Spesies Ikan Emas
Ikan Emas (Carassius auratus) telah berevolusi dari ikan mas umum (Carassius gibelio) melalui proses domestikasi dan pemilihan selektif.
Ikan mas umum (Carassius gibelio) berasal dari Asia, dan selama berabad-abad, upaya pembiakan dan seleksi telah menyebabkan perkembangan berbagai spesies ikan emas dengan warna dan bentuk yang berbeda.
Dalam hal klasifikasi biologis, ikan emas termasuk ke dalam kerajaan Animalia, filum Chordate, keluarga Cyprinidae, subfamili Cyprininae, dan genus Carassius. Terdapat lebih dari 300 jenis ikan emas di seluruh dunia, yang dapat secara umum dibagi menjadi spesies rumput dan spesies Cina berdasarkan morfologinya. Beberapa strain yang menonjol termasuk spesies naga dan spesies telur. Ikan emas menunjukkan perubahan yang signifikan dalam penampilannya dibandingkan dengan nenek moyangnya. Dalam hal warna tubuh, ikan emas dapat menampilkan pola abu-abu perak, merah, kuning, putih, hitam, ungu, biru, transparan, dan piebald, antara lain.
Dalam hal bentuk tubuh, ikan emas dapat memiliki kepala tinggi, tubuh bengkak, mata naga, sisik mutiara, ekor kupu-kupu, dan kepala harimau. Selain itu, ikan emas dapat memiliki berbagai jenis sirip ekor, termasuk ekor satu, ekor dua, ekor tiga, dan ekor vertikal, serta bentuk ekor tertentu seperti ekor fantail dan ekor kupu-kupu.
Berbagai spesies ikan emas antara lain:
1. Ikan Emas Rumput:
Ikan emas rumput mewakili bentuk asli ikan emas. Ini memiliki bentuk tubuh yang berbentuk tanjung, warna cerah, sirip dorsal normal, sirip caudal tunggal, dengan mata berukuran kecil. Ini dapat dibagi lebih lanjut menjadi ikan mas crucian emas, ikan mas rumput, dan ikan mas bunga merah-putih.
2. Spesies Ikan Emas Naga:
Spesies ikan emas naga adalah variasi representatif. Ini ditandai dengan bentuk tubuh yang kuat, kepala yang datar dan lebar, sirip yang berkembang baik, bola mata yang menonjol, dan sirip anal dan caudal ganda dan memanjang. Ini sering dianggap sebagai ikon ikan emas asli.
3. Spesies Ikan Emas Wen:
Spesies ikan emas Wen adalah salah satu spesies ikan emas tertua. Ini memiliki bentuk tubuh yang lebih pendek dari pada ikan mas, sirip sedikit lebih lebar dari spesies naga, dan kepala yang bisa lebar atau sempit. Tubuh ikan menyerupai karakter Cina "Wen," sehingga diberi namanya.
4. Ikan Emas Telur:
Ikan emas telur adalah istilah umum untuk ikan emas tanpa sirip dorsal. Ini tidak memiliki sirip dorsal, tidak memiliki bola mata yang menonjol, dan memiliki bentuk tubuh yang pendek dan bulat menyerupai telur bebek. Ekor biasanya berukuran pendek, dan biasa disebut "telur," atau berukuran panjang, yang dikenal sebagai "Danfeng."
Hal-hal yang biasanya diperhatikan dalam merawat ikan mas, sebagai berikut:
1. Tank Ikan:
beberapa ikan emas biasanya tidak berukuran besar, sehingga dapat ditempatkan di sebuah tangki ikan biasa. Namun, jika jumlah ikan emas cukup besar, disarankan untuk menggunakan akuarium. Bahan tangki ikan bisa bervariasi, seperti kaca, keramik, atau plastik.
2. Kualitas Air:
Ikan emas memiliki adaptabilitas yang kuat terhadap lingkungan air, tetapi menjaga kualitas air yang baik sangat penting untuk kesejahteraan mereka. Suhu air yang optimal untuk kelangsungan hidup mereka berkisar antara 18 hingga 26°C, dengan rentang kritis dari 0 hingga 39°C. Disarankan untuk membiarkan air keran terpapar sinar matahari atau didiamkan selama 2-3 hari sebelum menggunakannya untuk ikan emas.
3. Pemberian Makan:
Ikan emas adalah omnivora, mengonsumsi makanan berbasis tumbuhan dan hewan. Makanan berbasis tanaman dapat mencakup beras, biji gandum, dan daun sayuran, sementara makanan berbasis hewan dapat terdiri dari cacing tanah, cacing merah, dan kutu air. Disarankan untuk membeli pakan ikan emas dari pasar burung dan bunga atau sumber online dan memberi makan mereka dua kali sehari, sekali di pagi hari dan sekali di sore hari.
4. Penggantian Air:
Penggantian air yang teratur diperlukan untuk menjaga kualitas air yang baik, karena kondisi air yang buruk dapat menyebabkan penyakit. Pada musim panas, penggantian air dapat dilakukan setiap 3 hingga 4 hari, sementara di musim semi dan gugur, sekali seminggu sudah cukup. Di musim dingin, penggantian air bisa dilakukan setiap dua minggu, dengan setiap perubahan menggunakan sepertiga volume air.