Kenali Alat Musik Saksofon
Pada akhir dekade 20-an,instrument saxophone mulai digunakan dalam kancah jazz. Saxophone adalah hasil rancangan dan gagasan seorang bangsa Belgia yang bernama Adolphe Sax.
Ia menginginkan sebuah clarinet yang dapat meniupkan octave dalam posisi jari-jari atas (tangan kiri) dan jari-jari bawah (tangan kanan) tidak berubah.
Di tahun 1840, ia berhasil memenuhi keinginannya tersebut dengan terbentuknya instrument ciptaannya. Alat tiup ciptaannya tersebut bukan hanya mempunyai teknik dalam posisi sama jari-jarinya dari atas sampai bawah seperti yang diinginkan, melainkan juga dapat digabung, ini seperti yang diharapkan juga antara kecepatan memainkan alat tiup kayu dengan kekuatan suara loyang/kuningan.
Sebelum Adolphe Sax menemukan saxophone, ia menguasai alat musik clarinet dan flute. Clarinet dan flute adalah alat musik tiup juga yang nantinya akan menjadi fondasi awal pembuatan saxophone. Setelah beberapa kali pengembangan pada tahun 1846 Adoplhe Sax mematenkan alat musik saxophone dengan 14 variasi yaitu : E flat sopranino, F sopranino, B flat soprano, C soprano, E flat alto, F alto, B flat tenor, C tenor, E flat baritone, B flat bass, C bass, E flat contrabass dan F contrabass.
Klasifikasi Saxophone
Pengunaan Saxophone ini pertaman kali muncul ke permukaan oleh sahabat dari Sax yaitu Hector Berlioz pada tahun 1942. pengunaannya di orkestra sangat jarang, hanya beberapa composer klasik yang menggunakannya seperti Berlioz, Maurice Ravel, dan composer Jerman Richard Wagner.
Perkembangan teknis dari Saxophone ini dapat dibagi menjadi dua fase yaitu pada saat hak paten Sax masih berlaku dan sesudahnya. Pada fase pertama, perubahan dan perkembangannya berjalan lambat, dan mekanisme saxophone lebih sederhana, lebih mirip kepada clarinet. Namun setelah hak paten habis pada tahun 1866, muncul banyak pembuat Saxophone yang akhirnya mengakibatkan perkembangannya yang lebih cepat secara teknis. walau begitu, dalam 150 tahun perkembangannya, fondasi dasar Saxophone tidak banyak berubah dari desain awalnya. pada awalnya saxophone banyak digunakan dalam band militer. Hingga memasuki 1900-an, saxophone secara perlahan mulai banyak digunakan, salah satunya dalam pertunjukkan Vaudeville dan dance band mengantikan violin.
Sampai saat ketika musisi Jazz mulai melirik saxophone, dengan mengaplikasikan phrasing dan attack dari trumpet. Sekitar tahun 1920-an, dengan tokoh seperti Sidney Bechet, dan Coleman Hawkins. Lalu disempurnakan pada tahun 1930-an dengan Lester Young, lalu muncul Charlie Parker. Musisi yang disebutkan di atas bereksperimen dengan berbagai tone dan suara dari saxophone hingga teknik bermainnya berkembang seperti saat ini dan menjadikan saxophone menjadi alat musik yang sangat popular.
Jenis-Jenis Saxophone
Tidak Cuma 1, saxophone ternyata memiliki banyak jenis:
• Alto saxophone memiliki range nada yang lebih universal, nada rendahnya sampai dengan Bes, sedangkan nada tinggi normalnya adalah F#. Sama halnya dengan Tenor, Alto dapat memproduksi nada octaf ke 4 bahkan ke 5 dengan teknik Altissimo Fingering.
• Soprano saxophone merupakan senjata dari Kenny G, meski artis ini juga sangat sempurna dalam meniup Tenor maupun Alto. Fingeringnya sama dengan Tenor akan tetapi nadanya beberapa oktaf diatas oktaf normal dari Tenor. Soprano terdiri dari 2 macam yaitu soprano yang normal yang panjang lurus bentuknya. Ada juga soprano curved yaitu dikenal sebagai “Baby Saxophone” di Indonesia.
• Tenor sax memiliki nada “Bes=do” disebut in Bes namun ada juga yang bernada C=do, suatu yang unik adalah sebutan tombol saxopon, baik tenor, alto, sopran, pada pads yang sama sebutannya sama meski nadanya tidak sama. Tombol C tenor dan Soprano menghasilkan frekuensi nada Bes pada piano. Tombol C Alto menghasilkan frekuensi nada Es pada piano. Nada nada yang dapat dihasilkan dari Tenor Sax dengan normal mulai ( G nada piano) rendah sampai dengan F oktaf ke 3.
Komponen Saxophone
1. Mouthpiece
Mouthpiece adalah salah satu bagian dari alat musik saxophone yang berguna untuk meniup alat musik saxophone itu sendiri.
2. Reed
Reed adalah aksesoris saxophone yang lainnya. Reed ini letaknya menempel pada mouthpiece. Fungsinya sendiri adalah untuk menata banyaknya udara yang masuk dari mulut ke dalam saxophone.
3. Ligature
Ligature adalah alat yang berguna sebagai pendukung untuk mouthpiece dan juga reed. Manfaat pemakaian ligature adalah untuk mengikat reed dan juga mouthpiece supaya tidak terlepas.
4. Cork Grease
Cork Grease adalah salah satu bagian dari alat musik saxophone. Aksesoris satu ini berupa minyak yang memiliki fungsi sebagai minyak untuk melicinkan gabus pada neck saxophone.
5. Sikat Pembersih
Sikat Pembersih adalah salah satu bagian dari alat musik saxophone. Seperti namanya, sikat pembersih ini bermanfaat untuk mencuci saxophone. Sikat ini bisa berupa pad saver (semacam kemoceng) ataupun cleaning swab ( kain yang diikat dengan tali).
6. Strap
Strap adalah salah satu bagian dari alat musik saxophone yang berguna sebagai tali pengikat dan bermanfaat untuk mengaitkan saxophone ke badan si pemain saxophone tersebut.