Negara Kincir Angin
Kalau bicara tentang kincir angin, semua orang pasti menyebut sebuah negara, yaitu Belanda.
Belanda merupakan negara di Eropa Barat dengan jumlah penduduk hanya lebih dari 10 juta jiwa.
Banyak orang bertanya-tanya mengapa Belanda membangun begitu banyak kincir angin. Belanda juga punya nama “negara dataran rendah”. Belanda memiliki ketinggian yang sangat rendah, dan 60% penduduk Belanda tinggal di daratan di bawah permukaan laut. Belanda terletak di sabuk bumi bagian barat. Hal ini memberikan kompensasi yang besar atas penggunaan tenaga angin ke Belanda, yang kekurangan sumber daya hidrolik dan listrik.
Sejak abad ke-13, Belanda mulai membangun bendungan laut dan kincir angin yang memanfaatkan tenaga angin. Secara historis, Belanda telah membangun lebih dari 800 kincir angin, itulah sebabnya Belanda disebut sebagai negara kincir angin. Pembangunan awal kincir angin adalah untuk mengatasi masalah dataran rendah, dehumidifikasi, dan pengeringan. Kemudian dikembangkan juga untuk memanfaatkan kekuatan kincir angin untuk penggilingan, pengolahan dan pembuatan padi.
Kincir angin Belanda pertama kali diperkenalkan di Jerman. Pada awalnya kincir angin hanya digunakan untuk menggiling bubuk dan sejenisnya. Pada abad ke-16 dan ke-7, kincir angin mempunyai arti penting bagi perekonomian Belanda, dan berbagai bahan mentah diangkut dari berbagai saluran air ke kincir angin untuk diproses. Dengan berkembangnya proyek reklamasi rakyat Belanda secara besar-besaran, kincir angin mempunyai peranan yang sangat besar dalam proyek tersebut.
Sejak abad ke-20, akibat berkembangnya mesin uap, mesin pembakaran dalam, dan turbin, kincir angin kuno yang mengandalkan angin sempat redup dan hampir terlupakan. Namun karena kincir angin menggunakan tenaga angin alami dan tidak menimbulkan polusi, maka hingga saat ini tidak hanya digunakan oleh masyarakat Belanda saja tetapi juga menjadi salah satu energi baru saat ini yang sangat menarik minat masyarakat.
Saat ini terdapat lebih dari 2.000 kincir angin berbagai jenis di Belanda. Orang Belanda menyukai kincir anginnya, dan sering dipuji dalam lagu daerah dan peribahasa. Pada festival-festival besar, kincir angin dikelilingi oleh karangan bunga, dan bendera serta karton matahari dan bintang digantung.
Selain Belanda, negara lain juga banyak mempunyai kincir angin yang terkenal. Kincir angin ini membawa jejak tahun. Tak hanya warganya yang sangat menyayanginya, bahkan para wisatawan yang datang berkunjung pun tak kuasa untuk tidak mengagumi kearifan masyarakat di masa lalu.
Mari kita lihat beberapa kincir angin yang lebih terkenal.
1. Kincir Angin Consuegra
Di Consuegra, kota kecil tak jauh dari Madrid, Spanyol, juga terdapat kincir angin besar yang perlahan berputar mengikuti hembusan angin musim gugur. Dari kejauhan, kincir angin berbentuk silinder melahirkan kelezatan dan kelucuan yang tak terjangkau. Kincir angin ini muncul dari novel dan memadatkan gambaran realitas yang lebih jelas.
2. Kincir Angin Heckington
Di Lincolnshire, Inggris, terdapat sebuah desa kecil Heckington, yang memiliki satu-satunya menara kincir angin yang ada
di Inggris dengan 8 sayap kincir angin dalam kondisi baik, Kincir Angin Heckington.
Pabrik kecil di kincir angin ini tidak kehilangan “kapasitas tenaga kerjanya”. Kincir angin memutar poros penggerak yang menarik karung-karung gandum dari tempat penyimpanan ke batu giling, di mana ia digiling menjadi tepung gandum utuh yang halus.
3. Kincir Angin Terapung
Kincir angin terapung terdapat di Jepang , tepatnya di kota-kota yang ramai, dan taman kota dengan tanaman hijau serta kolam sering kali menjadi tempat yang baik bagi orang-orang untuk bersantai di akhir pekan.
Di barat laut Tokyo, selatan Arakawa, Taman Ukima memadukan cita rasa Eropa dan Jepang dengan bantuan kincir angin.