Tanah Merah
Tanah merah, yang ciri khasnya berwarna merah, memainkan peran penting dalam kehidupan manusia.
Di sisi lain, tanah hitam menjadi kekayaan alam yang istimewa, diberikan kepada manusia dengan kondisi optimal untuk pertumbuhan tanaman.
Namun, tanah merah sering kali memiliki hasil yang rendah dan kurang subur, terutama karena dampak dari 'desertifikasi tanah merah', yang disebabkan oleh campur tangan manusia dan faktor cuaca.
Tanah merupakan lapisan permukaan yang longgar di bumi, memberikan kesuburan untuk pertumbuhan vegetasi. Berbagai jenis tanah tersebar di berbagai wilayah dunia, bergantung pada faktor seperti topografi, iklim, biologi, dan lainnya.
Salah satu jenis tanah alami yang paling subur adalah "tanah hitam", yang memiliki kandungan bahan organik yang tinggi. Wilayah-wilayah ini umumnya terletak di zona temperat dingin basah, di mana kondisi musim dingin yang sejuk memungkinkan akumulasi bahan organik dan iklim yang lembab mendukung pertumbuhan vegetasi.
Meskipun kebanyakan tanah hitam ditemukan di belahan bumi utara, seperti di zona Pampas di Argentina, ada juga beberapa wilayah di belahan bumi selatan, seperti di Argentina tenggara, yang dikenal dengan "tanah hitam merah". Pampas terletak di daerah pantai Atlantik di Amerika Selatan timur, dengan iklim subtropis basah yang mempengaruhi kesuburan tanahnya.
Fenomena unik ini membuat beberapa orang bertanya-tanya mengapa wilayah subtropis seperti Pampas dapat memiliki tanah hitam. Pada umumnya, wilayah subtropis cenderung memiliki tanah merah asam, namun Pampas menjadi pengecualian karena memiliki tanah yang cenderung lebih subur.
Selain dari tanah hitam dan tanah merah, ada juga jenis tanah lain yang menarik perhatian, seperti tanah merah oker di berbagai belahan dunia. Dua contoh yang menonjol adalah teras-teras Hani di Yuanyang dan tanah merah Dongchuan di Yunnan, Tiongkok. Tanah merah Dongchuan terkenal dengan keindahannya yang memukau, dengan warna merah yang disebabkan oleh kandungan besi dan aluminium yang tinggi.
Meskipun pada awalnya hanya tanah tandus, masyarakat setempat telah berhasil meningkatkan kesuburan tanah ini dengan cara yang kreatif, seperti menggunakan pupuk organik dan menanam pohon-pohon hutan ekonomi. Hal ini tidak hanya menjaga tanah dan air, tetapi juga meningkatkan efisiensi ekonomi masyarakat setempat.