Es Greenland Mencair
Artikel di bawah ini akan membahas dampak pemanasan global terhadap Greenland, sebuah pulau yang terletak di dalam Lingkaran Arktik.
Dengan populasi yang hanya 56.000 orang, Inuit dan Denmark, Greenland dikenal sebagai tempat "kedua terdingin" di dunia setelah Antartika, di mana tidak ada hujan sepanjang tahun, dan suhu rata-rata hanya -7°C. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pulau tersebut telah mengalami suhu yang tidak biasa tinggi, yang mengakibatkan perubahan drastis dalam lingkungannya. Iklim yang keras Greenland membuat orang sulit untuk tinggal di sana. Penduduk pulau itu mengenakan pakaian hangat dan topi sepanjang tahun, tetapi akhir-akhir ini, mereka terlihat mengenakan kaus pendek dan celana pendek di jalanan. Suhu yang sangat tinggi seperti ini jarang terjadi untuk wilayah ini, dan hal ini telah membalikkan tempat "kedua terdingin" di dunia ini. Greenland sebagian besar tercover oleh es, dengan total luas 1.833.900 kilometer persegi, menjadikannya sebagai gletser terbesar kedua di dunia. Lapisan es ini telah kehilangan hampir 4 triliun ton es dari tahun 1992 hingga 2018, dan mengakibatkan kenaikan permukaan laut global sekitar 10,6 milimeter.
Pelelehan tutupan es ini tidak hanya mempengaruhi kehidupan penduduk Greenland, tetapi juga berdampak besar bagi planet secara keseluruhan. Penurunan tingkat oksigen di laut adalah masalah lain yang disebabkan oleh pemanasan global. Pemanasan dan pengasaman air menyebabkan perubahan pada keseimbangan biologis, kimia, dan fisik di laut. Fenomena-fenomena ini dapat menjadi sinyal perubahan secara tiba-tiba dan tidak terbalikkan pada sistem bumi, menandakan keadaan darurat bagi planet. Para ilmuwan memperingatkan bahwa pelelehan lapisan es Antartika dan penurunan hutan hujan Amazon telah mencapai titik kritis yang mungkin lebih cepat daripada yang diperkirakan. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan di jurnal Nature, para peneliti memprediksi bahwa pelelehan total dari lapisan es Greenland mendekati tingkat pemanasan global tertinggi yang diprediksi oleh Panel Antar Pemerintah tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (IPCC).
Studi tersebut memprediksi bahwa pelelehan tak terhindarkan dari lapisan es Greenland akan menyebabkan kenaikan permukaan laut sebesar 27 cm, yang lebih dari dua kali lebih tinggi dari yang diprediksi sebelumnya oleh para ilmuwan. Studi yang sama menunjukkan bahwa kenaikan permukaan laut maksimum sebesar 78 cm bisa terjadi, dibandingkan dengan prediksi Panel Antar Pemerintah tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (IPCC) yang memperkirakan kenaikan 6 hingga 13 sentimeter pada tahun 2100. Para peneliti melihat keseimbangan gletser Greenland dalam studi ini. Dalam keseimbangan yang sempurna, salju dari pegunungan Greenland mengalir ke bawah, membeku kembali dan mengental di sisi gletser, menyeimbangkan pelelehan di tepi-tapinya. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, pengisian ulang yang kurang dan pelelehan yang lebih banyak telah menciptakan ketidakseimbangan. Para peneliti menghitung bahwa gletser Greenland akan mencair setidaknya 3,3 persen terlepas dari pengurangan global.
Pelelehan tutupan es di Greenland adalah masalah yang sangat kritis dan perlu segera ditangani. Dunia perlu mengambil tindakan untuk mengurangi emisi global, dan pemerintah perlu berinvestasi dalam sumber energi terbarukan. Setiap orang juga dapat berperan dengan mengurangi dampak pemanasan global, dengan tidak mencemari lingkungan, tidak melakukan penebangan hutan secara liar dan sebagainya. Kita harus bekerja sama untuk melindungi lingkungan dan menjamin masa depan yang berkelanjutan untuk generasi yang akan datang. Saatnya untuk bertindak adalah sekarang sebelum terlambat. Dampak pemanasan global terhadap Greenland sangat serius, dan tindakan mendesak diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada lingkungan. Pelelehan tutupan es telah menyebabkan kenaikan permukaan laut, yang dapat memiliki konsekuensi bencana bagi wilayah pesisir di seluruh dunia. Penurunan tingkat oksigen di laut juga merupakan masalah besar yang perlu ditangani. Kita harus bertanggung jawab atas dampak pemanasan global ini dan bekerja sama untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang terus terjadi.