Sejarah Kapal Layar
Kapal layar merupakan sebuah kendaraan yang pergerakannya dibantu dengan adanya layar yang menggunakan tenaga angin untuk pendorongnya. Biasanya menggunakan konstruksi yang terbuat dari kayu yang cukup kuat. Fungsi dari sebuah kapal adalah sebagai alat transportasi di air. Umumnya kapal digunakan untuk pengangkutan berupa barang, penumpang ataupun hewan dari suatu tempat menuju tempat lain. Sebelum ditemukannya mesin uap pada abad ke-19, kapal layar merupakan satu-satunya alat transportasi laut baik untuk kepentingan militer maupun untuk kepentingan sipil. Beberapa jenis kapal layar yang hingga saat ini masih digunakan di Indonesia contohnya kapal pencalang, kapal pinisi, atau kapal patorani. Semua jenis kapal tersebut digunakan untuk wisata.
Berbagai jenis penggerak bisa digunakan, baik mesin 2 tak, mesin 4 tak ataupun menggunakan mesin diesel. Belakangan ini dikembangkan juga mesin listrik untuk kapal layar ukuran kecil. Kecanggihan teknologi kapal saat ini membuat manusia penasaran, siapa orang pertama yang menciptakan kapal laut. Jawabannya adalah Robert Fulton. Awalnya, Fulton membuat kapal dengan roda kayuh pada tahun 1803. Kapal ini pun berjalan baik saat pertama kali dicoba di Perancis.
Kapal uap yang dibuat oleh seorang berkebangsaan Amerika ini pertama berlayar di Sungai Hudson pada tahun 1807. Kapal yang berlayar saat itu merupakan kapal yang sudah mengalami penyempurnaan. Mesinnya pun dirancang menjadi lebih kuat dan efisien. Kapal dengan teknologi uap inilah yang menjadi awal lahirnya kapal modern sebenarnya. Selanjutnya, kapal laut terus dikembangkan oleh ahli teknik yang mulai naik daun setelah mengenalkan teknologi yang diciptakannya. Hal ini didukung akan kebutuhan kapal yang saat itu kian penting.
Berikut jenis Jenis Kapal Layar
1. Berdasarkan Tenaga Penggerak :
- Kapal layar dengan pendayung
- Kapal layar tanpa pendayung
2. Dari Wujud Layar :
- Kapal layar segitiga
- Kapal layar bidang empat
- Kapal layar lipat
3. Dari Tipe Kapal
- Kapal Bercadik
Merupakan kapal yang digerakkan dengan menggunakan layar yang memanfaatkan tenaga angin sebagai pendorongnya. Kegunaan dari cadik pada kapal ini adalah untuk menyeimbangkan badan dan memantapkan perahu. Contohnya adalah Kapal Borobudur
- Kapal Jung
Istilah “jung” (Bahasa Portugis: junco; bahasa Belanda: jonk; dan bahasa Spanyol: joanga) yang juga dipakai pada masa kolonial untuk merujuk pada kapal berukuran besar sampai sedang dari budaya Austronesia di Asia Tenggara Maritim, dengan atau tanpa sistem layar jung. Kapal ini banyak ditemukan di wilayah perairan Asia Tenggara hingga ke pantai timur Afrika. Jenis kapal Jung yang populer adalah Jung Jawa dan Jung China (Jung China Utara & Jung China Selatan).
- Kapal Clipper
Kapal yang digunakan pada pertengahan abad ke-19 sebagai kapal pedagang yang dirancang untuk kecepatannya.
- Kapal Galiung / Galiun
Merupakan kapal berukuran besar yang mempunyai dek beberapa tingkat dan biasanya digunakan oleh negara – negara Eropa dari abad ke-16 sampai abad ke-18. Biasanya digunakan untuk berdagang ataupun berperang yang dibekali dengan meriam jenis demiculverin.
- Kapal Dromon
Merupakan salah satu kapal perang yang memiliki layar dan menjadi kapal perang paling penting dalam Angkatan Laut Bizantium pada abad ke-5 sampai abad ke-12 Masehi yang digantikan oleh kapal perang bergaya Italia.
Semoga dapat bermanfaat ya bagi kalian semua!