Aktivitas Konsumen Melemah
Tanda-tanda melemahnya aktivitas konsumen mulai terlihat di Amerika Serikat, dan rumah tangga Eropa pun tengah berjuang dengan tantangan pengeluaran. Pada tanggal 3 Desember, ekonom senior HSBC, Chris Hare, merilis laporan yang menyoroti bahwa konsumsi rumah tangga Eropa telah memasuki fase baru.
Meskipun pendapatan riil mengalami pertumbuhan yang signifikan, pengeluaran rumah tangga tetap stagnan, sementara tingkat tabungan tetap tinggi.
Hare mencatat bahwa pertumbuhan pendapatan riil di Eurozone dan Britania Raya telah melampaui 3% tahun-ke-tahun. Namun, pertumbuhan pengeluaran rumah tangga hampir datar, terpengaruh oleh tiga faktor utama: tingkat bunga yang tinggi, penurunan kekayaan rumah tangga, dan kepercayaan konsumen yang menurun. HSBC memperkirakan bahwa tingkat tabungan rumah tangga di Eropa akan segera stabil, dengan pengeluaran yang mulai menyelaraskan dengan pertumbuhan pendapatan pada tahun 2025 dan 2026. Pengeluaran rumah tangga diperkirakan hanya akan meningkat sedikit lebih dari 1% per tahun.
Laporan tersebut juga mengidentifikasi tren baru yang berkembang, yaitu fenomena "continental thrift," yang muncul pasca-COVID-19. Sementara rumah tangga Amerika mengalami tingkat tabungan yang relatif rendah, rumah tangga Eropa tetap menjaga tingkat tabungan yang jauh lebih tinggi. Pendekatan keuangan yang hati-hati ini semakin meningkat, meskipun pendapatan meningkat dan inflasi menurun, pengeluaran rumah tangga tetap stagnan atau bahkan melambat, terutama di Britania Raya. Data terbaru menunjukkan bahwa tingkat tabungan di Eropa telah melampaui level sebelum pandemi, mencerminkan meningkatnya kehati-hatian keuangan. Sementara itu, di Amerika Serikat, tabungan semacam itu sebagian besar telah habis.
Laporan tersebut memperingatkan bahwa tren ini membawa risiko besar bagi perekonomian. Untuk setiap kenaikan 1% dalam tingkat tabungan di Eurozone, PDB menurun lebih dari 0,5%, sementara inflasi turun sekitar 0,2%. Sebaliknya, penurunan tingkat tabungan akan menghasilkan efek sebaliknya. Hal ini menekankan betapa signifikan dampak pola konsumsi rumah tangga Eropa terhadap kebijakan moneter di wilayah tersebut.
Dengan menggunakan model ekonometrika, HSBC mengaitkan fenomena "continental thrift" dengan tiga faktor utama: tingkat bunga tinggi, penurunan kekayaan rumah tangga, dan kepercayaan konsumen yang lemah.
Tingkat Bunga Tinggi: Sejak akhir 2021, kenaikan suku bunga telah meningkatkan tingkat tabungan rumah tangga Eropa sekitar 2 poin persentase. Meskipun suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan pendapatan bunga bersih bagi beberapa rumah tangga, pendapatan tambahan ini tidak berdampak pada peningkatan pengeluaran. Sebaliknya, rumah tangga yang menghadapi biaya hipotek yang lebih tinggi cenderung mengurangi pengeluaran mereka, yang justru berkontribusi pada peningkatan tabungan. HSBC memperkirakan, efek "arus kas" dari hipotek akan dinetralisir pada tahun depan, yang akan mengurangi tekanan keuangan pada pengeluaran rumah tangga.
Penurunan Kekayaan Rumah Tangga: Kenaikan suku bunga juga menurunkan harga obligasi, yang menyebabkan penurunan pada nilai rencana pensiun manfaat yang tetap (DB). Meskipun hal ini berkontribusi pada peningkatan tabungan, laporan tersebut memprediksi dampak negatif terhadap konsumsi riil relatif terbatas.
Kepercayaan Konsumen yang Lemah: Survei kepercayaan konsumen menunjukkan bahwa sentimen konsumen belum sepenuhnya pulih ke tingkat normal, mencerminkan kehati-hatian yang terus berlangsung. HSBC mengidentifikasi dua penyebab utama dari lemahnya kepercayaan ini:
"Trauma" akibat kekurangan energi, yang mendorong rumah tangga untuk meningkatkan tabungan sebagai bentuk perlindungan terhadap potensi fluktuasi harga di masa depan.
Ketidakpastian politik, terutama yang berasal dari Jerman, Prancis, dan Britania Raya, serta kekhawatiran terkait hasil pemilihan presiden AS yang akan datang.
Melihat ke depan, HSBC memperkirakan bahwa pemotongan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of England (BoE) dalam waktu dekat akan membantu menurunkan tingkat tabungan, mengurangi beban utang, serta meningkatkan harga aset dan kekayaan keuangan. Namun, kepercayaan konsumen akan sangat bergantung pada faktor eksternal yang lebih besar.
Laporan ini juga memproyeksikan bahwa tingkat tabungan rumah tangga Eropa akan segera stabil. Ketika pengeluaran rumah tangga mulai selaras dengan pertumbuhan pendapatan, kecenderungan untuk menabung yang tinggi tidak akan memburuk. Meskipun demikian, hal ini tidak berarti akan ada ledakan pengeluaran dalam waktu dekat. HSBC memperkirakan pertumbuhan pendapatan akan melambat menjadi sekitar 1%, yang akan membatasi potensi kebangkitan aktivitas konsumsi.
Dengan tantangan ekonomi yang terus berkembang, rumah tangga Eropa tetap berpegang pada pola konsumsi yang hati-hati. Meskipun pendapatan terus meningkat, pengeluaran rumah tangga masih jauh dari harapan, dan stabilitas finansial akan tetap menjadi fokus utama bagi keluarga-keluarga di kawasan ini.