatif tidak hanya bermanfaat untuk mengembangkan kecerdasan, tetapi juga memiliki fungsi lain. Misalnya, mainan edukatif yang dirancang dengan warna-warna cerah dan garis-garis menarik dapat merangsang penglihatan anak; sementara itu, mainan yang menghasilkan suara saat digenggam, atau mainan piano kecil yang memainkan suara binatang saat tombol ditekan, dapat merangsang penglihatan dan pendengaran anak; bola berwarna yang bergulir dapat merangsang indera peraba anak.
Dengan demikian, berbagai jenis mainan edukatif merupakan alat yang efektif untuk membantu anak memahami dunia, membantu mereka berinteraksi dengan hal-hal baru sesuai dengan tanggapan berbagai indera dalam tubuh mereka.
Selain fungsi-fungsi di atas, mainan edukatif juga sangat membantu dalam mengkoordinasikan fungsi tubuh. Misalnya, ketika seorang anak menyusun sekotak balok menjadi gambar tertentu, selain menggunakan otak, ia juga menggunakan keterampilan motorik halus. Melalui bermain dengan mainan edukatif, tangan dan kaki anak dapat dilatih dan dikembangkan secara bertahap.
Dalam proses bermain dengan teman sebaya atau orang tua menggunakan mainan edukatif, anak-anak tanpa disadari mengembangkan hubungan sosial mereka. Meskipun mungkin terjadi pertengkaran atau persaingan, namun sebenarnya mereka sedang mengembangkan semangat kerjasama dan pembelajaran berbagi, yang menjadi dasar integrasi mereka ke dalam masyarakat di masa depan. Pada saat yang sama, kemampuan berbahasa, pengendalian emosi, kemampuan berkomunikasi langsung, dan sebagainya, semuanya mengalami peningkatan sampai tingkat tertentu.
Karakteristik yang merangsang rasa ingin tahu anak serta konsep ilmiah dan rasional semakin disukai oleh orang tua dan menjadi alat bantu dalam mendidik anak-anak mereka. Jadi, apakah mainan edukatif benar-benar mampu mengembangkan kecerdasan anak dan membantu orang tua dalam mendidik anak-anak mereka? Bagaimana sebenarnya mainan edukatif mencapai peran dalam pendidikan anak? Pertanyaan-pertanyaan ini umumnya dijawab melalui dua jenis mainan edukatif yang umum, yaitu teka-teki peta dan permainan solitaire.