Umur Burung Beo
Burung beo dikenal karena kemampuan kognitif dan umur panjangnya yang unggul, dengan rata-rata burung beo Amazon hidup hingga 80 tahun.
Namun, burung ini, yang dikenal sebagai burung "hidup terpanjang", kehilangan satu kaki dan menjadi hewan termuda di dunia yang mati.
Burung beo adalah spesies burung yang aneh. Seekor burung beo Amazon tinggal di Liverpool, Inggris, di mana ia menemani pemiliknya sampai akhir hayatnya sampai kematiannya pada usia 104 tahun.
Bahkan burung beo hantu yang tidak bisa terbang, bodoh, dan tampak imut ini hidup rata-rata lebih dari 80 tahun.
Para peneliti membagi burung beo menjadi dua kelompok, satu untuk jantan dan yang lainnya untuk betina. Dengan menguji dan menganalisis kedua kelompok burung beo, ditemukan bahwa kedua jenis burung beo memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, dan semakin tua mereka semakin tinggi kecerdasan mereka.
Para peneliti juga menemukan untuk pertama kalinya bahwa ukuran otak burung beo memiliki efek pada umurnya dan efek ini berkurang ketika kemampuan kognitif individu meningkat, sehingga memperpanjang umur burung beo.
Meskipun burung beo dikenal karena umur panjang dan kompleksitas kognitifnya, umur mereka dan ukuran otak relatif terhadap ukuran tubuh sebanding dengan primata. Tetapi apakah kedua sifat ini saling mempengaruhi sebelumnya belum jelas bagi para ilmuwan.
Burung beo ara rata-rata berusia 2 tahun, Macaw Merah rata-rata berusia 30 tahun, sedangkan spesies berumur panjang lainnya berasal dari Kakatua bermahkota Australia Rata-rata berusia 25 tahun.
Smelly mengatakan: "jenis tipe tubuh burung dengan harapan hidup rata-rata 30 tahun sangat jarang, beberapa beo bahkan lebih lama dari manusia lebih dari 80 tahun, bahkan lebih dari relatable manusia. Jenis umur ini sangat mengesankan, mengingat bahwa burung seperti itu memiliki berat kurang dari seperseribu manusia."
Smelly berkata, " Ini mendukung gagasan bahwa biasanya semakin besar otak, semakin gesit spesies, semakin lama rentang hidup, seperti ketika favorit mereka dapat belajar menemukan hal-hal baru untuk bertahan hidup."
Para ilmuwan terkejut menemukan bahwa diet dan faktor-faktor lain atau waktu yang lebih lama bagi otak untuk berkembang tidak membuat umur lebih lama.
Jurnal Inggris Nature menerbitkan sebuah artikel oleh Dr. Small, seorang ahli saraf di Massachusetts State University. Dia menunjukkan bahwa ini mungkin karena kurangnya pemahaman yang memadai tentang tahap awal perkembangan otak. Otak juga tidak statis.
Kami awalnya berpikir bahwa jalur perkembangan akan memainkan peran yang lebih penting, karena dalam kasus primata, perkembangan inilah yang bertanggung jawab atas hubungan antara ukuran otak dan umur," Kata Smelly.