Perawatan Eceng Gondok
Eceng gondok disukai karena aromanya yang kaya dan bunganya yang cerah, menjadikannya favorit di kalangan pecinta bunga.
Namun menanam eceng gondok memerlukan perawatan khusus agar tetap sehat dan menghasilkan bunga yang indah.
Menanam Eceng Gondok
1. Pilih Umbi yang Tepat
Ukuran dan kualitas umbi eceng gondok berpengaruh langsung terhadap jumlah dan kualitas bunga. Saat memilih umbi, carilah umbi yang kulitnya halus, tidak berbercak penyakit, berbobot sedang, dan kencang. Umumnya umbi dengan diameter lebih dari 5 cm adalah yang ideal.
2. Tanah dan Wadah
Eceng gondok tumbuh subur di tanah berpasir yang gembur dan memiliki drainase yang baik. Anda dapat menggunakan tanah kebun yang tersedia secara komersial atau membuat campuran sendiri antara tanah kebun, tanah gambut, dan pasir untuk memastikan drainase yang baik. Saat memilih wadah, pastikan wadah tersebut memiliki lubang drainase di bagian bawah untuk mencegah penumpukan air yang dapat menyebabkan busuk umbi.
3. Kedalaman dan Jarak Tanam
Kedalaman tanam umbi eceng gondok sebaiknya 2-3 kali tinggi umbi. Saat menanam, letakkan ujung umbi ke atas dan bagian bawah
ke bawah, tekan perlahan ke dalam tanah sebelum menutupinya dengan lapisan tanah halus. Jaga jarak antar umbi minimal 10-15 cm untuk memberikan ruang yang cukup untuk tumbuh.
4. Waktu Tanam yang Cocok
Waktu terbaik untuk menanam eceng gondok adalah di musim gugur, biasanya antara bulan September dan Oktober. Penanaman selama periode ini memungkinkan umbi mengumpulkan nutrisi selama periode dormansi musim dingin, mempersiapkannya untuk berbunga
di musim semi.
Perawatan Eceng Gondok Sehari-hari
1. Persyaratan Ringan
Eceng gondok lebih menyukai banyak sinar matahari tetapi juga dapat tumbuh di lingkungan semi-teduh. Jika ditanam di dalam ruangan, sebaiknya diletakkan di ambang jendela yang terkena sinar matahari. Untuk penanaman di luar ruangan, pilih lokasi yang cerah dan terlindung dari angin.
2. Kontrol Suhu
Eceng gondok tumbuh subur pada suhu berkisar antara 15-25℃. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan pembungaannya. Di musim dingin, lindungi mereka dari hawa dingin dengan menutupinya dengan film
di malam hari atau memindahkannya ke ruangan yang lebih hangat.
3. Pengelolaan Air
Eceng gondok lebih menyukai lingkungan yang lembab tetapi sensitif terhadap genangan air. Saat menyiram, pastikan tanah tetap lembap tetapi tidak terlalu basah. Siram 1-2 kali seminggu selama musim tanam untuk menghindari penumpukan air. Setelah masa berbunga, kurangi penyiraman secara bertahap saat umbi memasuki masa tidak aktif.
4. Pemupukan
Pada musim tanam, eceng gondok membutuhkan unsur hara yang cukup. Berikan pupuk dasar sebelum tanam, seperti pupuk organik yang membusuk atau pupuk slow release. Sepanjang musim tanam, berikan pupuk cair sebulan sekali, pastikan rasio nitrogen, fosfor, dan kalium seimbang untuk mendorong diferensiasi dan pembungaan kuncup bunga.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Eceng gondok rentan terhadap hama dan penyakit seperti kutu daun, laba-laba merah, dan busuk umbi. Untuk kutu daun dan laba-laba merah, gunakan air sabun encer atau insektisida khusus. Untuk mencegah pembusukan umbi, hindari penumpukan air dan jaga agar umbi tetap kering. Anda juga dapat menggunakan agen seperti carbendazim untuk pencegahan dan pengendalian.
Perawatan Pasca Pembungaan
Setelah masa pembungaan, segera buang bunga yang layu agar tidak mengonsumsi terlalu banyak nutrisi. Lanjutkan menyiram dan memberi pupuk seperti biasa. Saat daun menguning, kurangi penyiraman secara bertahap agar umbi memasuki masa dorman. Jaga agar umbi yang tidak aktif tetap kering dan letakkan di tempat sejuk dan berventilasi untuk mempersiapkan pertumbuhan tahun depan.