Biscotti Italia
Biscotti, juga dikenal sebagai cantucci, adalah biskuit almond tradisional Italia yang dinikmati selama berabad-abad.
Kue berbentuk lonjong yang dipanggang dua kali ini terkenal karena teksturnya yang renyah dan umur simpannya yang lama.
Menjadikannya makanan yang disukai secara global dan juga di Italia. Artikel ini menggali akar sejarah, bahan-bahan, metode persiapan, dan pentingnya biscotti secara budaya, mengeksplorasi apa yang berkontribusi terhadap status abadi biscotti sebagai kue klasik yang dicintai.
Latar Belakang Sejarah
Biscotti menelusuri asal usulnya ke Roma Kuno, berasal dari kata Latin “bis” (dua kali) dan “coctus” (dipanggang). Tentara Romawi menyukai kue ini karena daya tahannya dan umur simpannya yang lama, sehingga ideal untuk perjalanan jauh mereka. Versi modern yang kita kenal sekarang berasal dari Tuscany, khususnya dari kota Prato di Italia. Variasi tradisionalnya, yang dikenal sebagai “Cantucci di Prato,” biasanya mengandung kacang almond dan dibuat tanpa tambahan lemak atau mentega, sehingga menghasilkan tekstur kering dan renyah yang khas.
Bahan Penting
Resep biscotti tradisional ternyata sangat mudah, mengandalkan beberapa bahan berkualitas untuk mendapatkan rasa dan tekstur yang berbeda. Komponen utamanya meliputi:
– Tepung: Tepung serbaguna membentuk dasar adonan, memberikan struktur.
– Gula: Gula pasir menambah rasa manis dan membantu menghasilkan tekstur yang renyah.
– Telur: Telur berfungsi sebagai bahan pengikat dan berkontribusi terhadap keringanan biscotti, meskipun konsistensinya renyah.
– Almond: Biasanya yang digunakan adalah almond utuh yang tidak direbus, meskipun variasinya mungkin menggunakan kacang lain seperti hazelnut, pistachio, atau buah-buahan kering.
– Baking Powder: Bahan ragi ini membantu sedikit mengembang selama pemanggangan awal.
– Perasa: Ekstrak vanila, ekstrak almond, dan terkadang kulit jeruk (seperti jeruk atau lemon) digunakan untuk meningkatkan profil rasa.
Metode Persiapan
Pembuatan biscotti melibatkan teknik pemanggangan dua kali yang khas yang memberikan tekstur khasnya:
– Persiapan Adonan: Mulailah dengan mencampurkan tepung, gula, baking powder, dan penyedap rasa dalam satu wadah, lalu mengocok telur secara terpisah. Gabungkan campuran ini untuk membentuk adonan lengket, masukkan almond.
– Pemanggangan Pertama: Bentuk adonan menjadi log di atas loyang dan panggang dengan suhu sedang hingga matang dan berwarna keemasan, biasanya sekitar 20-25 menit.
– Mengiris: Setelah agak dingin hingga mengeras, potong batang kayu secara diagonal menjadi satu kue.
– Pemanggangan Kedua: Letakkan irisan rata di atas loyang dan masukkan kembali ke dalam oven dengan suhu lebih rendah. Pemanggangan kedua ini membuat kue menjadi renyah secara merata, membaliknya hingga setengah matang untuk mendapatkan tekstur yang seragam.
Makna Budaya dan Variasi Modern
Biscotti sudah mendarah daging dalam budaya Italia, biasanya dinikmati bersama Vin Santo, di mana biscotti dicelupkan hingga lunak sebelum dikonsumsi. Praktik ini menggarisbawahi peran ganda mereka sebagai hidangan penutup dan camilan dalam tradisi kuliner Italia. Seiring berjalannya waktu, biscotti telah berkembang melampaui asal usul tradisionalnya, menawarkan beragam adaptasi dan variasi. Dari versi yang dicelupkan ke dalam coklat hingga yang dibumbui dengan rempah-rempah seperti kayu manis atau adas manis, dan varietas yang menampilkan beragam kacang-kacangan atau buah-buahan kering, adaptasi ini menunjukkan keserbagunaan biscotti dan kapasitasnya untuk berevolusi sambil mempertahankan atribut intinya.