Cantik dan Elegan
Burung ini dinamai demikian karena memiliki mahkota berwarna merah di atas kepala yang unik. Burung ini adalah spesies unik di Asia Timur yang sangat dihargai oleh budaya setempat karena tubuhnya yang anggun, warnanya yang khas, serta melambangkan keberuntungan, kesetiaan, dan umur panjang.
Burung bangau mahkota merah adalah hewan yang dilindungi dengan status proteksi Grade 1. Burung ini memiliki paruh, leher, dan kaki yang panjang. Bangau dewasa dapat hidup lama hingga 50-60 tahun. Seluruh tubuhnya putih kecuali bagian belakang leher dan ujung sayapnya yang berwarna hitam. Kulit di atas kepala bangau ini gundul dan berwarna merah terang.
Burung bangau mahkota merah bermigrasi antara tempat berkembang biak dan tempat beristirahat sepanjang tahun, kecuali di Hokkaido, Jepang, di mana ia adalah burung tetap dan tidak bermigrasi, mungkin karena adanya pemberian makanan yang teratur oleh penduduk setempat di musim dingin, yang merupakan sumber makanan yang memadai. Habitat bangau adalah rawa dan padang rumput rawa, dengan makanannya utamanya berupa ikan dangkal, udang, moluska, dan beberapa akar tumbuhan, yang berbeda-beda sesuai dengan musimnya. Burung dewasa mengganti bulu dua kali setahun, dari bulu musim panas di musim semi menjadi bulu musim dingin di musim gugur, yang merupakan pergantian bulu yang lengkap dan kehilangan kemampuan terbang sementara.
Kicauan suara burung bangau mahkota merah sangat keras dan jelas, sebagai sinyal untuk menegaskan wilayah dan sebagai cara penting untuk berkomunikasi selama periode kawin. Bangau mahkota merah adalah burung monogami dan dapat bertahan seumur hidup tanpa keadaan khusus. Bangau mahkota merah suka bertengger di perairan dangkal atau di sekitar kolam tebing pada malam hari dan bertengger dalam kelompok keluarga, ketika cuaca sangat dingin, kelompok-kelompok tersebut akan mendekatkan diri satu sama lain. Ketika istirahat, mereka sering berdiri di satu kaki, dengan kepala tertelungkup dan dimasukkan di antara bulu-bulu di punggung mereka. Baik saat makan atau istirahat, sering ada burung dewasa di kelompok yang sangat waspada, terus-menerus melihat ke atas dan keluar, dan ketika menemukan bahaya, bangau dewasa akan mengeluarkan kicauan suara keras dan ketika bahaya semakin dekat, ia akan terbang ke udara.
Bangau mahkota merah bertubuh ramping dan anggun, dengan bulu lembut yang indah, membuat mereka menjadi hewan konservasi yang berharga. Dengan meningkatnya aktivitas manusia dan pengaruh perubahan iklim, habitat asli bangau tersebut secara bertahap mulai memburuk, sehingga sudah saatnya setiap orang harus berkontribusi pada perlindungan burung bangau mahkota merah.