Manfaat Kesehatan
Penghijauan dalam ruangan tidak hanya menarik secara visual; ia juga menawarkan banyak manfaat kesehatan.
Menggali sains di balik fenomena ini.
Dr. Michael Mosley, pembawa acara podcast BBC Science “Just One Thing,” mengeksplorasi berbagai alasan mengapa memasukkan tanaman hijau ke dalam ruang dalam ruangan Anda kondusif untuk kesejahteraan.
Dari peningkatan memori dan produktivitas hingga peningkatan kualitas udara di rumah dan tempat kerja, manfaatnya beragam. Meskipun sebagian besar orang menyadari dampak buruk dari polusi udara luar ruangan, bahaya polusi udara dalam ruangan sering kali diabaikan. Namun, polusi udara dalam ruangan juga bisa berbahaya, menimbulkan berbagai risiko kesehatan seperti asma, napas berbunyi, konjungtivitis, dan eksim. Di antara polutan udara dalam ruangan yang paling mengkhawatirkan adalah senyawa organik yang mudah menguap (VOC), yang umumnya ditemukan dalam bahan penghambat api, semprotan aerosol, dan produk pembersih.
Yang menjadi perhatian khusus adalah limonene, senyawa yang umum ditemukan pada pengharum ruangan dan bahan pembersih beraroma jeruk. Sayangnya, limonene bereaksi dengan ozon di udara menghasilkan bahan kimia formaldehida yang berpotensi berbahaya. Karbon dioksida, meskipun tidak berbahaya di area yang berventilasi baik, dapat menyebabkan masalah seperti berkurangnya konsentrasi dan gangguan pengambilan keputusan jika berada dalam konsentrasi tinggi.
Untungnya, tanaman hias menawarkan cara alami dan efektif untuk memurnikan udara dalam ruangan. Meskipun ventilasi yang baik dapat mengurangi permasalahan ini, jika ventilasi tidak memadai, tanaman dapat berperan sebagai alat bantu yang sangat berharga dalam pemurnian udara. Pernyataan bahwa tanaman hias meningkatkan kualitas udara berakar pada hal yang tidak terduga, sebuah penelitian yang dilakukan oleh NASA pada tahun 1989, yang menunjukkan bahwa tanaman dapat secara signifikan mengurangi konsentrasi VOC dan karbon dioksida di ruang tertutup.
Meskipun penelitian ini meletakkan dasar, penelitian selanjutnya telah menggali lebih dalam kemanjuran penghijauan di berbagai lingkungan dalam ruangan. Khususnya, sebuah penelitian yang melibatkan 60 kantor dengan kadar VOC tinggi menemukan bahwa penggunaan tanaman dalam pot menyebabkan penurunan konsentrasi VOC secara signifikan – antara 50% hingga 75%. Demikian pula, sebuah penelitian di Norwegia yang meneliti dampak penempatan tanaman hias di kantor, sekolah, dan departemen radiologi rumah sakit, menunjukkan penurunan yang nyata dalam kasus batuk, sakit kepala, dan kelelahan di kalangan penghuninya.
Tapi bagaimana tepatnya tanaman berkontribusi terhadap pemurnian udara?
Branusa dari Royal Horticultural Society menjelaskan pertanyaan ini, menjelaskan bahwa tanaman menggunakan beberapa mekanisme untuk membersihkan udara. Salah satu mekanisme tersebut melibatkan keberadaan stomata – pori-pori kecil yang terletak di bagian bawah daun – yang memfasilitasi pertukaran gas, memungkinkan tanaman menyerap senyawa berbahaya sekaligus melepaskan uap air. Proses ini tidak hanya menghilangkan polutan gas tetapi juga meningkatkan tingkat kelembapan, menciptakan lingkungan dalam ruangan yang lebih nyaman.
Tanaman berkontribusi terhadap pemurnian udara melalui sistem akarnya, tempat mikroorganisme memecah polutan yang ada di dalam tanah. Hubungan sinergis antara tanaman dan mikroorganisme tanah berfungsi sebagai cara tambahan untuk mengurangi polusi udara dalam ruangan.
Penggabungan penghijauan dalam ruangan menawarkan sejumlah manfaat di luar daya tarik estetika. Dari memurnikan udara dalam ruangan hingga meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan, tanaman hias memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan dalam ruangan yang lebih sehat dan layak huni. Ketika penelitian terus menjelaskan mekanisme yang mendasari manfaat ini, tuntutan untuk memanfaatkan penghijauan di dalam ruangan semakin kuat, yang menggarisbawahi pentingnya mengintegrasikan alam ke dalam kehidupan kita sehari-hari.