Gejala Mabuk Laut
Mabuk laut, juga dikenal sebagai motion sickness, terjadi ketika otak menerima pesan yang saling bertentangan dari organ sensorik dalam tubuh.
Organ-organ ini terus-menerus mengumpulkan pesan dari dunia luar dan mengirimkannya ke telinga dalam, yang mengorganisir pesan-pesan ini dan mengirimkannya ke otak. Ketika terdapat perbedaan antara pesan yang diterima oleh telinga dalam dan pesan yang diterima oleh mata, maka gejala mabuk laut akan muncul.
Vestibulum telinga dalam merasakan perubahan posisi tubuh dan mengirim pesan ke otak, memungkinkan otak memahami gerakan tubuh. Namun, mata juga memainkan peran penting dalam menentukan gerakan tubuh.
Setelah mata mengumpulkan informasi visual, otak membandingkannya dengan informasi yang dikumpulkan oleh reseptor sensorik di kulit, otot, dan sendi tubuh. Ketika sinyal sensorik konsisten, otak dapat dengan akurat menilai gerakan tubuh. Namun, ketika sinyalnya saling bertentangan, otak menjadi bingung dan menyebabkan gejala mabuk laut.
Mual adalah gejala umum mabuk laut, namun gejala awalnya adalah kecemasan, kebingungan, dan panik. Lambat laun, seseorang dapat merasa mual dan muntah.
Merokok dan minum alkohol tidak dapat meredakan gejala mabuk laut. Justru rokok dapat memperparah mual, sedangkan alkohol dapat mematikan pengaturan saraf, membuat gejala pusing menjadi lebih buruk. Selain faktor objektif seperti gerakan kapal, kondisi fisik yang buruk juga dapat berkontribusi pada mabuk laut. Penting bagi orang yang sedang mengalami mabuk laut untuk beristirahat yang cukup dan menghindari kelelahan berlebihan, yang dapat memperburuk gejala.
Ketika mengalami mabuk laut, hal pertama yang harus dilakukan adalah istirahat dengan sirkulasi udara yang baik dan hindari area dengan bau yang kuat seperti ikan atau asap rokok. Mabuk laut adalah masalah umum yang dapat mempengaruhi banyak orang saat bepergian dengan kapal atau perahu. Hal ini disebabkan oleh pesan konflik yang diterima oleh otak dari organ sensorik dalam tubuh.
Dengan memahami penyebab dan gejala mabuk laut, orang dapat mengambil langkah untuk mengelola gejala dan menikmati waktu mereka di atas air.
Ada beberapa cara untuk mencegah atau mengelola mabuk laut. Salah satu metode paling efektif adalah mengonsumsi obat-obatan yang dapat membantu meredakan gejala mual dan pusing. Obat-obatan ini dapat diambil sebelum atau selama perjalanan dan dapat membantu mencegah mabuk laut atau mengurangi keparahannya.
Metode lain adalah menghindari membaca atau menatap layar saat berada di kapal, karena hal ini dapat memperburuk gejala mabuk laut. Bermanfaat pula untuk tetap terhidrasi dan mengonsumsi makanan ringan dan tawar sebelum dan selama perjalanan. Selain itu, fokus pada titik tetap di cakrawala dapat membantu otak menyesuaikan diri dengan gerakan kapal, mengurangi kemungkinan mabuk laut.
Perlu dicatat bahwa beberapa orang lebih rentan terhadap mabuk laut daripada yang lain. Wanita, misalnya, lebih cenderung mengalami mabuk laut daripada pria, begitu pula individu dengan riwayat migrain atau jenis mabuk gerak lainnya. Anak-anak juga lebih rentan terhadap mabuk laut, meskipun biasanya sensitivitas ini akan menghilang seiring bertambahnya usia.
Meskipun mabuk laut dapat tidak menyenangkan dan tidak nyaman, biasanya ini tidak akan menjadi masalah kesehatan yang serius dan biasanya hilang setelah orang kembali ke dataran. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, mabuk laut yang parah dapat menyebabkan dehidrasi atau komplikasi lainnya, sehingga penting untuk mencari perhatian medis jika gejala persisten atau memburuk.