Buku Tertua di Dunia
Apakah Lykkers tahu? Konsep buku telah mengalami perkembangan dramatis selama ribuan tahun, dari tablet tanah liat dan gulungan papirus hingga jilid-jilid seperti yang kita kenal sekarang.
Pencarian buku tertua di dunia bukan hanya sekadar mencari catatan tertulis paling awal, tetapi juga merupakan perjalanan ke dalam jantung sejarah, budaya, dan pengetahuan manusia.
Mendefinisikan "buku tertua" bisa jadi rumit karena variasi definisi dan bentuknya. Beberapa teks kuno menonjol sebagai bagian penting dalam kisah sastra manusia.
Mendefinisikan "Buku"
Sebelum membahas contoh-contoh spesifik, penting untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan buku. Secara tradisional, buku adalah kumpulan lembaran tertulis atau cetakan yang diikat di satu sisi dan terbungkus di antara sampul pelindung. Namun, teks-teks kuno sering kali tidak sesuai dengan definisi modern ini. Tulisan awal dibuat pada berbagai bahan, termasuk batu, tanah liat, logam, dan papirus, serta tersedia dalam bentuk seperti tablet, gulungan, dan kodeks.
Epik Gilgamesh: Karya Sastra Besar Pertama
Salah satu karya sastra tertua yang diketahui adalah "Epik Gilgamesh", yang berasal dari Mesopotamia kuno sekitar tahun 2100 SM. Puisi epik ini, yang direkam pada tablet tanah liat menggunakan aksara paku, menceritakan kisah Gilgamesh, raja semi-mitos Uruk, dan pencariannya terhadap keabadian. Epik ini membahas tema-tema universal seperti persahabatan, kondisi manusia, dan pencarian makna, menjadikannya landasan sastra kuno. Tablet-tablet yang memuat "Epik Gilgamesh" tidak dijilid menjadi satu seperti buku modern, namun tablet-tablet tersebut merupakan salah satu upaya paling awal yang diketahui untuk menyusun narasi yang komprehensif. Versi terlengkap ditemukan di perpustakaan Ashurbanipal, raja besar terakhir Kekaisaran Neo-Asyur, di Niniwe.
Teks Piramida: Tulisan Saleh dan Pemakaman
Pesaing lain untuk judul buku tertua adalah "Teks Piramida", kumpulan teks suci Mesir kuno yang berasal dari sekitar tahun 2400–2300 SM. Teks-teks ini diukir di dinding piramida dan makam dengan tujuan untuk melindungi dan membimbing para firaun di akhirat. Berbeda dengan bentuk narasi "Epik Gilgamesh", "Teks Piramida" terdiri dari mantra, doa, dan mantera yang memiliki tujuan ritual. "Teks Piramida" adalah salah satu tulisan tertua di dunia dan memberikan wawasan berharga mengenai kepercayaan dan praktik Mesir kuno. Teks-teks ini kemudian berkembang menjadi "Teks Peti Mati" dan "Kitab Orang Mati", yang ditulis pada papirus dan ditempatkan di kuburan untuk membantu orang yang meninggal di akhirat.
Sutra Intan: Buku Cetakan Tertua
Dalam konteks buku cetak, "Sutra Intan" memegang tempat penting. Dicetak pada tahun 868 M selama Dinasti Tang di Tiongkok, buku ini dianggap sebagai buku cetak tertua yang masih ada di dunia. "Sutra Intan" adalah kitab suci Buddha yang diterjemahkan dari bahasa Sansekerta ke dalam bahasa Tiongkok, menekankan praktik ketidakmelekatan dan sifat ilusi dari keberadaan. Buku ini ditemukan pada awal abad ke-20 di Gua Mogao di Dunhuang, sebuah situs Buddha kuno di sepanjang Jalur Sutra. "Sutra Intan" adalah contoh utama pencetakan balok kayu awal, sebuah teknik yang merevolusi penyebaran pengetahuan dan meletakkan dasar bagi perkembangan mesin cetak di Eropa.
Papirus Ebers: Pengobatan Kuno
Teks kuno lainnya yang sangat berharga adalah "Papirus Ebers", sebuah papirus medis Mesir yang berasal dari sekitar tahun 1550 SM. Dokumen ini berisi banyak informasi tentang berbagai praktik medis, pengobatan, dan diagnosis, memberikan gambaran tentang pengetahuan medis tingkat lanjut di Mesir kuno. Nama "Papirus Ebers" diambil dari nama Egyptologist Jerman Georg Ebers, yang memperolehnya pada abad ke-19. Berbeda dengan teks naratif dan suci yang disebutkan sebelumnya, papirus ini merupakan contoh awal dokumen ilmiah khusus, menggambarkan keragaman karya tulis kuno.
Pencarian untuk mengidentifikasi buku tertua di dunia mengungkapkan kekayaan sejarah manusia dan keinginan abadi untuk mencatat serta menyebarkan pengetahuan. Dari kisah epik Gilgamesh hingga mantra dari Teks Piramida, dan dari kebijaksanaan cetak "Sutra Intan" hingga pengetahuan medis "Papirus Ebers", teks-teks kuno ini bukan hanya peninggalan masa lalu tetapi juga pondasi di atas mana peradaban modern berdiri. Hal-hal ini mengingatkan kita akan warisan bersama dan pencarian pemahaman abadi yang terus mendorong kemajuan umat manusia.