Bal Jerami di Ladang Gandum
Spanyol memiliki beragam pemandangan alam yang indah. Setelah memasuki musim panen gandum, kumpulan jerami gandum terlihat dimana-mana .
Spanyol dikenal sebagai tempat penjualan sayur dan banyak toko biji-bijian di Eropa. Meskipun negaranya gersang, tetapi mereka memiliki tanah yang subur. Wilayah Andalusia yang terletak di ujung paling selatan Spanyol merupakan daerah penghasil tanaman penting di negara tersebut karena memiliki tanah yang paling subur. Ladang-ladang di Spanyol, tentunya akan membuat Anda akan sering melihat kumpulan "bal jerami". Apakah Anda ingin tahu benda apa itu?”.
Jadi, bal jerami merupakan sisa hasil panen setelah gabah yang dipanen. Setelah Jagung dan gandum yang ditanam di ladang sudah panen, maka ini akan membuat beberapa ladang akan kosong dan hanya menyisakan banyak "gulungan jerami" yang tersisa di ladang. Ternyata bal jerami ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan organik untuk penutup lahan. Ini bukan jerami biasa, ini berupa jerami kering dari sereal dan kacang-kacangan yang membentuk "gulungan jerami”. Jerami dapat dihancurkan dan digunakan langsung untuk memberi makan ternak, atau dapat dihancurkan dan dibuat menjadi silase.
Fermentasi anaerob bakteri asam laktat secara alami digunakan untuk menghasilkan asam laktat yang dapat menghentikan sebagian besar mikroorganisme yang berkembang biak, sehingga ini dapat membantu menjaga nutrisi jerami hijau. Gulungan jerami ini memiliki sedikit aroma buah dan tentunya ini bagus untuk pemberian makan ternak selama musim dingin.
Anda juga tentunya dapat membuat bal Jerami sendiri, asalkan tidak basah. Jika belum benar-benar kering, tidak disarankan untuk mengemasnya karena akan menimbulkan jamur dan pembusukan sehingga ini nantinya tidak dapat digunakan. Ternak akan keracunan atau mati jika memakan hijauan yang berjamur.
"Bal jerami" adalah kebanggaan orang Spanyol karena pembangkit listrik jerami pertama di dunia dibangun di Spanyol, dan sejauh ini teknologi pembangkit listrik jerami terkemuka juga ada di Spanyol. Jerami memiliki energi biomassa dan menghasilkan sangat sedikit karbon dioksida untuk dapat menjadi pembangkit listrik.
Selain itu, abu tanaman setelah pembakaran jerami dapat dikembalikan ke petani sebagai pupuk secara cuma-cuma. Dengan memanfaatkan hal tersebut, tentunya ini dapat menghasilkan listrik, mengurangi biaya bahan baku, masyarakat dapat menikmati harga listrik yang murah, lingkungan terlindungi, dan sumber energi baru dapat dikembangkan.