Beruang Kutub
Beruang kutub, juga dikenal sebagai Ursus maritimus, adalah hewan karnivora darat terbesar di dunia dan menghuni perairan es di Lingkaran Arktik.
Mereka sangat cocok dengan lingkungan Arktik yang keras dan merupakan salah satu spesies yang paling unik di kerajaan hewan.
Seekor beruang kutub jantan dewasa bisa memiliki berat antara 300 hingga 800 kilogram dan tinggi hingga 1,6 meter. Tidak seperti spesies beruang lainnya, beruang kutub tidak memiliki punggung bungkuk, dan kepalanya lebih kecil dibandingkan dengan telinga kecil dan leher ramping. Kulit beruang kutub berwarna hitam dan bulunya transparan, yang memberikannya penampilan putih khas. Namun, bulu mereka kadang-kadang bisa berubah menjadi kuning atau warna lain. Setiap kaki beruang kutub memiliki lima jari dan kuku yang tidak dapat ditarik, yang membantu mereka melintasi es dan berenang dengan efisien.
Beruang kutub menyukai habitat di gletser es laut Arktik, tempat ini menyediakan banyak peluang berburu bagi beruang. Mereka umumnya merupakan makhluk soliter, dengan pengecualian saat musim kawin dan masa laktasi. Sebagian besar waktu mereka dihabiskan dalam keadaan tidak aktif, meskipun mereka adalah perenang ulung dan mampu menempuh jarak jauh dalam pencarian makanan. Diet mereka terutama terdiri dari anjing laut, serta spesies yang lebih besar seperti walrus dan paus beluga. Selain itu, mereka juga mampu memakan ikan, burung laut, mamalia kecil, dan dalam kesempatan tertentu, juga memakan bangkai.
Ketika es laut Arktik mencair selama musim panas, beruang kutub terpaksa menghabiskan waktu di darat, dimana mereka harus mengandalkan cadangan lemak mereka untuk bertahan hidup. Ini sering mengakibatkan periode kelaparan, terutama jika es laut tidak membeku dengan cepat saat musim gugur tiba. Bulu putih mereka memiliki fungsi sebagai bentuk kamuflase di tengah salju dan es, membantu mereka menyatu dengan lingkungan sekitar dan meningkatkan peluang sukses dalam berburu.
Beruang kutub diyakini merupakan hasil cabang evolusi dari beruang coklat Irlandia, yang memiliki latar belakang genetik serupa karena habitat yang berdekatan dengan Lingkaran Arktik. Warna putih bulu beruang kutub adalah hasil dari mutasi genetik yang telah terpilih secara alami selama bertahun-tahun. Rambut mereka memiliki struktur berongga dan permukaan dalam yang kasar, yang menyebabkan refleksi, refraksi, dispersi, dan fenomena optik lainnya saat cahaya melalui rambut. Akibatnya, hanya cahaya ultraviolet yang mampu menembus, yang membantu menjaga suhu tubuh beruang kutub tetap hangat.
Beruang kutub merupakan spesies yang megah dan unik, yang secara penuh beradaptasi dengan lingkungan yang keras di Arktik. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, mereka adalah predator yang tangguh dan memiliki keahlian khusus untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras tersebut. Baik saat berburu di atas es atau berenang di perairan Arktik, beruang kutub benar-benar menjadi salah satu makhluk yang paling luar biasa di dalam kerajaan hewan.