Suhu Gurun Malam Hari
Gurun Sahara pada siang hari rata-rata mencapai di atas 38 derajat dan berubah drastis menjadi minus 4 derajat pada malam hari.
Sahara berasal dari bahasa Arab, 'sahra' yang memiliki arti gurun. Gurun Sahara menjadi salah satu lingkungan paling ekstrem di Bumi. Gurun ini mencakup hampir sepertiga wilayah di benua Afrika, lo. Di samping itu, gurun Sahara juga mencakup 11 kota, termasuk Mali, Maroko, nigeria, Sudan, Sahara Barat, Tunisia, Chad, Libya, Mesir, dan Aljazair. Permukaan gurun Sahara tertutupi 25% padang pasir. Sementara lainnya adalah berupa daratan, seperti dataran tinggi, pengungan, dan dataran garam.
Gurun pasir terkenal sebagai tempat luas yang suhunya sangat panas, tapi tidak memiliki sumber air. Suhu maksimal di gurun pasir bisa mencapai hingga 38 derajat Celcius pada siang hari. Sedangkan di malam hari, suhu gurun pasir akan turun drastis hingga -18 derajat Celcius. Namun suhu ini akan berbeda-beda, tergantung dari letak geografis gurun itu.
Menurut laporan tahun 2008 dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, alasan mengapa gurun yang gersang yang sangat panas di siang hari menjadi sangat dingin pada malam hari adalah kombinasi dari dua faktor utama, yaitu pasir dan kelembaban.
Pada siang hari, radiasi pasir dari energi matahari memanaskan udara dan menyebabkan suhu meningkat. Namun, pada malam hari sebagian besar panas di pasir dengan cepat menyebar ke udara. Di saat tidak ada sinar matahari untuk memanaskannya kembali, membuat pasir dan sekitarnya menjadi lebih dingin dari sebelumnya.
Alasan utama perubahan suhu drastis ini karena udara gurun sangat kering. Di gurun yang kering seperti Sahara dan Gurun Atacama di Cile, kelembaban uap air di udara praktis nol. Pada keadaan tersebut tidak ada panas yang tersimpan karena nyaris tanpa ada uap air.
Meskipun terjadi perubahan suhu yang cepat, hewan gurun dapat beradaptasi dengan baik untuk perubahan suhu gurun yang ekstrim. "Perubahan suhu ekstrem ini cenderung menjadi masalah yang relatif kecil bagi mereka," kata Dale DeNardo, seorang ahli fisiologi lingkungan di Arizona State University yang mengkhususkan diri pada hewan gurun.
Suhu beku di malam hari dapat mematikan bagi tanaman karena air membeku dan mengembang di dalam jaringannya, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen. Oleh karena itu, tanaman hanya tumbuh di daerah yang suhu udaranya tidak turun di bawah titik beku selama lebih dari beberapa jam setiap malam, yang dikenal sebagai garis beku. Para peneliti masih mencari tahu bagaimana perubahan iklim dapat mempengaruhi tempat-tempat kering dan organisme
Akibat perubahan suhu yang cepat dan drastis dalam satu hari, hanya ada hewan-hewan tertentu yang bisa beradaptasi dengan baik di wilayah gurun. Hewan reptil adalah jenis hewan yang paling mudah ditemukan di gurun. Reptil memiliki kemampuan beradaptasi dengan cepat dengan suhu udara. Ini karena hewan reptil adalah eksoterm, atau berdarah dingin. Hewan berdarah dingin mempunyai kemampuan mengubah suhu tubuhnya.
Artinya, ketika suhu lingkungan tinggi, maka suhu tubuhnya ikut meningkat. Sebaliknya, ketika suhu lingkungan rendah, maka suhu tubuh hewan tersebut menjadi turun.
Itulah informasi mengenai perubahan suhu drastis malam hari di gurun pasir. Semoga bermanfaat!