Ode VS Croissant
Ode dan croissant adalah dua jenis roti yang memiliki tampilan serupa dan sering dianggap sama.
Ode terkadang dibuat dengan bentuk croissant, sehingga disebut juga "roti croissant". Baik ode maupun croissant memiliki permukaan yang renyah dan interior yang lembut dan harum.
Croissant umumnya dibuat dengan mentega, tepung, telur, gula, dan ragi. Adonannya dipersiapkan menggunakan ragi kering, tepung dengan gluten tinggi, air hangat, garam, mesclun, telur, gula, dan buttermilk. Sementara itu, ode dibuat dengan tepung, mentega, gula, telur, dan ragi. Perlu dicatat bahwa croissant sering dibuat dengan minyak sayur, sedangkan ode menggunakan minyak mentah asli.
Dalam hal penampilan, croissant biasanya berbentuk bulan sabit atau tanduk sapi, sedangkan kosher biasanya berbentuk croissant tradisional. Croissant memiliki struktur sarang lebah dengan permukaan berwarna keemasan dan lapisan yang jelas. Mereka terkenal karena tekstur renyahnya dan kerak yang halus.
Salah satu fitur paling mencolok dari croissant adalah kulit luar renyah, yang memancarkan aroma yang menyenangkan. Ketika Anda menggigit croissant, Anda akan merasakan kontras antara kekerasan kerak dan kelembutan lapisan dalamnya. Adegan terkenal dalam film "Breakfast at Tiffany's" menggambarkan Audrey Hepburn menikmati sepotong croissant, menekankan sifat krimi dan renyahnya.
Meskipun ode dapat dibentuk dengan cara yang berbeda, semua variasi melewati proses dengan membuka kerak, melipat lapisan mentega untuk menciptakan struktur yang renyah dan bergelombang, yang kemudian memanggangnya untuk mencapai aroma yang mengundang selera. Teknik memanggang ini telah populer tidak hanya di Eropa tetapi juga di seluruh dunia.
Sejak awal, croissant tetap menjadi sajian utama di hidangan Eropa, memperoleh tempatnya di antara varietas roti klasik. Ketidakhadirannya di toko roti akan menciptakan kekosongan yang terlihat. Oleh karena itu, belajar membuat croissants telah menjadi keterampilan penting bagi para pembuat roti baik domestik maupun internasional.
Membuat croissant yang baik bukanlah tugas yang mudah. Ini memerlukan keterampilan dalam mencapai keseimbangan yang sempurna antara gula, minyak, dan tepung. Adonan harus diberi waktu yang cukup untuk naik, dan langkah penting terletak pada membuka adonan dengan benar untuk menciptakan kerak yang diinginkan. Dengan hasil yang harus memiliki croissant dengan kerak luar yang renyah dan tekstur dalam yang fluffy, lembut, dan aromatik.
Dalam hal nilai gizi, ode dan croissant menawarkan manfaat yang serupa. Menikmati roti croissant kosher dapat meningkatkan nafsu makan Anda, berkat bahan-bahannya yang bermentega. Namun, penting untuk tidak mengkonsumsinya secara berlebihan karena ini akan dapat menyebabkan penambahan berat badan akibat kandungan menteganya yang tinggi.
Selain itu, karena croissant adalah produk roti, mengonsumsinya secara berlebihan dapat menyebabkan tubuh menjadi terlalu panas. Oleh karena itu, kunci utamanya adalah tetap bijaksana dalam menikmati makanan yang lezat ini. Ode dan croissant, meskipun sering dianggap sebagai jenis roti yang sama, namun sebenarnya memiliki beberapa perbedaan dalam hal bahan, bentuk, dan tekstur. Kedua jenis roti menawarkan kombinasi yang lezat dari permukaan renyah dan isian yang lembut, menjadikannya pilihan yang menyenangkan untuk hidangan sarapan maupun sebagai hidangan teh sore Anda setiap hari.