Macan Salju
Macan salju tidak hidup dalam lingkungan yang se luas beberapa spesies macan lainnya, yang tinggal sepanjang tahun di dataran tinggi dan dinamai dari lingkungan di mana ia hidup. Awalnya, macan salju dianggap hidup di atas garis salju, tetapi di musim dingin ini akan sulit bagi mereka untuk mencari makanan di sana, sehingga mereka juga turun ke area yang dihuni di bawah garis salju untuk mencari makanan, biasanya pada ketinggian 1.800-3.000 meter. Pada musim panas, guna untuk mengejar berbagai hewan alpen, seperti domba batu, kambing pegunungan utara, dan ibex, macan salju akan naik ke ketinggian tinggi 3.000-6.000 meter.
Macan salju bersifat nokturnal, sering bergerak pada waktu senja dan fajar, serta terkadang di siang hari. Mereka ganas dan waspada, dengan indra penciuman dan pendengaran yang tajam. Mereka bergerak secara lambat dan cakap, serta pandai melompat, mampu melompati parit sekitar lima meter lebar dan dengan mudah melompat ke batu yang setinggi dua atau tiga meter. Saat berburu, macan salju sering menggunakan metode penyergapan atau serangan diam-diam.
Di pegunungan bersalju, tidak ada hutan atau vegetasi rendah, dan macan salju sebagian besar hidup di area terbuka, dan warna tubuhnya disesuaikan dengan lingkungan tersebut. Warna tubuh macan salju diakui oleh zoolog sebagai salah satu yang paling indah di antara jenis kucing besar.
Permukaan tubuh macan salju berwarna abu-abu putih, sedikit menunjukkan beberapa abu-abu terang dan biru terang, dan ada banyak bintik-bintik dan lingkaran hitam yang tidak mencolok pada permukaan tubuhnya, membuatnya terlihat cantik dan berharga. Karena warna tubuh ini, macan salju sangat harmonis dengan sekitarnya, bahkan jika melewati di siang hari, tidak mudah diperhatikan, sehingga macan salju mudah bersembunyi dan berburu, yang juga merupakan alasan penting mengapa orang sulit memburu macan salju.
Tulang dan kulit macan salju mahal dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga mereka telah menjadi objek perburuan oleh beberapa pemburu. Macan salju memiliki rute aktivitas yang tetap, dan pemburu liar dapat menangkapnya dengan menguburkan klip besi di jalannya, dimana ini akan menyebabkan populasinya terancam punah.
Pada saat yang sama, penurunan jumlah domba batu dan kerusakan lingkungan ekologis telah menyebabkan kehancuran pada kelangsungan hidup macan salju. Kucing yang indah ini adalah simbol biologi ketinggian tertinggi di dunia dan indikator ekosistem gunung yang sehat. Oleh sebab itu, di kondisi kritis saat ini, setiap masyarakat perlu melakukan perlindungan yang tepat dan upaya-upaya yang benar guna menjaga populasi macan salju dari garis kepunahan.