Daur Ulang
Setiap hari, jutaan cangkir kopi sekali pakai digunakan di seluruh dunia.
Kebanyakan dari cangkir ini tidak didaur ulang.
Yang membuatnya menjadi masalah besar dalam perburuan keberlanjutan lingkungan. Meskipun tampaknya lebih ramah lingkungan daripada cangkir plastik, cangkir kertas memiliki dampak tersembunyi yang perlu diperhatikan.
Ketika rantai-rantai kopi besar beralih dari cangkir plastik ke cangkir kertas, ini dianggap sebagai langkah yang baik untuk lingkungan. Namun, riset terbaru menunjukkan bahwa cangkir kertas yang tidak didaur ulang akhirnya dapat menjadi seburuk cangkir plastik konvensional. Hal ini terkait dengan penggunaan lapisan plastik di dalam cangkir kertas untuk mencegah kopi meresap ke kertas. Lapisan plastik ini bisa melepaskan zat beracun ke dalam minuman, terutama ketika cangkir tersebut terbuang dan membusuk di tempat pembuangan akhir.
Menurut Bethanie Carney Almroth, Profesor Asosiasi Ilmu Lingkungan di Universitas Gothenburg Swedia, "Bahan plastik ini mengandung zat kimia yang berpotensi berbahaya."
Studi ini memberikan peringatan penting bagi kita semua: solusi ramah lingkungan harus komprehensif dan melibatkan siklus hidup penuh dari benda-benda sehari-hari kita, termasuk cangkir kopi. Menggunakan bahan alternatif seperti kertas tidak cukup jika tidak diimbangi dengan pengelolaan limbah yang tepat.
Namun, ada harapan. Inisiatif yang terus berkembang di berbagai negara bertujuan untuk menemukan solusi yang lebih baik. Misalnya, penggunaan cangkir kopi yang dapat digunakan ulang, baik dari bahan-bahan alami atau bahan ramah lingkungan lainnya, telah menjadi semakin populer. Di sisi lain, edukasi dan kesadaran publik juga berperan penting. Dengan memahami dampak dari setiap pilihan yang kita buat, kita dapat mengambil langkah-langkah kecil untuk membantu mengurangi limbah dan merawat planet kita.
Mari bersama-sama merenungkan kembali kebiasaan kita sehari-hari, termasuk apa yang kita gunakan untuk menikmati secangkir kopi. Dengan menyadari konsekuensi dari setiap keputusan kita, kita dapat membangun kebiasaan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Saatnya untuk menggali lebih dalam lagi dan benar-benar berpikir kritis tentang apa yang kita anggap sebagai solusi yang ramah lingkungan. Kita semua memiliki peran dalam mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik.