Tips Fotografi Malam Hari
Cahaya gemerlap dan pemandangan malam yang memikat pasti akan menarik perhatian banyak fotografer pemula.
Namun, banyak penggemar fotografi yang mengatakan bahwa meskipun terlihat indah, hasil yang mereka tangkap tidaklah ideal.
Selama Anda menguasai beberapa teknik kecil, Anda juga bisa dengan mudah mengambil foto pemandangan malam yang berkualitas tinggi!
1. Bawa Tripod Anda
Saat memotret pemandangan malam, waktu eksposur yang lebih lama seringkali diperlukan untuk menangkap efek yang diinginkan. Oleh karena itu, kamera perlu tetap stabil untuk menghasilkan foto yang jelas. Untuk menghindari getaran yang dapat mengurangi kualitas gambar, sebaiknya gunakan tripod untuk meminimalkan goyangan, terutama dalam kondisi berangin seperti di lereng gunung. Tripod yang baik, jika dirawat dengan baik, dapat bertahan lama dan merupakan investasi yang berharga dalam peralatan fotografi.
2. Turunkan Sensitivitas ISO
Diketahui bahwa sensitivitas ISO yang lebih tinggi memungkinkan kecepatan rana yang lebih cepat pada bukaan yang sama, mengurangi risiko blur gerakan selama pemotretan. Oleh karena itu, jika kondisi memungkinkan, disarankan untuk menggunakan tripod dan menurunkan pengaturan ISO untuk mencapai hasil pemotretan terbaik.
3. Gunakan Aperture Lebar untuk Pembingkaian
Saat kita memasang lensa ke bodi kamera, aperture lensa secara otomatis terbuka pada pengaturan terlebar. Di lingkungan yang gelap gulita, aperture yang lebih lebar memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke lensa, membuat pemandangan lebih jelas melalui jendela bidik. Misalnya, dua fotografer memotret pemandangan malam yang sama pada waktu dan lokasi yang sama: satu menggunakan lensa dengan aperture maksimum f/2.8 dan yang lainnya menggunakan lensa dengan aperture maksimum f/5.6. Fotografer yang menggunakan lensa dengan aperture f/2.8 akan memiliki pandangan yang lebih terang melalui jendela bidik, membuatnya lebih mudah melihat detail yang jelas.
4. Eksposur Panjang
Salah satu teknik umum untuk menangkap pemandangan malam adalah eksposur panjang, di mana kecepatan rana diperlambat hingga 10 detik, 30 detik, atau bahkan beberapa jam. Teknik ini digunakan untuk menangkap efek seperti jejak cahaya dari mobil, jejak bintang, atau gerakan halus ombak. Eksposur panjang tidak hanya merekam jejak lampu merah tetapi juga mengungkap sumber cahaya yang biasanya tidak terlihat oleh mata. Hasilnya bisa sangat memikat, jadi semua orang perlu bereksperimen dengan teknik ini!
5. Atur White Balance
Saat memotret pemandangan malam, tidak disarankan untuk mengandalkan white balance otomatis, karena dapat menjadi tidak konsisten dalam lingkungan cahaya rendah, yang mengarah pada pergeseran warna dalam foto. Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan mode "tungsten" untuk white balance saat memotret pemandangan malam. Eksperimen dengan pengaturan white balance yang berbeda untuk pemandangan yang sama. White balance yang lebih dingin dapat memberikan nuansa futuristik pada lanskap perkotaan, sementara white balance yang lebih hangat dapat membuat kota tampak hidup dan ramai. Namun, penting untuk memilih mode yang paling sesuai berdasarkan lingkungan saat ini. Selain itu, menyimpan foto dalam format RAW memungkinkan fotografer untuk menyesuaikan white balance sesuai kebutuhan setelah pemotretan, yang lebih praktis.
6. Waspadai Overexposure
Saat menggunakan mode eksposur otomatis (seperti Auto/P/Av/Tv/S/A) di malam hari, mudah mengalami overexposure. Ini terjadi karena kamera bisa tertipu oleh lingkungan gelap yang luas, menghasilkan foto yang overexposed. Oleh karena itu, saat memotret pemandangan malam, kita bisa menggunakan mode manual penuh atau mode Bulb (B) (di mana rana tetap terbuka sampai ditutup secara manual oleh fotografer).
Ini memungkinkan kita mengatur kecepatan rana dan aperture yang sesuai sendiri. Mencari kombinasi aperture-rana yang sesuai memerlukan pengalaman, oleh karena itu pemula disarankan untuk mengambil beberapa foto untuk mengevaluasi hasilnya. Untuk menentukan apakah sebuah foto terlalu terpapar cahaya, perhatikan ketajaman titik cahaya dalam gambar. Dengan kata lain, pada eksposur yang normal, titik cahaya seperti lampu akan terlihat tajam dan jelas. Sebaliknya, jika foto terpapar cahaya berlebihan, titik cahaya akan tampak "terbakar" dan garisnya akan kurang terdefinisi.
Gunakan kartu hitam untuk membantu mencapai eksposur yang merata di lingkungan dengan kontras tinggi. Prinsipnya sederhana, yaitu menggunakan kartu hitam yang tidak memantulkan cahaya untuk menutupi area terang selama eksposur panjang, sehingga bagian yang lebih gelap dalam gambar dapat menyerap lebih banyak cahaya.
Pemandangan kota malam menawarkan dunia yang memikat, dihiasi dengan cahaya warna-warni dan garis arsitektur yang elegan. Ketika dilihat melalui lensa kamera, kota tersebut berubah menjadi berbagai pemandangan yang menakjubkan. Meskipun menangkap pemandangan malam bisa menimbulkan beberapa tantangan, dengan menguasai beberapa teknik, Anda dapat dengan mudah menangkap momen-momen yang memukau. Melalui latihan dan eksplorasi yang terus-menerus, Anda akan menemukan bahwa keterampilan fotografi Anda terus meningkat, dan pemandangan malam Anda menjadi lebih hidup dan memukau. Semoga Anda berhasil menangkap keindahan unik Anda di tengah pesona malam kota.