Jenis-jenis Domba
Bisnis ternak domba memang memiliki prospek yang menjajikan di Indonesia. Banyaknya jenis-jenis domba di Indonesia, masyarakat dapat memilih sesuai dengan kelebihannya masing-masing. Selayaknya bisnis yang lain, ketika permintaan pasar tinggi, maka produksi menjadi meningkat.
Jika membandingkan antara domba dan kambing, domba memiliki nilai yang sedikit lebih tinggi. Penyebabnya adalah karena ada banyak manfaat dari beternak domba, salah satunya dagingnya menjadi konsumsi manusia, bulunya yang dapat menjadi kain wool, hingga kotorannya. Dari segi pemeliharan juga tergolong tidak terlalu sulit, contohnya palatabilitas domba yang tinggi terhadap berbagai pakan.
Bagaimana? Sudah mulai tertarik untuk beternak domba?
Sebelum memulainya, alangkah lebih baik jika teman-teman mengenali jenis-jenis domba di Indonesia atau lebih tepatnya jenis-jenis domba yang umum ada di peternakan masyarakat Indonesia.
1. Domba Garut/Priangan
Domba yang berasal dari daerah Limbangan Kabupaten Garut ini memiliki nama latin Ovis Aries. Domba Garut termasuk salah satu Sumber Daya Genetik (SDG) Hewan rumpun asli Indonesia. Asal usul domba garut ini berasal dari persilangan tiga bangsa domba, yaitu domba local, domba kaapstad dan domba merino.
Domba garut cenderung termasuk tipe domba pedaging. Walau begitu acara-acara kebudayaan warga local sering sekali menggunakan domba garut untuk acara aduan domba.
2. Domba Ekor Tipis
Domba ekor tipis atau yang masyarakat kerap panggil sebagai domba gembel adalah hewan lokal asli Indonesia. Pada awalnya keberadaan domba ini tersebar di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah, namun sekarang dapat kita temukan di seluruh Indonesia. Sifat yang mudah beradaptasi dengan iklim dan lingkungan menjadi faktor penyebab domba ini menyebar begitu cepat dan luas.
Domba ekor tipis ini terbilang memiliki daging yang cukup banyak walaupun bobot rata-rata jantannya hanya sekitar 30-40 Kg dan betina mencapai 15-20 Kg.
3. Domba Ekor Gemuk (DEG)
Domba Ekor Gemuk banyak ditemukan di Madura, Sulawesi , Jawa timur dan Lombok. Ciri-ciri domba ekor gemuk adalah bentuk badan lebih besar dari domba ekor tipis. Jantan bertanduk kecil dan betina tidak bertanduk. Ekor panjang dan lebar karena menampung banyak lemak. Ujung ekor kecil umumnya berwarna putih. Penutup tubuh berupa rambut.
4. Domba Suffolk
Domba Suffolk berasal dari Inggris. Ciri-cirianya bobot badan jantan dewasa di negara asalnya 135 - 200 kg, sedangkan betina dewasa 100 - 150 kg. Kandungan daging berkisar antara 50 - 65% dari bobot badan. Tidak bertanduk, kepala berwarna hitam.
5. Domba Barbados Blackbell
Domba Barbados Blackbelly berasal dari Pulau Barbados (Laut Karibia). Ciri-cirinya memiliki kemampuan beranak (prolifikasi) sedang, berwarna coklat dengan hitam di daerah perut.
6. Domba St Croix
Domba St Croix berasal dari Pulau Virgin di Amerika Serikat. Ciri-cirinya warna bervariasi dari putih sampai coklat penutup tubuh berupa rambut.
7. Domba Batur
Domba hasil persilangan antara domba ekor tipis, domba Suffolk dan domba texel. Memiliki ciri khas psotur badan yang besar dan kaki yang pendek serta tidak memiliki tanduk. Bobot domba Batur untuk jantan sangat baik yaitu mencapai 100-140 Kg sedangkan betina mendapat bobot sekitar 60-80 Kg.
8. Domba Priangan (Domba Garut)
Domba Priangan merupakan hasil persilangan antara domba asli Indonesia, Domba Merino dengan Domba Ekor Gemuk dari Afrika Selatan. Ciri-cirinya domba jantan bertanduk besar, melengkung kebelakang, berbentuk spiral.
Bentuk telinga ada yang panjang, sedang dan pendek. Ekor Pendek dan pangkalnya agak besar. Penutup tubuh campuran wool kasar dan rambut. Pola warna tubuh beraneka warna. Bobot badan dewasa jantan 60 – 80 kg dan betina 30-40 kg.
Semoga informasi ini bermanfaat!