Binatang Besar yang Buas
Singa adalah jenis hewan binatang besar, dan termasuk kedalam hewan karnivora. Singa juga dapat disebut sebagai kucing besar, dan populasinya dapat ditemukan di Afrika dan Asia.
Singa memiliki bentuk badan yang besar, dengan bagian tubuh bawah berukuran sedang. Kepalanya besar dan berbentuk bulat, bagian hidungnya pendek atau pesek, serta memiliki kemampuan penglihatan, pendengaran, dan penciuman yang luar biasa.
Gigi singa sangat tajam, dengan bulu yang cukup halus. Kaki bagian depan masing-masingnya memiliki 5 jari, sedangkan kaki bagian belakang masing-masing memiliki 4 jari. Kukunya sangat tajam, dan dapat disembunyikan atau ditarik kedalam layaknya hewan kucing pada umumnya.
Singa dikenal sebagai “Raja Padang Rumput”, singa adalah urutan teratas dari kucing karnivora di negara Afrika. Rata-rata berat hewan singa liar jantan adalah 240 kilogram. Singa memiliki rambut pendek, dan warna tubuhnya adalah campuran abu-abu muda, kuning, atau kuning kecoklatan.
Singa jantan juga memiliki bulu pada tengkuknya, dimana warnanya terkadang berwarna coklat muda, coklat tua, hitam, dan sebagainya. Bulu tengkuknya bisa memanjang sampai ke bagian pundak dan dadanya.
Singa hidup di daerah savana dan padang rumput, namun juga bisa hidup di daerah semak-semak belukar, dan hutan kering. Mereka termasuk hewan karnivora, dan sering menyerang dan menyergap hewan yang berdarah panas lainnya.
Hewan ini ditemukan di padang rumput Afrika, Asia dan India. Hewan singa di alam liar dapat hidup sekitar antara 10 hingga 14 tahun. Jika dalam penangkaran, biasanya hidup singa bisa lebih lama yaitu lebih dari 20 tahun. Singa jantan memiliki bulu pada tengkuknya, sedangkan singa betina tidak memilikinya.
Singa berasal, dan ditemukan dari berbagai bagian negara Afrika, Asia Selatan, dan di bagian belahan benua tengah, kecuali daerah tropis hutan hujan. Keberadaan para singa sekarang sudah mulai menghilang dari seluruh bagian Asia kecuali India, dan juga tidak lagi terlihat pada wilayah liar Afrika Utara.
Singa tersebar di padang rumput Selatan Gurun Sahara di Afrika, sehingga mereka bisa dikategorikan sebagai hewan asli Afrika.
Dahulu, singa ditemukan sebagai bagian dari lingkungan ekologi kecuali pada suhu dingin dan suhu agak dingin. Hari ini, lingkungan tempat mereka tinggal sudah sangat berkurang. Mereka lebih menyukai padang rerumputan dan tinggal di savana, namun juga di semak-semak, hutan kering, dan semi gurun.
Sebuah kelompok memiliki anggota antara delapan sampai 30 ekor, dengan rata-rata 17 ekor. Hal ini menyebabkan pertumbuhan singa betina lebih banyak, paling tidak terdapat satu ekor singa remaja, dan beberapa anak singa yang tumbuh.
Singa betina membentuk grup inti, dan mereka jarang meninggalkan tempat lahir mereka. Kelompok tersebut terdiri dari dua singa jantan dewasa, yang tentu saja hanya satu yang menjadi pemimpinnya.
Singa jantan dewasa lebih sering sendirian, dan selalu mempertahankan wilayahnya sepanjang tahun. Mereka dapat memimpin kelompoknya untuk beberapa bulan hingga beberapa tahun, tergantung dari apakah pemimpin kelompok tersebut cukup baik dalam menjaga wilayahnya, dan pertahanan melawan musuh.
Singa tidak hanya berani namun juga banyak akal. Dari pengamatannya yang hati-hati, singa sering duduk di semak-semak dimana binatang lain sering melewatinya.
Saat mangsanya muncul, singa akan mengaum, dan akan meloncat secara tiba-tiba, menangkap mangsanya secara hidup-hidup. Karena ketangkasannya, binatang lain sangatlah takut dengan para singa.
Singa sering mengaum, namun mereka tidak mengaum karena sedang marah, tetapi untuk menegaskan kepada binatang lainnya bahwa itu merupakan wilayah mereka. Itulah cara mereka menunjukkan kekuatannya, dengan suara mengaum yang besar.